Pengaruh Pembelajaran Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII MTsN (PMT-27)



Pendidikan merupakan sumber daya manusia yang sepatutnya mendapat perhatian terus menerus dalam meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan berarti pula meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Untuk itu perlu dilakukan pembaharuan dalam bidang pendidikan dari waktu kewaktu. Dalam rangka mewujudkan tujuan dari pendidikan nasional, yaitu menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu perwujudannya melalui pendidikan bermutu pada setiap satuan pendidikan di Indonesia. Pelajaran matematika adalah satu matapelajaran yang memberikan konstribusi positif tercapainya masyarakat yang cerdas dan bermartabat melalui sikap kritis dan berfikir logis.
Akan tetapi pembelajaran matematika pada umumnya sering dipandang sebagai pelajaran yang kurang diminati, dan tidak lain mereka juga menganggap pelajaran matematika adalah merupakan momok bagi mereka. Hal ini juga dialami oleh sebagian besar para siswa di kelas VIII MTsN LangkapanSrengat Blitar. Indikator yang menunjukkan bahwa matematika memang menjadi matapelajaran yang paling sulit bagi siswa adalah dapat terlihat langsung dari pencapaian hasil belajar matematika siswa yang relatif rendah dibandingkan dengan hasil belajar matapelajaran yang lain. Pembelajaran yang diterapkan oleh guru sangat mempengaruhi proses belajar mengajar siswa.
Proses pembelajaran tersusun atas sejumlah komponen atau unsur  yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Interaksi antara guru dan peserta didik pada saat proses belajar mengajar memegang peran pentinng dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Kemungkinan kegagalan guru dalam menyampaikan materi disebabkan pada saat proses belajar mengajar guru kurang membangkitkan perhatian dan aktivitas peserta didik dalam mengikuti pelajaran khususnya matematika. Adakalanya guru mengalami kesulitan membuat siswa memahami materi yang disampaikan, sehingga hasil belajar matematika rendah.

Keberhasilan pembelajaran matematika dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari hasil belajar yang meningkat. Dari hasil pengamatan pengajaran matematika di MTsN Langkapan Srengat Blitar di temukan beberapa kelemahan diantaranya adalah hasil belajar matematika masih rendah yaitu masih terdapat anak yang mendapatkan nilai dibawah kriteria ketuntasan minimal yaitu nilai 60. Hal ini di pengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar khususnya pada  siswa kelas VIII D dalam pembelajaran matematika antara lain:1) keaktifan siswa kelas VIII D dalam mengikuti pembelajaran masih belum tampak, 2) siswa jarang mengajukan pertanyaan, meskipun guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami,  3) suka berbicara sendiri jika guru menerangkan.
Selain dari faktor siswa dalam proses pembelajaran, peran guru juga sangat penting. Pada kondisi awalnya cara guru mengajar di MTsN Langkapan Srengat Blitar masih menggunakan model konvensional. Sehingga siswa banyak diam dan hanya memperhatikan penjelasan dari guru serta mencatat hal-hal yang dirasa penting. Menurut Sriyono model pembelajaran  konvensional dapat menyebabkan siswa kurang mendapat kesempatan untuk mengembangkan keberanian mengemukakan pendapat, tidak dapat memberikan kesempatan untuk berdiskusi dalam memecahkan masalah sehingga proses penyerapan pengetahuan kurang tajam[1]. Untuk mencegah semakin buruknya hal yang dapat ditimbulkan oleh sebab-sebab yang disebutkan di atas, maka dibutuhkan pembelajaran yang mampu meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa khususnya pada mata pembelajaran matematika. Salah satunya yang dianggap dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa yaitu dengan model pembelajaran Snowball Throwing.
Pembelajaran dengan model Snowball Throwing merupakan salah satu modifikasi dari teknik bertanya yang menitik beratkan pada kemampuan merumuskan pertanyaan yang dikemas dalam sebuah permainan yang menarik yaitu saling melemparkan bola salju (Snowball Throwing) yang berisi pertanyaan kepada sesama teman.[2]Adapun kelebihan dalam model pembelajaran Snowball Throwing ini antara lain:1) Melatih kesiapan siswa dalam merumuskan pertanyaan dengan bersumber pada materi yang diajarkan serta saling memberikan pengetahuan, 2) Siswa lebih memahami dan mengerti secara mendalam tentang materi pelajaran yang dipelajari. Hal ini disebabkan karena siswa mendapat penjelasan dari teman sebaya yang secara khusus disiapkan oleh guru serta mengerahkan penglihatan, pendengaran, menulis dan berbicara mengenai materi yang didiskusikan dalam kelompok, 3) Dapat membangkitkan keberanian siswa dalam mengemukakan pertanyaan kepada teman lain maupun guru, 4) Siswa akan lebih mengerti makna kerjasama dalam menemukan pemecahan suatu masalah.[3]
Berdasarkan dari penelitian terdahulu dilakukan oleh Diyan Tunggal Safitri dengan judul Metode Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika”, menunjukkan bahwa model pembelajaran Snowball Throwing ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Pembelajaran Snowball Throwing ini dalam pembelajara matematika melibatkan siswa untuk dapat berperan aktif dengan bimbingan guru, agar meningkatan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian diatas tentang permasalahan dalam pembelajaran matematika, peneliti  ingin  menerapkan model pembelajaran Snowball Throwing  dan materi yang dipilih adalah Bangun Ruang Sisi Datar. Adapun alasan mengapa memilih materi Bangun Ruang Sisi Datar. Karena dalam materi Bangun Ruang Sisi Datar ini, dalam pembelajarannya bisa diterapkan dengan membentuk kelompok dan ini juga sesuai dengan model yang akan diterapkan yaitu model pembelajaran Snowball Throwing.

0 Response to "Pengaruh Pembelajaran Snowball Throwing Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII MTsN (PMT-27)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel