Lembaga Dakwah Kampus Dalam Peningkatan Wawasan Keislaman (Studi Kasus Pada Lembaga Dakwah Kampus Mahasiswa Pencinta Mushalla( Ldk Mpm) Universitas Hasanuddin) (IS-24)
Dakwah kampus merupakan salah satu pilar utama dari dakwah secara keseluruhan. Jika dilihat dari proporsinya, maka dakwah kampus memiliki peran yang cukup besar dalam agenda menuju “Khilafah Islamiyah”. Dakwah kampus yang telah bergulir selama lebih dari 20 tahun lamanya telah memberikan kontribusi islamiah dalam pembangunan Indonesia. Sejak kurun 90-an, mulai terlihat kesadaran Islam dan suasana keberislaman yang intens di semua kalangan, termasuk kalangan kampus. Suasana ini merebak secara cepat melalui media massa yang ada dan memberikan pengaruh sadar kepada para mahasiswa, khususnya aktivis Islam untuk bergiat terus memajukan Islam.[1]
Keberadaan Lembaga Dakwah Kampus Mahasiswa Pencinta Mushalla, merupakan bukti dari pergerakan dakwah mahasiswa Islam. Fungsi-fungsi konstruktif, mengubah dan mengajukan solusi-solusi yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam yang universal menjadi karakteristik tersendiri ditengah menjamurnya lembaga atau organisasi kemahasiswaan.
Sebagai lembaga yang telah berdiri sejak 23 tahun silam, Lembaga Dakwah Mahasiswa Pencinta Mushalla telah menorehkan sejarah panjang dinamisasi sebuah lembaga. Pergerakan dakwah yang bersifat statis-dinamis, pergantian kepemimpinan setiap periode, sistem keorganisasian bahkan manhaj (metode) dakwah adalah realitas yang telah terjadi di dalam Lembaga Dakwah Kampus Mahasiswa Pencinta Mushalla. Perubahan yang cukup besar dan mempengaruhi pergerakan dakwah lembaga tersebut terlihat jelas dalam metode dakwah yang dianutnya. Sebagai lembaga dakwah bermanhaj Ahlusunnah Waljama’ah, aspek dakwah utama terhadap kemurnian Islam (tasfiyah) dengan menjauhkan dari segala bentuk bid’ah-bid’ah, pengarusutamaan dakwah fardiyah bagi setiap anggotanya adalah nilai-nilai fundamental yang dianut lembaga dakwah ini. Namun dalam prosesnya, internalisasi nilai luhur seperti dakwah fardiyah cukup mengalami kemerosotan, pengambilan peran utama sebagai seorang da’i pada realitasnya belum teraktualisasi secara menyeluruh di setiap anggota lembaga dakwah. Hal ini bermula dari struktur yang berlaku didalam lembaga dakwah dan fungsi yang dijalaninya serta aspek pengambilan peran dan tanggungjawab dari peran yang dimiliki setiap anggota berdasarkan statusnya masing-masing.
Olehnya itu, bagi peneliti Lembaga Dakwah Kampus sangat penting untuk dikaji lebih jauh dalam menemukenali pengembangan wawasan keIslaman dalam konteks kemahasiswaan. Dan berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap Lembaga Dakwah Kampus Dalam Peningkatan Wawasan Keislaman (Studi Kasus Pada Lembaga Dakwah Kampus Mahasiswa Pencinta Mushalla( LDK MPM) Universitas Hasanuddin)
0 Response to "Lembaga Dakwah Kampus Dalam Peningkatan Wawasan Keislaman (Studi Kasus Pada Lembaga Dakwah Kampus Mahasiswa Pencinta Mushalla( Ldk Mpm) Universitas Hasanuddin) (IS-24)"
Post a Comment