Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan Anak Didik Di SMP Islam Durenan Trenggalek (PAI-34)
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan system dan cara meningkatkan kualitas hidup manusia dengan segala aspek kehidupan manusia. Dalam sejarah umat manusia, hampir tidak ada kelompok manusia yang tidak menggunakan pendidikan sebagai alat pembudayaan dan peningkatan kualitasnya.[1]Pendidikan sebagai usaha sadar yang dibutuhkan untuk membentuk anak manusia demi menunjang perannya dimasa yang akan datang. Oleh karena itu pendidikan merupakan proses budaya yang mengangkat harkat dan martabat manusia sepanjang hayat. Dengan demikian pendidikan memegang peranan yang menentukan eksistensi dan perkembangan manusia.
Berdasarkan dengan hal tersebut tampak bahwa output pendidikan adalah terbentuknya kecerdasan dan keterampilan seseorang yang dapat berguna bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Sehingga, jelaslah pendidikan merupakan kebutuhan penting bagi setiap manusia, Negara dan maupun pemerintah. Dan tidak dapat dipungkiri bahwa, mutu pendidikan ini masih jauh yang diharapkan. Sejalan dengan tuntunan nasional dan global pendidikan harus mampu menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu. Sumber daya manusia (SDM) yang bermutu tidak mungkin dapat diraih tanpa adanya pengendalian mutu yang dilaksanakan melalui penerapan dalam pendidikan secara konsisten.
Oleh karena itu perlu disadari bahwa upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang paling efektif adalah melalui pendidikan. Pendidikan merupakan suatu rangkaian proses pembelajaran anak manusia memuji kedewasaan diri baik secara intelektual, moral sosial, dan emosional. Upaya tersebut dilakukan agar sianak didik dapat menggali, menemukan dan kemudian menempa potensi dirinya dalam rangka mempersiapkan masa depan hidupnya. Dengan hal tersebut, pendidikan dianggap menjadi salah satu wahana yang diharapkan mampu membangun manusia yang beradaban dan mampu memberdayakan segenap potensi diri. Pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai didalam masyarakat dan kebudayaan.[2]
Berbagai upaya atau usaha yang dilakukan oleh pemerintah didalam mensejahterakan kehidupan bangsa. Salah satu usaha yang dilakukan pemerintah yang mengacu kearah kemajuan adalah melaksanakan dan mengembangkan, terutama dalam mengembangkan kualitas maupun kuantitasnya. Sehingga hasil dari pendidikan itu dapat segera atau berperan aktif dalam usaha pembangunan nasional.
Pendidikan merupakan proses dan sekaligus sistem yang bermuara pada pencapaian tujuan tertentu yang dinilai sebagai sesuatu yang paling ideal. Bagi bangsa Indonesia tujuan ideal yang hendak dicapai lewat proses dan sistem pendidikan nasional adalah sebagaimana yang telah dituangkan dalam undang-undang sistem pendidikan nasional No. 20 Tahun 2003 Bab II pasal 3 yang berbunyi:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.[3]
Di era reformasi, masyarakat ditutut untuk mengembangkan diri manjadi masyarakat yang berkualitas. Dalam arti masyarakat yang demokratis, berkeadilan, berdaya saing, mandiri beriman, bertakwa, berakhlak mulia, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memiliki etos kerja yang tinggi secara disiplin.
Perwujudan masyarakat yang berkualitas diperlukan pendidikan yang berkualitas, intinya perwujudan masyarakat yang berkualitas tersebut menjadi tanggung jawab pendidikan terutama dalam mempersiapkan peserta didik menjadi subyek yang makin berperan menampilkan keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif, mandiri dan professional pada bidangnya masing-masing.[4]
Dalam hal ini masyarakat secara cepat atau lambat, pasti akan mengalami pertumbuhan dan perubahan yang tidak dapat dielakkan. Apalagi dengan era globalisasi yang melahirkan suatu masyarakat yang terbuka, dimana seakan-akan tidak ada sekat antara bangsa satu dengan bangsa yang lainnya, baik dari segi politik, sosial, budaya dan sebagainya. Terjadinya perubahan dan penggeseran tersebut apabila dikaitkan dengan pendidikan, maka akan berdampak sekali, karena masyarakat modern akan cenderung bersikap kritis dan selektif serta berorientasi untuk masa depan.
Oleh karena itu masyarakat harus mencetak manusia yang berkualitas yaitu manusia yang berdaya. Memberdayakan manusia adalah membuat manusia yang berkualitas. Disini dapat dilihat betapa pentingnya proses pendidikan dalam memperdayakan manusia dalam menghadapi masa depannya.[5]
Dalam keberhasilan pendidikan banyak dipengaruhi oleh keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan. Hal ini mengandung arti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa.[6] Belajar sendiri merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seorang siswa.
Dalam hal ini guru merupakan faktor yang sangat dominan dan paling penting dalam pendidikan formal pada umumnya, karena bagi siswa guru sering di jadikan tokoh teladan, bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Oleh karena itu seyogyanya memiliki prilaku dan kemampuan yang memadai untuk mengembangkan siswanya secara utuh. Untuk melaksanakan tugasnya secara baik sesuai dengan profesi yang dimilikinya, guru perlu menguasai berbagai hal sebagai kompetensi yang dimilikinya.
Disisi lain, guru harus memahami dan menghayati para siswa yang dibinanya karena wujud siswa pada setiap saat tidak akan sama sebab perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan dampak serta nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia sangat mempengaruhi gambaran para lulusan siswa yang diharapkan.[7]
Supaya tujuan tersebut dapat tercapai, maka perlu adanya upaya atau usaha dalam peningkatan kualitas hasil belajar siswa dalam pendidikan. Guna memperbaiki hasil belajar siswa tersebut, guru dituntut untuk memiliki kreatifitas dalam upaya peningkatan kualitas ajarannya. Peningkatan kualitas hasil belajar tersebut bukan hanya dari segi kognitif siswa saja tetapi juga mencakup aspek afektif dan psikomotor siswa. Meningkatkan manusia atau siswa dan ilmu pengetahuan menjadi tugas imperaktif dan tantangan bagi semua individu, masyarakat, dan bangsa jika tetap survive memasuki abad ilmu pengetahuan. Lembaga-lembaga pendidikan berkewajiban dan ikut bertanggung jawab secara akademik, moral, dan sosial untuk mempersiapkan SDM (sumber daya manusia) yang dikenal dalam lembaga pendidikan.
Anak didik diartikan anak yang sedang tumbuh dan berkembang, baik fisik maupun psikis untuk mencapai tujuan pendidikannya melalui proses pendidikan.[8]Dengan hal itu tujuan pendidikan merupakan komponen penting berperan untuk menentukan arah proses kegiatan pendidikan.[9]Dalam proses pendidikan, kedudukan anak didik adalah sangat penting. Proses pendidikan tersebut akan berlangsung di dalam situasi pendidikan yang alaminya. Dan anak didik merupakan komponen yang hakiki. Anak didik sebagai manusia yang belum dewasa merasa tergantung kepada pendidiknya, sehingga anak didik merasa bahwa ia memiliki kekurangan- kekurangan tertentu.[10]Yang menjadi masalah anak didik adalah perkembangan anak didik mengikuti periode tahap perkembangan terdahulu implikasinya dalam pendidikan adalah bagaimana proses pendidikan itu dapat disesuaikan dengan periode dan tahap perkembangan anak didik itu.[11]
Jadi anak didik merupakan obyek-obyek pendidikan yang aktif dan kreatif serta produktif. Setiap anak memiliki aktifitas tersendiri (swadaya) dan kreatifitas sendiri (daya cipta). Sehingga dalam pendidikan tidak memandang anak sebagai obyek pasif yang biasanya hanya menerima dan mendengarkannya saja.
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan tidak dapat dilakukan secara asal-asalan saja, akan tetapi diperlukan adanya partisipasi dari berbagai pihak untuk mewujudkannya. Baik dari pengelola pendidikan maupun dari siterdidik itu sendiri.
Pendidikan anak didik perlu ditingkatkan kualitasnya dengan melibatkan unsur orang tua, sekolah dan masyarakat serta dengan mempergunakan berbagai cara yang efektif, peningkatan kedisiplinan bukan hanya menjadi tanggung jawab guru saja tetapi semua itu harus menjadi tanggung jawab dari seluruh guru dan anak didik. Pengajaran harus diikuti dengan pendidikan dengan cara menunjukkan aspek pendidikan pada setiap ilmu yang diajarkan. Akan tetapi dari situasi dan kondisi lingkungan juga harus diperhatikan atau dijauhkan dari hal-hal yang dapat merusak karakter anak didik agar anak didik bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Di SMP Islam Durenan Trenggalek memerlukan pengembangan pendidikan terutama dalam meningkatkan disiplin anak.
Di SMP Islam Durenan yang sangat menarik adalah dengan banyaknya siswa secara otomatis juga banyak membutuhkan pengajaran yang mana disekolahan tersebut banyak kreatifitas-kreatifitas yang muncul dan menonjol yang dimiliki anak didik sehingga anak didik butuh dan perlu dikembangakan dengan apa yang dimiliki atau potensi dari kreatifitas-ktreatifitas tersebut. Seperti halnya bakat yang dimiliki oleh anak didik di SMP ini yaitu dari bidand seni music, seni karya tulis dan bela diri. Dengan adanya faktor tersebut maka memungkinkan masalah ini diminati oleh anak didik. Kemudian di SMP Islam ini faktor yang menjadi pengaruh adanya kesuksesan belajar yaitu melalui dari sarana dan prasarana ataupun dari pengajarnya. Sebab apabila sarana, dan prasarana itu sudah bagus atau tercapai dan sesuai yang diharapkan oleh anak didik maka hal itu akan bisa berjalan dengan lancar dan bisa membantu kesulitan belajarnya. Jadi dengan adanya faktor tersebut maka memungkinkan adanya kesulitan belajar anak didik.
Maksud peneliti memilih lokasi sekolah di SMP Islam Durenan Trenggalek adalah peneliti ingin mengetahui dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan anak didik di SMP Islam Durenan Trenggalek, yang mana hal itu baik dirasakan baik, Kepala Sekolah, Siswa, dalam meningkatkan kualitas mutu pendidikan. Selain itu di sekolah tersebut memiliki suatu keunikan dan kelebihan yaitu, keunikan yang ada di SMP Islam Durenan adalah dimana hari-hari yang biasanya masuk seperti sekolah lain pada dasarnya libur seperti halnya hari jum’at. Jadi keunikannya hari jumat libur dan hari minggu masuk seperti biasanya. Dan di sekolah ini mempunyai kelebihan bahwa kurikulumnya yang di pakai mengadopsi dari MTs.
0 Response to "Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan Anak Didik Di SMP Islam Durenan Trenggalek (PAI-34)"
Post a Comment