Tugas Analisis Masalah
Analisis Masalah
Tahap analisis masalah menyediakan kepada analis tentang pemahaman masalah, peluang, ataupun perintah yang memicu terlaksanya proyek pengembangan sistem.. Tujuan dari analisis masalah adalah untuk mempelajari dan memahami domain masalah dan untuk menganalisis masalah, peluang dan batasan masalah
Tahapan analisis masalah terdiri dari 6 tugas:
Tugas 2.1 Memahami domain masalahTugas 2.1 Memahami domain masalah
Setiap stakeholder yang terlibat dalam tahap analisis masalah memiliki pandangan yang berbeda – beda terhadap detail masalah, penggunaan istilah, persepsi dan pendapat.Garis putus – putus melambangkan pemicu (trigger).Hasil dari tahapan ini adalah memahami domain masalah dan istilah bisnis.Untuk memahami domain masalah dapat dengan menggambarkan: Model sistem Building block Knowledge, dapat dijelaskan melalui model data.Process, dapat dijelaskan melalui persyaratan fungsional atau dengan DFD Communication, dapat dijelaskan melalui Use Case Diagram atau Diagram Kontek.
Tugas 2.2 Menganalisis masalah dan peluang
Analisis sebab dan akibat: teknik yang mempelajari masalah dengan menetapkan sebab dan akibatnya.Analis sistem akan memfasilitasi tugas ini, sedangkan pemilik dan pemakai sistem harus aktif berpartisipasi karena mereka adalah yang paling memahami domain masalah Analisis sebab dan akibat dapat dilakukan dengan bantuan Diagram Ishikawa(Fishbone)
Tugas 2.3 Menganalisis proses bisnis
Kegiatan yang dilaksanakan adalah Business Process Redesign (BPR) terhadap pengembangan sistem yang dilakukan atau dibutuhkan merancang ulang proses bisnis yang diperlukan.Tim pengembangan sistem memeriksa proses bisnis organisasi secara rinci untuk menentukan adanya proses yang bernilai tambah (value added) atau adanya proses yang dikurangi.Analis sistem yang memfasilitasi kegiatan ini,Peserta lainnya yang terlibat dalam kegiatan ini adalah pemilik dan user dalam organisasi,Umumnya pemilik sistem dapat lebih mempunyai sifat untuk mempertahankan proses bisnis sistem berjalan (existing system),Masukan kegiatan ini adalah domain masalah.
Hasil dari tugas 2.3 adalah: Model proses sistem berjalan (as is system) – DFD Aliran data dalam proses Waktu respon dari setiap proses Penundaan dan bottleneck yang terjadi di sistem Analisis proses sistem berjalan (as is system) – menyediakan informasi tambahan seperti: Biaya yang terjadi dari setiap proses Nilai tambah dari setiap proses Konsekuensi terhadap proses yang tereliminasi.Berdasarkan model “as is system” maka dikembangkan “to be system” untuk merancang ulang proses bisnis dengan mengeliminasi redundansi dan birokrasi untuk meningkatkan efisiensi dan servis
Tugas 2.4 Menentukan sasaran peningkatan sistem
Sasaran – ukuran keberhasilan Sesuatu yang diharapkan untuk dicapai sistem baru, berdasarkan sumber daya yang memadai Mengurangi persentase piutang yang tidak tertagih menjadi 30% tahun depan Meningkatkan jumlah permohonan pinjaman yang dapat diproses sebanyak 25% dalam delapan jam,Buatlah laporan tunggakan piutang (Kurang tepat! Mengapa?)
Batasan – sesuatu yang akan membatasi keluwesan dalam menetapkan solusi terhadap sasaran Contoh: deadline, anggaran dan teknologi yang digunakan
Biasanya, batasan sulit diubah Sistem baru harus dioperasikan pada tanggal 15 April Sistem baru tidak boleh berbiaya lebih dari 350 juta Sistem baru harus mendukung web dan menggunakan MS SQLServer 2000.Sistem baru menggunakan metode average untuk penilaian persediaan
Peserta yang terlibat: Analisis sistem sebagai fasilitator : Pemilik,user
Tugas 2.5 Memperbarui Project Plan
Pada kegiatan ini yang dilakukan adalah memperbarui project plan Karena sepanajang kegiatan analisis dilakukan, maka tidak menutup kemungkinan ruang lingkup akan berubah (bertambah atau berkuruang) sesuai kebutuhan Peserta yang terlibat: Manajer Proyek sebagai fasilitator : Sistem analis, Pemilik sistem
Tugas 2.6 Mengkomunikasikan rekomendasi dan temuan
Pada kegiatan ini tim pengembangan sistem mengkomunikasikan temuan yang dikumpulkan dan rekomendasi dari tim kepada business community.Peserta yang terlibat: Manajer proyek dan sponsor sebagai fasiliator: Pemilik sistem,User, Analis sistem, Programmer.
Hasil dari tahap ini akan dipresentasikan kepada auditor atau peer group (disebut walkthrough)
Kesimpulan dari tahap analisis adalah salah satu keputusan ini akan diambil yaitu: Persetujuan mengenai proyek: diterima atau tidak berdasarkan tahap analisis persyaratan
Penyesuaian ruang lingkup, biaya atau jadwal Pembatalan proyek yang disebabkan: Kurangnya sumber daya dalam pengembangan sistem.Realisasi dari masalah dan peluang dalam penyelesaian masalah tidak sesuai.Realisasi dari manfaat sistem baru melebihi biaya yang dianggarkan.Persetujuan dari pemilik sistem apakah pengembangan sistem dapat dilanjutkan atau tidak
Analisis Persyaratan
Persyaratan merupakan hal yang sangat kritis untuk sistem informasi yang diusulkan Tahap analisis persyaratan (requirement): Persyaratan bisnis untuk sistem usulan / sistem baru Tahapan analisiTugas 3.1 Mengidentifikasi Persyaratan Sistem
Persyaratan sistem terbagi menjadi 2 jenis: Persyaratan Fungsional: Deskripsi kegiatan dan layanan yang harus dilakukan sistem.Meliputi: input, output, proses dan data yang tersimpan
Tools yang dapat digunakan: Use Case Diagram
Persyaratan Non Fungsional: Deskripsi fitur, karakteristik, dan batasan lain yang juga menentukan kepuasan akan sistem.Meliputi: kinerja, kemudahan pakai, anggaran, jatuh tempo, dokumentasi, keamanan, kontrol audit internal.Tools yang dapat digunakan: Kerangka PIECES .Mengkonsepkan persyaratan fungsional Daftar sasaran peningkatan sistem beserta seluruh input, proses, output, data tersimpan yang terkait dengan sasaran tersebut.Pemodelan Use Case Mengkonsepkan persyaratan nonfungsional Daftar persyaratan dengan pengelompokan PIECES
Use case: Skenario atau kejadian bisnis dimana sistem harus menyediakan tanggapan yang ditentukan.Teknik ini berasal dari analisis berorientasi objek; namun dapat digunakan dalam berbagai metodologi pengembangan sistem
Tugas 3.2 Memprioritaskan Persyaratan Sistem
Membuat prioritas persyaratan dapat dibantu dengan timeboxing.Timeboxing – teknik yang menyajikan fungsionalitas dan persyaratan sistem melalui versioning. Tim pengembang memilih bagian terkecil dari sistem, yang jika diimplementasikan maka akan menghasilkan manfaat sesegera mungkin untuk pemilik dan pemakai sistem.Bagian tersebut dikembangkan, idealnya dalam jangka waktu 9 bulan atau kurang Kemudian, versi tambahan dari sistem dikembangkan dalam jangka waktu yang hampir sama Prioritas dapat dikelompokkan berdasarkan kepentingan: Persyaratan utama harus dipenuhi pada sistem awal, versi 1.0 Persyaratan tambahan tidak begitu penting pada versi awal namun bisa menjadi penting untuk versi mendatang
Tugas 3.3 Memperbarui Project Plan
Menyesuaikan kembali anatar ruang lingkup pembahasan dengan isi pada project plan Yang perlu disesuaikan antara lain: Jadwal,Anggaran,Ruang lingkup
Pada tahap ini, ruang lingkup proyek harus dipastikan sehingga dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya Yang menjadi pemicu tugas 3.3 ini adalah hasil dari tugas 2.2 yaitu completed requirement and priorities
Tugas 3.4 Mengkomunikasikan Pernyataan Persyaratan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah menyampaikan dan mendiskusikan persyaratan dan prioritas kepada business community.Yang menjadi fasilitator dalam tahapan ini adalah project manager dan sponsor
Disain Logis
Hasil dari persyaratan yang telah dikumpulan ditahap sebelumnya akan diwujudkan kedalam disain logis.Dalam disain logis, untuk mendokumentasikan persyaratan bisnis menggunakan model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data, dan antarmuka pengguna (menggunakan model objek).Tahapan analisis masalah terdiri
Tugas 4.1a Menyusun Persyaratan Fungsional
Menyusun persyaratan fungsional dengan cara menggambar atau memperbarui model sistem untuk mengilustrasikan persyaratan fungsional.Terdiri dari: kombinasi data, proses, dan model objek yang menggambarkan bisnis dan persyaratan pengguna (non teknis)
Peserta yang terlibat: Analis sistem sebagai fasilitator,Pengguna sistem.Hasil dari tugas ini adalah: Model sistem (system models),Spesifikasi rinci (detailed specifications)
Prototyping merupakan sebuah alternatif (kadang disebut prasyarat) untuk model sistem Salah satu pendekatan alternatif atau pelengkap untuk model sistem adalah dengan membangun prototype Membangun contoh input dan output yang dapat digunakan untuk membantu membangun database dan program untuk data masukan dan informasi keluaran dari database.Hasil: prototipe fungsional (functional prototype)
Tugas 4.2 Mengesahkan Persyaratan Fungsional
Model sistem dan prototipe mewakili persyaratan pengguna:Prototipe yang telah dibuat di tugas sebelunya perlu disahkan / divalidasi.Analis sistem menjadi fasilitator untuk memastikan masukan pemakai untuk mengidentifikasikan terdapat ketidaksesuaian pada prototipe yang dibuat atau mengklarifikasi prototi.
Tugas 4.3 Menentukan Acceptance Test
Menentukan rencana pengujian sistem yang diusulkan.Peserta yang terlibat adalah: Analis Sistem,Programmer
Analisis Keputusan
Tujuan pada tahapan ini adalah untuk mengidentifikasi: solusi alternatif menganalisis alternatif kandidat solusi merekomendasikan kandidat solusi yang terpilih memulai kegiatan konstruksi sistem kemudian di implementasi sistem tersebut.Hasil dari tahapan ini adalah: proposal sistem (system proposal)
Tugas 5.1 Mengidentifikasi Solusi Kandidat
Beberapa kandidat solusi akan disampaikan: Dalam bentuk ide dan pendapat dari pemilik dan pengguna sistem Sumber lainnya, misal: analis sistem, konsultan TI dan profesional SI lainnya .Beberapa pilihan teknis dapat dibatasi oleh arsitektur yang telah ditentukan atau arsitektur yang telah disetujui .Peserta dari tahapan ini adalah: Analis sistem sebagai fasilitator : Pemilik sistem, Pengguna sistem.Sumber ide dapat berasal dari: database administrator, network administrator, technology architect dan programmer
Pemicu dari tugas 5.1 adalah: Persetujuan untuk kelanjutan kegiatan pengembangan sistem darianalisis persyaratan. Ide dan pendapat dapat berasal dari sumber internal maupun eksternal.Banyaknya informasi menunjukkan karakteristik banyaknya kandidat Tool yang dapat digunakan adalah untuk meng-capture, mengelola, dan membandingkan karakteristik perbedaan masing – masing kandidat adalah Candidate Matrix.Teknik penemuan fakta dapat digunakan dalam kegiatan ini
Tugas 5.2 Menganalisis Solusi Kandidat
Setiap kandidat solusi perlu dianalisis.Analisis kelayakan dapat digunakan untuk menganalisis setiap kandidat.Analisis kelayakan terdiri dari: Kelayakan teknis – Apakah solusi dapat diwujudkan secara teknis? Apakah staf memiliki keahlian teknis untuk merancang dan membangun solusi ini? Kelayakan operasional – Akankah solusi memenuhi persyaratan pemakai? Seberapa jauh? Bagaimana solusi akan mengubah lingkungan kerja pemakai? Bagaimana perasaan pemakai akan solusi tersebut? Kelayakan ekonomi – Apakah solusi bersifat cost-effective? Kelayakan jadwal – Dapatkah solusi dirancang dan diterapkan dalam waktu yang dapat diterima? Kelayakan risiko – Berapa peluang keberhasilan implementasi solusi tersebut? Peserta dari tahapan ini adalah: Analis sistem sebagai fasilitator Pemilik dan pengguna sistem, biasanya melakukan analisis kelayakan operasional, ekonomi, dan jadwal Programmer dan perancang sistem, biasanya berkontribusi dalam analisis kelayakan teknis Hasil analisis kelayakan akan disimpan pada repository untuk kemudian dapat dilanjutkan ke kegiatan perbandingan kandidat Teknik penemuan fakta dapat digunakan dalam kegiatan ini
Tugas 5.3 Membandingkan Solusi Kandidat
Berdasarkan hasil analisis kelayakan terhadap masing – masing kandidat, maka dapat dilanjutkan dengan perbandingan kandidat dan memilih satu atau beberapa solusi yang akan direkomendasaikan kepada pemilik dan pengguna sistem : Kandidat yang tidak layak akan tereliminasi,Perbandingan dilakukan berdasarkan kombinasi dari kelayakan teknis, oeprasional, ekonomi, jadwal dan resiko,Peserta dari tahapan ini adalah: Analis sistem sebagai fasilitator,Programmer dan perancang sistem, dapat berkontribusi terhadap perbandingan kelayakan teknis .Pemilik dan pengguna sistem, dapat diberdayakan mendorong analisis final dan rekomendasi.
Hasil perbandingan dapat disajikan dalam Matrik analisis kelayakan (Feasibility Analysis matrix) Hasil dari tugas 5.3 adalah: rekomendasi solusi (Solutions to be recommended), harus ditentukan prioritas diantara lebih dari satu solusi yang ditawarkan
Tugas 5.4 Memperbarui Project Plan
Project plan akan diperbarui terhadap penyesuaian ruang lingkup.Mempertimbangkan jika terdapat lebih dari satu solusi yang direkomendasikan.Peserta yang terlibat: Yang menjadi fasilitator adalah manajer proyek, didukung oleh pemilik dan tim pengembangan sistem Analis sistem dan pemilik adalah orang kunci dalam kegiatan ini Programmer dan perancang sistem.Hasil dari tahapan ini adalah: Project Plan yang telah diperbarui
Tugas 5.5 Merekomendasikan Solusi Yang Terpilih
Merekomendasikan sistem usulan.Peserta yang terlibat: Manajer proyek dan sponsor menjadi fasilitator.Perlu dibuat rapat yang terlibat didalamnya adalah seluruh tim proyek, meliputi: pemilik, pengguna sistem, analis sistem, programmer dan perancang sistem Analis sistem membuat proposal sistem yang direkomendasikan (system proposal)
0 Response to "Tugas Analisis Masalah"
Post a Comment