Tugas Ekonomi Makro, soal permasalah ekonomi makro
Permasalahan ekonomi makro?
Banyak permasalah ekonomi makro di Indonesia yang bisa dipaparkan hingga berpuluh-puluh lembar tapi pada tugas kali ini saya focus membahasan tentang permasalahan ekonomi makro dibidang inflasi yaitu kenaikan harga barang secara terus menerus dengan tidak diikuti kenaikan jumlah produksi.
Ada beberapa factor yang dapat menyebabkan inflasi diantaranya adalah kenaikan biaya produksi, permintaan yang melebihi kapasitas produksi barang sehingga harga barang akan naik seperti yang dijelaskan teori permintaan apabila permintaan akan sejumlah barang naik maka harga barang akan ikut naik. Selain dua factor tersebut penyebab adanya inflasi adalah pasar gelap dimana produsen menimbun barang produksinya untuk menunggung timing yang tepat seperti hari raya, hari libur menjual barang yang dia timbun karena pada hari-hari raya dan hari-hari libur permintaan akan barang akan naik.
Pada umumnya setiap tahun akan terjadi inflasi tapi besaran inflasinya sekitar 5-6% dan masih dalam ketegori inflasi rendah karena kurang dari 10%.
Di Indonesia kebijakan mengenai penanggan inflasi diatur oleh kemenkeu dan bank Indonesia. Dalam hal ini kemenkeu adalah kepanjangan tangan pemerintah dan bank Indonesia sebagai bank sentral yang mempunyai otoritas dalam menjaga kestabilan nilai rupiah dan sebagai satu-satunya lembaga yang dapat mengedarkan uang. Pemerintah dalam menanggapi masalah inflasi dapat mengeluarkan 2 kebijakan yaitu kebijakan fiscal dan kebijakan moneter.
Kebijakan fiscal meliputi pengaturan pemerintah dibidang pendapatan dan pengeluaran serta penerimaan pajak yang secara langsung akan berkaitan dengan permintaan total. Maksudnya apabila pemerintah sedang sangat memerlukan penerimaan atas pajak maka pemerintah akan berusaha keras untuk mendompleng setiap orang membayar pajak, dengan membayar pajak pemerintah akan mempunyai dana segar untuk disalurkan dibidang infrastruktur, kesehatan, pendidikan dll. Jika penerimaan pajak besar maka uang yang beredar dimasyarakat juga akan besar sehingga permintaan akan barang juga akan besar apabila tidak mampu direspon oleh produsen maka akan terjadi peningkatan harga barang, itu salah satu contoh kebijakan fiscal dapat mempengaruhi besaran inflasi.
Sedangkan kebijakan moneter berupa kebijakan pemerintah melalui bank Indonesia sebagai pemegang otoritas moneter yang berkaitan dengan pengendalian jumlah uang beredar dan pengaturan dan pengaturan tingkat suku bunga dan kredit.
Kebijakan moneter biasanya lebih efektif untuk mengatasi masalah inflasi karena inflasi dapat diatasi dengan mengendalikan permintaan total masyarakat melalui pengurangan jumlah uang beredar.
Instrument-instrument yang biasa digunakan dalam kebijakan moneter ada 4 yaitu
1. 1. Operasi pasar terbuka
Operasi pasar terbuka memberikan peluang kepada masyarakat untuk memiliki surat-surat berharga milik Negara. Kegiataan penjualan surat-surat berharga ini dapat mengurai jumlah uang yang beredar dimasyarakat, karena masyarakat akan lebih tertarik membeli surat-surat berharga milik Negara. Sehingga kenaikan harga barang dapat ditekan
2. 2. Kebijakan suku bunga diskonto
Kebijakan ini berkaitan kenaikan suku bunga kredit. Sehingga masyarakat akan lebih tertarik menyimpan uangnya ketimbang mengajukan kredit. Sehingga uang yang beredar dimasyarakat akan turun.
3. 3. Kebijakan cadangan wajib
Kebijakan cadangan wajib berkaitan dengan tindakan bank sentral dalam menetapkan cadangan wajib bagi bank umum di bank sentral. Maksudnya bank umum akan menaikan jumlah setoran kepada bank sentral sebagai persyaratan likuidatas bank sehingga apabila sewaktu-waktu terjadi penarikan uang oleh nasabah secara besar-besaran bank umum akan siap karena telah mencadangkan uang sekian persen dari keseluruhan asset bank di bank sentral.
4. 4. Kebijakan kredit selektif
Kebijakan kredit selektif membuat masyarakat akan lebih kesulitan meminjam uang kepada bank umum karena ada tambahan persyaratan yang diwajibkan oleh bank umum seperti unsur karakter, collateral, capital, capacity dan condition of economy.
Kembali kepembahasan awal, yaitu permasalahan ekonom makro di Indonesia yang salah satunya adalah inflasi, yang sebelumnya sudah dijelaskan penyebab dan bagaimana cara menanggulanginya maka pada penutup saya akan membahas pandangan saya masalah ini jika tidak diurus secara serius oleh pemerintah dan penyebabnya bagi masyarakat.
Inflasi menyebabkan harga barang naik sehingga daya beli masyarakat akan turun menyebabkan perekonomian lesu, masyarakat tidak berdaya untuk membeli kebutuhan pokok karena mahal. Bagi saya penyebab inflasi yang paling besar adalah kenaikan biaya factor produksi, karena kenapa semakin hari untuk mendapatkan factor produksi semakin susah, factor produksi bisa berupa bahan mentah, tenaga kerja, tanah, dll.
Pemerintah dalam mengatasinya harus bisa menekan kenaikan biaya produksi dengan meningkatkan pembangunan, seperti jika jalan-jalan ketempat pemasok getah bisa bagus maka harga getah ditangan produsen akan murah, jika tenaga kerja sakit, anaknya sekolah dapat ditanggung pemerintah maka mereka tidak akan meminta kenaikan gaji. Jika PBB tidak naik dengan naik signifikan maka harga tanah juga tidak bakalan naik gila-gilaan.
Kesemua itu harus ditangani oleh pemerintah dengan serius lewat aperatur negaranya yang tidak korup.
Jika semuanya bisa diatur dan dikelola dengan baik saya optimis nilai inflasi akan turun, karena inflasi pasti akan tetap ada tinggal bagaimana mengatur agar besaran inflasi bisa ditekan semakin kecil.
0 Response to "Tugas Ekonomi Makro, soal permasalah ekonomi makro"
Post a Comment