MAKALAH ANALISIS KONSUMEN (2) MAKUL KOMUNIKASI PEMASARAN PERBANKAN SYARIAH DOSEN PK HANDES, M.Kom

MAKALAH
ANALISIS KONSUMEN (2)
DOSEN PENGAMPU : Dr. Sri Syahbanita / Handes, M.Kom
MATA KULIAH : KOMUNIKASI PEMASARAN PERBANKAN SYARIAH
DI SUSUN
O
L
E
H
Hajijah
(1142310083)

SEMESTER / KELAS: VI/A
FAKULTAS SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM
JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PONTIANAK 2016/2017
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam. Rahmat dan keselamatan semoga senantiasa dilimpahkan Allah Kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya, serta para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Dan tak lupa penulis bersyukur atas tersusunnya makalah ini.
Sebelumnya kami ucapkan banyak terima kasih kepada Eko Bachtiar, MEselaku dosen pengampu yang telah memberikan kami kesempatan untuk membahas Makalah  yang berjudul konsep dasar ekonomi islam.
Tujuan kami menyusun makalah ini adalah tiada lain untuk memperkaya ilmu pengetahuan kita semua dan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Syariah.
Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan pihak-pihak yang membutuhkan untuk dijadikan literatur. Apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh...
  Pontianak, 20 Maret 2017

                                                                                                               HAJIJAH



Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................................... ii
Daftar Isi......................................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan
          A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
          B. Rumusan Masalah............................................................................................ 2
          C. Tujuan Penelitian.............................................................................................. 2
Bab II Pembahasan
A.    Definisi Perilaku Konsumen........................................................................ 2
B.     Proses Kebutuhan Pembelian....................................................................... 2-3
C.     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen.............................. 3-7
D.    Proses Internal Psikologi Konsumen........................................................... 7
E.     Alternatif Pendekatan dalam Mempelajari Perilaku Konsumen.................. 7-8
Bab III Penutup
A.    Kesimpulan.................................................................................................. 10
B.     Saran............................................................................................................ 10
Daftar Pustaka ............................................................................................................... 11


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Analisis konsumen berguna untuk melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan dan peran pemasaran di dalamnya. Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang mengalami berbagai pertahapan dimana terdapat analisis kebutuhan. Konsumen merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan itu bisa di bangkitkan oleh dirinya sendiri ataupun stimulus eksternal. Stimulus bisa melalui lingkungan bergaul, sesuatu yang dilihat, ataupun dari komunikasi produk atau perusahan lewat media massa, brosur, dan lain-lain.
Pencarian informasi, setelah kebutuhan itu dirasakan, konsumen kemudian mencari produk ataupun jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya. Evaluasi alternatif, konsumen kemudian mengadakan evaluasi tehadap berbagai alternatif yang tersedia mulai dari keuntungan dan manfaat yang dia peroleh dibandingkan biaya yang harus ia keluarkan. Keputusan pembelian, konsumen memutuskan untuk membeli merek tertentu dengan harga tertentu, warna tertentu. Sikap paska pembelian, menyangkut sikap konsumen setelah membeli produk ataupun mengkonsumsi suatu jasa. Apakah dia akan puas dan terpenuhi kebutuhanya dengan produk atau jasa tersebut atau tidak.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu definisi dari perilaku konsumen?
2.      Apa saja proses dari kebutuhan pembelian?
3.      Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku konsumen?
4.      Bagaimana proses internal psikologi konsumen?
5.      Apa saja alternatif pendekatan dalam mempelajari perilaku konsumen?
C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui definisi dari perilaku konsumen
2.      Untuk mengetahui proses dari kebutuhan pembelian
3.      Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
4.      Untuk mengetahui proses internal psikologi konsumen
5.      Untuk mengetahui alternatif pendekatan dalam mempelajari perilaku konsumen



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Definisi perilaku konsumen
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.
Di bawah ini ada beberapa pengertian dari para ahli mengenai definisi perilaku konsumen ini di antaranya sebagai berikut.
1.      Menurut The American Marketing Association
Perilaku konsumen adalah proses membagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku dan lingkungan dimana seseorang melakukan pertukaran aspek kehidupannya.
2.      Menurut Mowen
Perilaku konsumen merupakan aktivitas ketika seseorang mendapatkan, mengkonsumsi atau membuang barang atau jasa pada saat proses pembelian.
3.      Menurut Schiffman dan Kanuk
Perilaku konsumen adalah suatu proses yang dilalui oleh seorang pembeli dalam mencari membeli, menggunakan, mengevaluasi serta bertindak pada konsumsi produk dan jasa, maupun ide yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan seseorang tersebut.
B.     Proses Keputusan Pembelian
Proses Pengambilan Keputusan Membeli Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya konsumen melakukan evaluasi untuk melakukan pemilihan produk atau jasa. Evaluasi dan pemilihan yang digunakan akan menghasilkan suatu keputusan.
Pengertian proses pengambilan keputusan membeli Engel (1995) mengatakan bahwa proses pengambilan keputusan membeli mengacu pada tindakan konsisten dan bijaksana yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan. Pengambilan keputusan membeli merupakan keputusan konsumen tentang apa yang hendak dibeli, berapa banyak yang akan dibeli, di mana akan dilakukan, kapan akan dilakukan dan bagaimana pembelian akan dilakukan (Loudon & Bitta, 1993). Berkowitz (2002) juga mengemukakan bahwa proses keputusan pembelian merupakan tahap-tahap yang dilalui pembeli dalam menentukan pilihan tentang produk dan jasa yang hendak dibeli. Ahli lain menyatakan bahwa pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan.
Pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya (Setiadi, 2003). Sementara Schiffman-Kanuk (2007) mengatakan bahwa keputusan sebagai seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih, dengan kata lain ketersediaan pilihan yang lebih dari satu merupakan suatu keharusan dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan uraian diatas, maka proses pengambilan keputusan membeli yang dipakai dalam penelitian ini merujuk pada teori yang dikemukakan oleh Engel (1995) yakni proses pengambilan keputusan membeli mengacu pada tindakan konsisten dan bijaksana yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan. Selanjutnya akan dibahas mengenai tahapan-tahapan dalam membeli.

C.    Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
1.      Faktor Sosial
·         Grup
      Sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak grup-grup kecil. Kelompok dimana orang tersebut berada yang mempunyai pengaruh langsung disebut membership group. Membership group terdiri dari dua, meliputi primary groups (keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja) dan secondary groups yang lebih formal dan memiliki interaksi rutin yang sedikit (kelompok keagamaan, perkumpulan profesional dan serikat dagang). (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp. 203-204).
      Contoh Kasus :Seorang wanita yang berkumpul dengan teman-temannya, ketika teman-temannya sedang membicarakan produk fashion merk ZARA lebih baik dari merk GUCCI maka ia akan lebih memilih merk ZARA dibandingkan merk GUCCI. Hal ini dii sebabkan pengaruh dari primary groups yaitu teman-temannya.



·         Pengaruh Keluarga
       Keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku pembelian. Para pelaku pasar telah memeriksa peran dan pengaruh suami, istri, dan anak dalam pembelian produk dan servis yang berbeda. Anak-anak sebagai contoh, memberikan pengaruh yang besar dalam keputusan yang melibatkan restoran fast food. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.204).Contoh Kasus :Ketika satu keluarga yang terdiri dari suami,istri dan anak berjala-jalan di sebuat pusat perbelanjaan. Biasanya sang anak lah yang akan memberikan pengaruh terhadap restoran mana yang akan menjadi tempat ia dan keluarganya makan. Hal ini membuktikan bahwa keluarga mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap perilaku konsumen terhadap pembelian.

2.       Faktor Personal
·         Situasi Ekonomi
Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk, contohnya rolex diposisikan konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk konsumen menengah. Situasi ekonomi seseorang amat sangat mempengaruhi pemilihan produk dan keputusan pembelian pada suatu produk tertentu (Kotler, Amstrong, 2006, p.137).
Contoh Kasus: Andi yang seorang direktur dan Dion yang seorang karyawan biasa akan berbeda dalam pemilihan produk dan keputusan pada suatu produk tertentu. Karna mereka mempunyai situasi ekonomi yang berbeda.
·         Gaya
 Hidup Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan, dan opini orang tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda (Kotler, Amstrong, 2006, p.138) Contoh Kasus: Dua orang yang mempunyai jabatan sama dalam pekerjaannya belom tentu mempunyai gaya hidup yang sama. Tn X dan Tn Y mempunyai pekerjaan yang sama yaitu sebagai OB di salah satu perusahaan. Walaupun mereka mempunya pekerjaan yang sama tetapi gaya hidup mereka tidak sama. Tn X lebih simple dan lebih bersikap hemat terhadap pendapatannya berbeda dengan Tn Y yang lebih boros menggunakan pendapatannya untuk hal yang tidak terlalu penting.
·          Umur
 dan Siklus Hidup Orang-orang merubah barang dan jasa yang dibeli seiring dengan siklus kehidupannya. Rasa makanan, baju-baju, perabot, dan rekreasi seringkali berhubungan dengan umur, membeli juga dibentuk oleh family life cycle. Faktor-faktor penting yang berhubungan dengan umur sering diperhatikan oleh para pelaku pasar. Ini mungkin dikarenakan oleh perbedaan yang besar dalam umur antara orang-orang yang menentukan strategi marketing dan orang-orang yang membeli produk atau servis. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp.205-206)
Contoh Kasus :
Faktor umur memang merupakan faktor yang cukup penting. Dalam sebuah kasus, Seorang lansia tidak akan membeli susu formula untuk anak-anak dan anak-anak tidak akan membeli popok yang digunakan untuk orang orang lanjut usia.
·         Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli (Kotler, Bowen,Makens, 2003, p. 207).
Contoh Kasus: Pekerja konstruksi sering membeli makan siang dari catering yang datang ke tempat kerja. Bisnis eksekutif, membeli makan siang dari full service restoran, sedangkan pekerja kantor membawa makan siangnya dari rumah atau membeli dari restoran cepat saji terdekat.  

3.      Faktor Psikologi
·         Motivasi
Kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan seseorang untuk mencari
kepuasan dari kebutuhan. Berdasarkan teori Maslow, seseorang dikendalikan oleh suatu kebutuhan pada suatu waktu. Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah hierarki, dari yang paling mendesak sampai paling tidak mendesak (kebutuhan psikologikal, keamanan, sosial, harga diri, pengaktualisasian diri). Ketika kebutuhan yang paling mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti menjadi motivator, dan orang tersebut akan kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan paling penting berikutnya (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.214).
Contoh Kasus : Ny. M yang seorang artis terkenal membutuhkan keamanan yang ekstra untuk menjaga dirinya, dalam hal ini keamanan merupakan motivator dalam dirinya yang mendesak. Ketika dia mempunyai seorang bodyguard yang siap menjaganya maka kebutuhan keamanan tersebut tidak lagi menjadi  motivator. Selanjutnya NY.M  akan mencoba untuk memuaskan kebutuhan paling penting selanjutnya.    
·         Attitudes
Attitudes adalah evaluasi, perasaan suka atau tidak suka, dan kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang pada sebuah obyek atau ide (Kotler, Amstrong, 2006, p.145).
Contoh Kasus : Seseorang yang tidak menyukai buah durian tidak akan membeli durian dan biasanya dia akan tetap konsisten sekalipun ia melihat  sedang diskon 50% di pasar swalayan.
·         Beliefs
Beliefs adalah pemikiran deskriptif bahwa seseorang mempercayai sesuatu. Beliefs dapat didasarkan pada pengetahuan asli, opini, dan iman (Kotler, Amstrong, 2006, p.144).
Contoh Kasus: Ketika seseorang mempunyai kepercayaan yang tinggi misalnya terhadap agamanya. Ny. X seorang muslimah yang taat akan sering membeli kerudung atau jilbab untuk menutupi rambutnya karna seorang muslimah sudah seharusnya seperti itu.

4.      Faktor Kebudayaan
Nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang melalui keluarga dan lembaga penting lainnya (Kotler, Amstrong, 2006, p.129).
Penentu paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Culture, mengkompromikan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang secara terus-menerus dalam sebuah lingkungan. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp.201-202).

·         Kelas Sosial
Pengelompokkan individu berdasarkan kesamaan nilai, minat, dan perilaku. Kelompok sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja misalnya pendapatan, tetapi ditentukan juga oleh pekerjaan, pendidikan, kekayaan, dan lainnya (Kotler, Amstrong, 2006, p.132) Contoh Kasus: Tn. F yang seorang milioner akan membeli suatu produk yang harganya mahal, sama seperti seorang direktur utama biasanya juga akan membeli suatu produk yang harganya mahal. Hal itu menunjukan bahwa kelas sosial sangan mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian.

D.    Proses Internal Psikologi Konsumen
Psikologi konsumen atau di kenal dengan istilah perilaku konsumen menurut Munandar (2001) adalah mempelajari secara luas perilaku manusia terhadap barang barang dan jasa di mana manusia sebagai konsumennya. Misalnya menguraikan macam pilihan dan alasan terhadap apa yang telah di pilih.
Bahkan Sutisna (2002) mengatakan bahwa terdapat dua alasan mengapa psikologi untuk di pelajari ? pertama, karena konsumen sebagai titik sentral perhatian pemasaran. Kedua, karena ini menunjukan bahwa lebih banyak produk yang ditawarkan dari pada permintaan.
Mempelajari apa yang di inginkan dan di butuhkan oleh konsumen pada saat ini merupakan hal sangat penting karena, memahami konsumen akan menuntun pemasar pada kebijakan pemasaran yang tepat dan efisien. Dengan bidikan yang fokus, maka biaya yang di keluarkan untuk promosi akan lebih murah dan tepat sasaran. Selain itu, penawaran produk yang berlebih akan menyebabkan banyak produk yang tidak terjual atau tidak di konsumsi oleh konsumen.

E.     Alternatif Pendekatan Dalam Mempelajari Perilaku Konsumen
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen. Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara
mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussionuntuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
Pendekatan ke dua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survei untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
Pendekatan ke tiga disebut sebagai sains pemasaran yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow (Teori hierarki kebutuhan Maslow) untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kami simpulkan sebagai berikut:
1.      Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.
2.      Proses Pengambilan Keputusan Membeli Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya konsumen melakukan evaluasi untuk melakukan pemilihan produk atau jasa. Evaluasi dan pemilihan yang digunakan akan menghasilkan suatu keputusan.
3.      Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Ø  Faktor Sosial
Ø  Faktor personal
Ø  Faktor psikologi
Ø  Faktor budaya
4.      Psikologi konsumen atau di kenal dengan istilah perilaku konsumen menurut Munandar (2001) adalah mempelajari secara luas perilaku manusia terhadap barang barang dan jasa di mana manusia sebagai konsumennya. Misalnya menguraikan macam pilihan dan alasan terhadap apa yang telah di pilih.
5.      Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen. Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif, Pendekatan ke dua adalah pendekatan tradisional, Pendekatan ke tiga disebut sebagai sains pemasaran yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan satistika.
B.     Kritik dan Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.

Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan. Untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka. Pada kesempatan lain akan saya jelaskan tentang daftar pustaka makalah.


DAFTAR PUSTAKA
Psikologikonsumen.blogspot.com
m.kompasiana.com.<welly_yusup>mempelajari perilaku konsumen
riapiskologikonsumen.blogspot.com






0 Response to "MAKALAH ANALISIS KONSUMEN (2) MAKUL KOMUNIKASI PEMASARAN PERBANKAN SYARIAH DOSEN PK HANDES, M.Kom"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel