Jawaban Akuntansi transaksi investasi musyarakah ak pbs

Bab 8
Akuntansi Transaksi Investasi musyarakah


Soal-soal latihan:
A. Soal Teori
1.      Jelaskan definisi investasi musyarakah!
2.      Jelaskan perbedaan antara transaksi dengan skema musyarakah dan skema musyarakah!
3.      Jelaskan rukun transaksi musyarakah!
4.      Jelaskan perbedaan antara musyarakah menurun dengan musyarakah permanen!
5.      Jelaskan perbedaan antararevenue sharing, profit sharingdan gross profit sharing! Jelaskan juga kelebihan dan kelemahan masing-masing metode bagi hasil tersebut!
Jawaban soal teori
1. Definisi investasi musyarakah menurut dewan syariah nasional MUI dan PSAK No. 106 akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian berdasarkan porsi kontribusi dana.
Dana tersebut meliputi kas atau asset non kas yang diperkenankan syariah. Para mitra bersama-sama menyediakan dana untuk mendanai usaha tertentu dalam musyarakah baik usaha yang sudah berjalan maupun yang baru.
2. tidak dapat dijawab karena soal yang diberikan tidak dapat dimengerti maksudnya.
3. Rukun akad musyarakah ada 4 yaitu:
a. Pelaku terdiri atas para mitra
b. Objek musyarakah berupa modal dan kerja
c. Ijab Kabul / serah terima
d. Nisbah keuntungan
4. Perbedaan pada ketentuan penyertaan dana oleh mitra usaha dimana akad musyarakah menurun bagian dana salah satu mitra akan dialihkan secara bertahap kepada mitra lainnya sehingga pada suatu saat kepemilikan atas usaha akan didapati oleh satu pihak saja, sedangkan akad musyarakah permanen penyertaan dana oleh mitra usaha selalu tetap hingga berakhirnya akad.
5. Perbedaan revenue sharing, profit sharing dan gross profit sharing pada perhitungan keuntungan yang dibagikan. Revenue sharing menggunakan perhitungan pembagian keuntungan atas dasar penjualan atau kegiatan usaha pada tahun berlangsung tanpa dikurangi beban-beban. Sedangkan pada profit sharing pembagian keuntungan didasari perhitungan pendapatan dikurangi beban-beban. Lain pula dengan gross profit sharing pembagian keuntungan didasari perhitungan pendapatan dengan dikurangi harta pokok dan dikurangi beban-beban.
Kelebihan dan kekurangan masing-masing system
kelebihan
Revenue sharing memiliki kelebihan nasabah akan selalu untung (tidak ada resiko kerugian), pembagian keuntungan stabil.
Profit sharing memeliki kelebihan pembagian keuntungan disesuaikan dengan kondisi usaha sehingga bisa saja pembagian keuntungan sangat besar.
Gross profit sharing diperuntukan bagi usaha mikro sehingga dapat dijangkau oleh kalangan menangah kebawah dan terdapat kemudahan dalam perhitungan pembagian
Kekurangan
Revenue sharing laba yang dibagikan selalu sama walaupun kondisi usaha sedang maju-majunya.
Profit sharing terdapat kemungkinan rugi dan pembagian keuntungan fluktuatif

Gross profit sharing tidak dapat dijangkau investor besar 

B. Soal Kasus
Pada tanggal 12 Januari 20XA BPRS Bangun Marwah Warga (BMW) dan Bapak Hendra menandatangani akad musyarakah permanen untuk pembiayaan usaha foto copy senilai Rp 40.000.000 yang terdiri dari Rp 30.000.000 kontribusi BPRS dan Rp 10.000.000 kontribusi Bapak Hendra. Bagi hasil didasarkan pada laba bruto (penjualan dikurangi biaya kertas) dengan nisbah bagi hasil 20%  BPRS dan 80% Bapak Hendra. Bagi hasil disepakati untuk dibayar dan dilaporkan setiap tanggal 20 mulai bulan Februari. Investasi musyarakah disepakati jatuh tempo pada tanggal 20 April 20XA. Buatlah jurnal untuk transaksi berikut:
  1. Tanggal 12 Januari BPRS (saat akad) membuka cadangan investasi musyarakah untuk Bapak Hendra
  2. Tanggal 12 Januari (saat akad) BPRS membebankan biaya administrasi sebesar 0,2% dari nilai pembiayaan dan langsung diambil dari rekening Bapak Hendra.
  3. Tanggal 20 Januari BPRS mentransfer sebesar Rp 30.000.000 ke rekening Bapak Hendra sebagai pembayaran porsi investasi BPRS.
  4. tanggal 20 Februari 20XA Bapak Hendra melaporkan laba bruto usahanya sebesar Rp 5.000.000 dan pada tanggal yang sama membayarkan secara tunai porsi bank sebesar 20% dari laba bruto.
  5. Tanggal 20 Maret 20XA Bapak Hendra melaporkan laba bruto usahanya sebesar Rp 4.000.000 dan membayarkan secara tunai porsi bank sebesar 20% dari laba bruto pada tanggal 25 Maret 20XA.
  6. Tanggal 20 April 20XA Bapak Hendra melaporkan laba bruto usahanya sebesar Rp 6.000.000 dan pada tanggal yang sama membayarkan secara tunai porsi bank sebesar 20% dari laba bruto.
g. Tanggal 20 April 20XA, saat jatuh tempo Bapak Hendra melunasi investasi musyarakah sebesar Rp 30.000.000 via debet rekening.

Tanggal
Rekening
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
12 Jan 20XA
Dr. Pos lawan komitmen
Adminstrasi Pembiayaan
30.000.000


              Kr. Kewajiban Komitmen                               Pembayaran Adminstrasi

30.000.000

Db. Kas/Rekening Nasabah
Bapak Hendra
60.000


              Kr. Pendapatan Adminstrasi

60.000
20 Jan 20XA
Db. Investasi musyarakah
30.000.000


              Kr. Kas/Kewajiban

30.000.000

Db. Kewajiban Komitmen adminstrasi pembiayaan
30.000.000


              Kr. Pos Lawan Komitmen                              Adminstrasi Pembiayaan

30.000.000
20 Feb 20XA
Db. Kas/Rek. Nasabah
1.000.000


              Kr. Pendapatan Bagi Hasil                       Musyarakah

1.000.000
20 Mar 20XA
Db. Kas/Rek. Nasabah
800.000


              Kr. Pendapatan Bagi Hasil                        Musyarakah

800.000
20 Apr 20XA
Db. Kas/Rek. Nasabah
1.200.000


              Kr. Pendapatan Bagi Hasil

1.200.000
20 Apr 20XA
Db. Kas / Rek. Nasabah
30.000.000


              Kr. Investasi Musyarakah

30.000.000


0 Response to "Jawaban Akuntansi transaksi investasi musyarakah ak pbs"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel