Prinsip Manajemen Mutu ISO 9001: 2000

Prinsip Manajemen Mutu ISO 9001: 2000 
Delapan (8) prinsip manajemen mutu merupakan metoda bagaimana cara memimpin, mengatur, dan mengendalikan suatu organisasi atau Badan Usaha. Dengan prinsip-prinsip manajemen itu SMM dapat dioperasikan secara konsisten, sistematis, dan transparan. (Tim LPJK, 2005) Artinya prinsip-prinsip ini dipahami untuk mengendalikan SMM agar dapat mewujudkan keberhasilan di Badan Usaha. Di bawah ini uraian delapan (8) prinsip manajemen mutu dalam seri ISO 9000: 2000. (Tim LPJK, 2005)

  1.  Fokus Pelanggan Kehidupan Badan Usaha tergantung pada pelanggannya. Oleh karena itu Badan Usaha harus memahami harapan dan kebutuhan pelanggan. Badan Usaha harus merencanakan dan memenuhi kebutuhan pelanggan dan mencoba untuk melebihi harapan kebutuhan saat ini dan yang akan datang. Prinsip ini terkait dengan klausul-klausul ISO 9001: 2000. Khususnya pada klausul Fokus Pelanggan. Manifestasi prinsip ini ke dalam perusahaan jasa konstruksi biasanya adalah perusahaan harus menetapkan batas keluhan pelanggan yang diperbolehkan selama proyek berlangsung. 
  2. Kepemimpinan Manajemen puncak yakni Direktur Badan Usaha harus menetapkan suatu kebijakan mutu dan sasaran mutu Badan Usaha untuk memberikan arahan dan target Badan Usaha. Direktur Badan Usaha harus menciptakan suatu lingkungan yang harmonis dengan melibatkan staf dan karyawan dalam mencapai sasaran mutu Badan Usaha. Prinsip ini terkait di dalam standar ISO 9001: 2000 klausulklausul untuk komitmen manajemen, fokus pelanggan, kebijakan mutu, sasaran mutu, tanggung jawab manajemen, wakil manajemen, komunikasi internal dan tinjauan manajemen. 
  3. Pelibatan KaryawanBadan Usaha harus mampu melibatkan semua karyawan untuk meningkatkan kepedulian karyawan terhadap pencapaian mutu dan kepuasan pelanggan, menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan mampu memenuhi persyaratan pelanggan. Orang-orang yang berada dalam semua tingkat perlu dilibatkan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Yang terlibat penuh dapat menerapkan kemampuan yang berguna demi kepentingan Badan Usaha, karyawan, rekan sekerja dan pelanggan. Komunikasi antar pihak harus dituliskan, dan proses pekerjaan atau jasa harus dikerjakan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Terkait dengan standar ISO 9001:2000 menjelaskan komitmen manajemen, kebijakan mutu, tanggung jawab dan wewenang, kesadaran kemampuan/ wewenang dan pelatihan komunikasi internal dan lingkungan pekerjaan. 
  4. Pendekatan Proses Badan usaha harus mampu menciptakan kondisi bahwa yang ingin dicapai akan lebih efisien jika aktivitas dan sumber daya yang terkait diatur sebagai sebuah proses. Pendekatan proses harus dipusatkan pada pengendalian masukan ke dalam proses dan pencegahan ketidaksesuaian dan kesalahan dalam pekerjaan. Sistem manajemen mutu diterapkan berdasarkan pendekatan proses yang diawali dengan identifikasi dan penetapan criteria yang akan menjadi kendali setiap tahapan proses. Keberhasilan pencapaian mutu sangan tergantung pada konsistensi menjalankan proses yang telah ditetapkan untuk menghasilkan produk yang bermutu dan memenuhi persyaratan pelanggan. Klausul-klausul yang terkait dengan prinsip pendekatan proses diantaranya adalah perencanaan SMM, realisasi produk, perbaikan berkelanjutan, pengendalian produk yang tidak sesuai, tindakan koreksi dan tindakan pencegahan. Persyaratan ketiga adalah adanya steering committee pada level puncak. Apa pun istilah atau nama yang digunakan, yang pasti harus diketuai oleh orang yang menduduki posisi puncak dalam struktur organisasi. Fungsi kelompok ini adalah untuk menentukan cara implementasi TQM dan memantaunya.
  5. Pendekatan Sistem pada ManajemenBadan usaha harus merencanakan cara memenuhi persyaratan pelanggan. Rencana meliputi semua aktivitas yang berkaitan dengan mutu dari hubungan awal pelanggan hingga serah terima pekerjaan dan monitoring kepuasan pelanggan. Mengidentifikasi, memahami, dan mengelola proses yang saling berhubungan ini, sebagai sebuah system, yang berperan untuk mencapai sasaran yang efektif dan efisien bagi badan usaha. Pengendalian atas mata rantai dan interface proses yang terlibat adalah penting untuk manajemen yang baik. 17 Klausul-klausul ISO 9001:2000 yang menggambarkan pendekatan system untuk manajemen yang diuraikan di atas terdapat pada pasal persyaratan umum, dalam persyaratan dokumentasi, manual mutu, perencanaan system manajemen mutu, pengendalian dokumen dan arsip, komunikasi internal, tinjauan ulang manajemen, perencanaan realisasi produk, identifikasi dan mampu telusur, pemeliharaan produk dan perbaikan berkesinambungan.
  6. Perbaikan BerkesinambunganBadan usaha harus mampu mengarahkan semua karyawan yang terlibat. Para pemimpin dan karyawan harus belajar dari kesalahan dan permasalahan secara terus-menerus meningkatkan system yang telah dibangun. Peningkatan yang berkesinambungan keseluruhan kinerja badan usahan merupakan bagian sasaran utama. Perbaikan berkesimanbungan yang telah diuraikan di atas telah dijelaskan dalam persyaratan ISO 9001:2000 pada pasal persyaratan umum, persyaratan dokumentasi, komitmen manajemen, kebijakan mutu, sasaran hasil mutu, wakil manajemen, pengawasan intern, analisa data, tindakan pencegahan, tindakan koreksi dan tindakan perbaikan.
  7. Pendekatan Fakta untuk Membuat KeputusanBadan usaha harus mampu membangun paradigma dalam diri karyawannya. Setiap keputusan yang efektif harus berdasarkan analisis data dan informasi. Informasi dan data serta system harus dibuat. Infoemasi dikumpilkan dalam suatu data yang tidak bias dan bermakna satu, sehingga jalus komunikasi yang jelas adalah penting. Klausul-klausul ISO 9001:2000 yang menyertai sasaran mutu, system manajemen mutu, perencanaan, wakil manajemen, komunikasi internal, tinjauan manajemen, pengendalian alat 18 pengukur dan monitoring, kepuasan pelanggan, audit internal dan peningkatan yang berkesinambungan.
  8. Hubungan Pemasok yang Saling MenguntungkanBadan usaha harus mampu membangun lingkungan usaha yang saling menguntungkan atara badan usaha dan pemasoknya. Hubungan pelanggan dan pemasok tergantung pada hubungan satu dengan lain yang saling menguntungkan, dan akan menghasilkan keuntungan bagi semua pihak, seperti peningkatan mutu, stabilitas dan konsistensi yang ditingkatkan. Hubungan dimulai dengan komunikasi yang jelas dan dibangun berdasarkan konsistensi tujuan dan kepercayaan. Klausul-klausul ISO 9001:2000 yang terkait dengan prinsip ini terdapat dalam pasal persyaratan umum, sasaran mutu, perencanaan, system manajemen mutu, pembelian, penyediaan produk monitoring dan pengukuran produk dan proses analisa data, tindakan pencegahan dan koreksi, dan peningkatan yang berkesinambungan.


SUMBER;
http://eprints.undip.ac.id/33832/6/1628_chapter_II.pdf

0 Response to "Prinsip Manajemen Mutu ISO 9001: 2000 "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel