Studi Pengaruh Konsentrasi Koh Dan Lama Ekstraksi Terhadap Karakteristik Karagenan Dari Rumput Laut (Eucheuma cottonii) (PRT-152)
Rumput laut tergolong jenis tanaman yang sederhana atau tingkat rendah, karena tanaman ini tidak mempunyai akar, batang, maupun daun sejati, tetapi hanya menyerupai batang yang disebut thallus. Rumput laut tumbuh di alam dengan melekatkan dirinya pada karang, lumpur, pasir, batu, dan benda keras lainnya. Rumput laut juga dapat melekat pada tumbuhan lain secara epitik.
Algae atau ganggang terdiri dari empat kelas, yaitu Rhodophyceae(ganggang merah), Phaeophyceae(ganggang coklat), dan Chlorophyceae(ganggang hijau), Cyanophyceae(ganggang hijau - biru). Rumput laut yang sering dimanfaatkan adalah dari jenis ganggang merah karena mengandung agar-agar, karagenan, porpiran, maupun furcelaran (Idriani, 1999).
Rumput laut memiliki kandungan karbohidrat 39-55% (gula atau vegetable-gum), protein 17,2-27,13%, sedikit lemak 0,08%, dan abu 1,5% yang sebagian besar merupakan senyawa garam natrium dan kalium. Selain itu, rumput laut juga mengandung vitamin-vitamin, seperti vitamin A, B1, B2, B6, B12, dan C ; betakaroten ; serta mineral, seperti kalium, kalium fosfor, natrium, zat besi, dan yodium. Beberapa jenis rumput laut mengandung lebih banyak vitamin dan mineral penting, seperti kalsium dan zat besi bila dibandingkan dengan sayuran dan buah-buahan serta mengandung protein yang cukup tinggi, zat-zat tersebut sangat baik untuk dikonsumsi sehari-hari karena mempunyai fungsi dan peran penting untuk menjaga dan mengatur metabolisme tubuh manusia. Kandungan utama yang fungsional rumput laut yang dipakai yaitu agar, karagenan, dan alginat.
Eucheuma cottonii merupakan salah satu jenis rumput laut penghasil karagenan, jenis karagenan yang dihasilkan yaitu kappa karagenan yang mengandung lebih dari 34% 3,6 anhidro-D-galaktosa dan 25% ester sulfat. Karagenan dibagi menjadi 3 fraksi berdasarkan unit penyusunnya yaitu kappa, iota, dan lambda karagenan. Ketiganya berbeda dalam sifat gel dan reaksinya terhadap protein. Kappa karagenan menghasilkan gel yang kuat, sedangkan iota membentuk gel yang halus dan mudah dibentuk, dan lambda tidak dapat membentuk gel.
Karagenan yaitu senyawa hidrokoloid yang merupakan senyawa polisakarida rantai panjang yang diekstraksi dari rumput laut jenis-jenis karaginofit, seperti Eucheuma sp., Chondrus sp., Hypnea sp., dan Gigartina sp. Polisakrida tersebut tersusun dari sejumlah unit galaktosa dengan ikatan α (1,3) D-galaktosa dan β (1,4) 3,6-anhidrogalaktosa secara bergantian, baik mengandung ester sulfat atau tanpa sulfat. Karagenan merupakan komponen fungsional utama dari rumput laut karagenan, alginat dan agar. Karagenan dimanfaatkan sebagai bahan penstabil, pengemulsi, pembentukan gel, penetral, serta banyak digunakan pada industri pangan, contohnya yaitu pada pemanfaatan indusri makanan yang menghasilkan produk coklat, bakso, sosis, dll.
Pembuatan karagenan ini menggunakan metode ekstraksi dimana dilakukan pemisahan komponen solute (cair) dan campurannya menggunakan sejumlah massa solven sebagai tenaga pemisah. Proses ekstraksi menggunakan larutan alkali untuk melepaskan karagenan dari unit intraseluler dan juga untuk memisahkan lemak dan protein. Setelah itu dilakukan penambahan alkohol yang berfungsi untuk mengendapkan karagenan.
Saat ini produksi karaginan kebanyakan menghasilkan semirefine carrageenan (SRC) belum mendapatkan refine carrageenan oleh karena itu pada penelitian ini berupaya untuk menghasilkan refine karagenan dengan menggunakan metode alkohol. Pada proses ekstraksi karagenan dengan metode alkohol digunakan larutan alkali yaitu KOH untuk memisahkan karaginan dari rumput laut. KOH merupakan salah satu basa kuat dan bersifat alkali sehingga dapat membantu ekstraksi polisakarida dari rumput laut dan berfungsi untuk mengkatalisis hilangnya gugus-6-sulfat dari unit monomernya dengan membentuk 3,6-anhidrogalaktosa sehingga dapat meningkatkan kekuatan gel dan reaktifitas produk terhadap protein.
Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan penelitian untuk menetukan berapa persen penambahan KOH lama waktu ekstraksi yang diperlukan untuk menghasilkan rendemen karagenan yang tinggi serta memiliki karakteristik yang baik.
0 Response to "Studi Pengaruh Konsentrasi Koh Dan Lama Ekstraksi Terhadap Karakteristik Karagenan Dari Rumput Laut (Eucheuma cottonii) (PRT-152)"
Post a Comment