Ekosistem Marine

TUGAS MATA KULIAH EKOLOGI
EKOSISTEM MARINE



DI SUSUN OLEH :
1.     Leny Maryani                             K5412046
2.     Riyan Astiti Pradikka      K5412068
3.     Praditya Ongky G            K5412060
4.     Said Mustafa                    K5412070
5.     Wildhan Dayu Hardhoni  K5412080

Program Studi Geografi
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
2013
BAB I
PENDAHULUAN


A.  LatarBelakang
Indonesia mempunyai perairan laut yang lebih luas dari pada daratan, oleh karena itu Indonesia di kenal sebagai negara maritim. Perairan laut Indonesia kaya akan berbagai biota laut baik flora maupun fauna. Demikian luas serta keragaman makhluk hidup di dalam yang kesemuanya membentuk dinamika kehidupan di laut yang saling berkesinambungan.
Lautmemiliki peranan penting dalam keberlangsungan kehidupan khususnya ekosistem laut itu sendiri. Akantetapi, dewasa ini muncul berbagai masalah terkait ekosistem ( ekosistem marine khususnya ). Maka dari itu kita perlu untuk mengkaji tentang ekosistem laut / marine.

B.   Rumusan Masalah
ØApakah pengertian ekosistem laut?
ØApakah jenis-jenis ekosistem yang terdapat di laut?
ØApasajakah makhluk hidup yang hidup di laut?
ØApasajakah manfaat laut bagi kehidupan kita?

C.  Tujuan
Ø Mengetahui pengertian ekosistem marine / laut.
Ø Mengetahui apasaja jenis-jenis ekosistem yang terdapat di laut.
Ø Mengetahui apasajakah makhluk hidup yang hidup di laut.
Ø  Mengetahui tentang apasaja manfaat laut bagi kehidupan kita.


BAB II
KAJIAN TEORI
D.   Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.

E.   Pengertian Ekosistem Laut
Ekosistem laut atau disebut juga ekosistem marine merupakan ekosistem yang terdapat di perairan laur, terdiri atas ekosistem perairan dalam, ekosistem pantai pasir dangkal/bitarol, dan ekosistem pasang surut. Ekosistem laut merupakan salah satu ekosistem alamiah akuatik yang paling besar di planet bumi. Khusus untuk Indonesia yang merupakan salah satu negara Kepulauan , luas territorial didominasi oleh lautan. Dengan demikian , bisa diasumsikan bahwa ekosistem laut memiliki peranan penting bari rakyat Indonesia dan juga bagi masyarakat dunia dalam skala yang lebih besar.
Ekosistem air laut memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut :
  1. Memiliki luas 2/3 wilayah bumi atau sekitar 70 sampai 80%.
  2. NaCl mendominasi mineral ekosistem laut hingga mencapai 75%. Akan tetapi masing-masing titik memiliki kadar garam yang bervariasi tergantung wilayah lautnya. Misalnya di laut tropika kadar garam tinggi teteapi di laut dengan iklim yang dingin kadar garam justru lebih rendah.
  3. Iklim dan cuaca tidak terlalu berpengaruh pada ekosistem laut.
  4. Memiliki variasi perbedaan suhu di permukaan dengan di kedalaman.


F.    Jenis-jenis Ekosistem Laut
Ekosistem laut dibagi lagi ke dalam beberapa jenis ekosistem , yakni :
1.      Ekosistem pantai, yang letaknya berhadapan langsung dengan daratan juga wilayah pasang surut.
2.      Ekosistem Estuari atau Muara adalah titik dimana ekosistem laut dan ekosistem sungai bertemu.
3.      Ekosistem Terumbu Karang adalah jenis ekosistem yang didominasi bebatuan karang dan dihuni banyak organisme atau biota laut.

Pembagian zona laut berdasarkan kedalaman
Laut merupakan wilayah yang sangat luas, lebih kurang dua pertiga dari permukaan bumi. Wilayah ekosistem laut sangat terbuka sehingga pengaruh cahaya Matahari sangat besar. Daya tembus cahaya Matahari ke laut terbatas, sehingga ekosistem laut terbagi menjadi dua daerah, yaitu daerah laut yang masih dapat ditembus cahaya Matahari, disebut daerah fotik, daerah laut yang gelap gulita, disebut daerah afotik. Di antara keduanya terdapat daerah remangremang cahaya yang disebut daerah disfotik. Berdasarkan jarak dari pantai dan kedalamannya ekosistem laut dibedakan menjadi zona litoral, neritik, dan oseanik. Secara vertikal kedalaman dibedakan menjadi epipelagik, mesopelagik, batio pelagik, abisal pelagik, dan hadal pelagik.
a. Zona litoral/ekosistem perairan dalam
Komunitas ekosistem perairan dalam di Indonesia belum banyak diketahui secara pasti. Hal ini dikarenakan belum dikuasainya perangkat teknologi untuk meneliti hingga mencapai perairan dalam, tetapi secara umum keanekaragaman komunitas kehidupan yang ada pada perairan dalam tersebut tidaklah setinggi ekosistem di tempat lain. Komunitas yang ada hanya konsumen dan pengurai, tidak terdapat produsen karena pada daerah ini cahaya Matahari tidak dapat tembus. Makanan konsumen berasal dari plankton yang mengendap dan vektor yang telah mati. Jadi, di dalam laut ini terjadi peristiwa makan dan dimakan. Hewan-hewan yang hidup di perairan dalam warnanya gelap dan mempunyai mata yang indah yang peka dan mengeluarkan cahaya. Daur mineralnya terjadi karena gerakan air dalam pantai ke tengah laut pada lapis atas. Perpindahan air ini digantikan oleh air dari daerah yang terkena cahaya, sehingga terjadi perpindahan air dari lapis bawah ke atas.

b. Zona neritik/ekosistem pantai pasir dangkal

Komunitas ekosistem pantai pasir dangkal terletak di sepanjang pantai pada saat air pasang. Luas wilayahnya mencakup pesisir terbuka yang tidak terpengaruh sungai besar atau terletak di antara dinding batu yang terjal/curam. Komunitas di dalamnya umumnya didominasi oleh berbagai jenis tumbuhan ganggang dan atau rerumputan.
c. Zona Batial atau titik remang-remang
Dengan kedalaman antara 200 sampai 2000 meter di bawah laut , hewan yang hidup di titik ini adalah nekton. Tak ada lagi produsen.

d. Zona oseanik

Zona oseanik merupakan wilayah ekosistem laut lepas yang kedalamannya tidak dapat ditembus cahaya Matahari sampai ke dasar, sehingga bagian dasarnya paling gelap. Akibatnya bagian air dipermukaan tidak dapat bercampur dengan air dibawahnya, karena ada perbedaan suhu. Batas dari kedua lapisan air itu disebut daerah Termoklin, daerah ini banyak ikannya.
Masih ada pembagian ekosistem laut lainnya yang didasarkan pada intensitas cahaya, yakni :
1.       Wilayah fotik , yakni bagian laut yang bisa ditembus cahaya. Kedalamannya sampai 200 meter.
2.       Wilayah Twiligt adalah titik remang-remang yang minim cahaya sehingga produsen kurang karena tidak bisa melakukan aktifitas fotosintesis. Kedalamannya antara 200 sampai 200 meter.
3.       Wilayah afotok adalah titik dimana tak ada sama sekali cahaya matahari yang mampu menembusi lautan.

G. Biota Laut
Dalam ekologi, biota adalah keseluruhan kehidupan yang ada pada satu wilayah geografi tertentu dalam suatu waktu tertentu. Pembatasan luas wilayah geografi atau cakupan waktu dapat bersifat lokal atau sesaat hingga keseluruhan planet atau rentang waktu yang panjang. Sebagai contoh penyebutan misalnya "biota laut di lepas pantai Teluk Jakarta setelah pembuatan rumpon buatan". Biota planet bumi tinggal di dalam biosfer.
Laut merupakan sebuah ekosistem besar yang menjadi tempat hidup bagi berbagai macam biota laut, dari yang berukuran kecil hingga yang berukuran besar, yang hidup di pesisir hingga hidup di laut dalam. Biota laut adalah berbagai jenis organisme hidup di perairan laut yang menurut fungsinya digolongkan menjadi tiga, yaitu produsen merupakan biota laut yang mampu mensintesa zat organik baru dari zat anorganik, kedua adalah konsumen merupakan biota laut yang memanfaatkan zat organik dari luar tubuhnya secara langsung. Dan yang ketiga adalah redusen merupakan biota laut yang tidak mampu menelan zat organik dalam bentuk butiran, tidak mampu berfotosintesis namun mampu memecah molekul organik menjadi lebih sederhana.
Penggolongan biota laut menurut sifat hidupnya dibedakan menjadi plankton merupakan semua biota yang hidup melayang di dalam air yang pergerakkannya ditentukan oleh lingkungannya. Kemudian nekton adalah semua biota yang dapat berenang bebas dan mengatur sendiri arah perherakkannya dan bentos merupakan semua biota yang hidup didasar perairan baik membenamkan diri, menempel maupun merayap.
Perubahan kondisi laut yang terjadi dimasa lalu hingga saat ini ditambah dengan interaksi biota laut dalam pemangsaan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap daya adaptasi pada biota laut. Kemampuan adaptasi biota laut yang berlanjut dalam jangka waktu lama yang akhirnya menjadi sebuah evolusi menjadikan keanekaragaman biota laut menjadi tinggi. Selain itu, laut dengan berbagai kondisi fisik, kimia dan topografi menjadikan biota laut yang hidup didalamnya semakin beragam.Keragaman biota laut yang terdapat di wilayah perairan laut Indonesia begitu tinggi. Mulai dari ikan, moluska, krustasea, alga sampai dengan karang kesemuanya ditemukan di perairan laut Indonesia dengan jenis yang sangat beragam. Salah satu bukti tingginya keanekaragaman biota laut di Indonesia adalah dengan terbentuknya Coral Triangle Initiative (CTI) dan Indonesia termasuk didalamnya bersama beberapa negara lain seperti Filipina, Australia, Timor Leste, dan Papua New Guinea. Lebih dari 500 jenis karang hidup di perairan Indonesia, khususnya di perairan laut wilayah timur Indonesia. Kondisi demikian memungkinkan biota laut lain yang hidup berasosiasi dengan terumbu karang maupun yang hidup dan mencari makan pada ekosistem terumbu karang semakin beragam dan belum banyak diketahui. Hal ini mendorong para peneliti dari dalam negeri maupun luar Indonesia berlomba untuk menggali, mengetahui dan menemukan jenis-jenis biota laut baru. Sehingga kita sebagai peneliti di bidang kelautan dituntut tidak hanya mengetahui namun diharapkan mampu mengenali dengan baik biota yang akan di teliti.
Pengetahuan tentang cara mengenali biota laut kurang diminati, karena untuk mengetahui jenis atau nama spesies biota laut secara detil tidaklah mudah dan memerlukan waktu yang cukup panjang. Namun, hal ini sangat penting untuk dipelajari mengingat Indonesia adalah negara dengan megabiodiversity.




H.  Manfaat Laut bagi Kehidupan Manusia
Manfaat Laut Bagi Kehidupan Manusia
Indonesia memiliki wilayah perairan yang sangat luas,namun keadaan laut di negara kita sangat kurang terjaga sehingga banyak ancaman sengketa mengenai batas wilayah perairan laut Indonesia dengan negara-negara tetangga.
Laut merupakan bagian dari samudera.Lautan adalah laut yang sangat luas.Laut merupakan kumpulan air asin dalam jumlah yang sangat banyak dan menggenangi yang membagi daratan atas benua atau pulau.
Air merupakan sumber utama yang dibutuhkan setiap makhluk hidup.Air memiliki peranan yang sangat kuat di dalam kehidupan.Keadaan negara Indonesia yang terletak atau dikelilingi lautan ini mendatangkan manfaat yang besar bagi warga yang hidup atau tinggal di dalamnya.Di dalam dan di atas laut terdapat kekayaan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan.
Berikut akan diuraikan beberapa manfaat laut bagi kehidupan manusia, yaitu:
1.Laut sebagai sumber makanan
Dikatakan laut sebagai sumber makanan,karena makanan yang biasa kita makan berasal dari laut,seperti ikan,rumput laut,garam,dsb.Ikan banyak dijumpai di daerah pertemuan arus panas dan dingin seperti yang terdapat di Jepang,Selat Malaka,New Foundlandbank.
2.Untuk mengontrol iklim dunia
Tanpa peranan laut,maka hampir keseluruhan planet Bumi ini akan menjadi terlalu dingin bagi manusia untuk hidup,karena laut memiliki peranan penting dalam mengontrol iklim dunia dengan memindahkan panas dari daerah ekuator menuju daerah kutub.Hampir 60% penduduk hidup atau tinggal di daerah sekitar pantai.Bumi ditutupi oleh air yaitu sekitar 70% dikelilingi oleh air.
Air laut bergerak secara terus-menerus mengelilingi Bumi dalam satuan sabuk aliran yang sangat besar yang disebut dengan “Global Conveyor Belt” bergerak dari permukaan ke dalam samudera dan kembali lagi ke eprmukaan.Angin,temperatur dan salinitas(kadar garam air laut) air laut mengontrol sabuk aliran global.Sabuk aliran ini yang kemudian memindahkan energi panas yang dipancarkan oleh Matahari ke Bumi.
Angin laut membawa uap yang merupkaan sumber untuk turunnya hujan didaratan ataupun lautan.Arus laut panas dapat memperbaiki keadaan iklim  di daerah-daerah yang didatangi arus tersebut,sebab dengan datang nya arus panas ke arus dingin akan menyebabkan pertemuan kedua arus sehingga menjadikan atau membentuk arus baru.
Lautan berperan menangkap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer dalam jumlah yang sangat besar.Sekitar ¼ CO2 tersebut diserap dan disimpan dilautan.CO2 yang tersimpan di dlaam laut hingga berabad-abad mampu mengurangi pemanasan global atau bahasa keren nya ”Global Warming”..
Laut memilik peranna yang sangat besar bagi kehidupan makhluk hidup.Manusia sebagai makhluk yang paling tinggi derajat nya dan memiliki akal pikiran maka sudah seharusnya menjaga laut dan tetap melestarikaknnya,bukan malah merusak nya(mengambil keuntungan nya saja tanpa memikirkan akibat nya di masa yanga kan datang).
Jika ekosistem laut berkurang maka kemampuan laut untuk menyerap CO2 akan berkurang pula,maksud dari berkurang nya ekosistem lauta seperti rusaknya terumbu karang dan hutan bakau.Kerusakan hutan bakau semakin marak terjadi karena banyak masyarakat yang mengalihkan fungsi lahan.Dan kerusakan terumbu karang seperti eksploitasi terumbu karang tanpa ada penanaman nya kembali.
3.Laut sebagai tempat rekreasi dan Hiburan
Selain digunakan untuk iklim dunia dan sumber makanan,laut juga dapat dijadikan salah satu pilihan untuk dijadikan tempat berwisata/rekreasi.Misalnya,:
·         Jika airnya jernih maka dapat digunakan untuk tempat pemandian
·         Dapat dijadikan objek tourisme jika memiliki teluk-teluk yang indah
·         Dapat dijadikan tempat menyelam,jika laut itu memiliki terumbu karang yang indah dan makhluk laut yang ada di sekitar terumbu karang itu.

4.Pembangkit Listrik Tenaga Ombak,Angin,Pasang Surut,dsb
5.Tempat Budidaya Ikan,Kerang Mutiara,Rumput Laut,dsb
Laut juga berperan di dalam mata pencaharian manusia,laut dijadikan tempat budidaya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia terutama bagi orang-orang yang tinggal di daerah pantai atau laut.
6.Laut sebagai tempat barang tambang
          Di Laut dangkal sekitar Asia Tenggara telah terbukti banyak ditemukan barang tambang serta minyak bumi.Saat ini kita tinggal menikmati hasil dari pengendapan makhluk-makhluk laut yang telah mati jutaan tahun yang lalu yang kita kenal dengan nama”minyak bumi”.
Di laut pinggiran daerah Continental Self banyak terdapat endapan mineral yang sangat berguna bagi industri,seperti yang terdapat di Bangka dan Belitung.
7.Sebagai Objek Riset Penelitian
     Laut sering digunakan sebagai tempat dan alat bantu  untuk penelitian yang terkait tentang morfologi dasar laut,gerakan air laut,salinitas air laut,proses-proses yang terjadi didalam laut,bagaimana kehidupan di dalam laut serta manfaat laut bagi manusia,terutama penduduk sekitar.
8.Laut sebagai Sumber Air Minum
     Jika kita berfikir sesaat,pasti yang terlintas di benak kita “bagaimana mungkin air laut dapat diminum,sementara rasanya asin”.Memang benar,air laut tidak bisa diminum secara langsung.Air laut dapat diminnum jika telah melalui sebuah proses yang disebut dengan “DESALINASI”.
9.Laut sebagai Jalur Transportasi
     Sebelum ada jalan darat dan udara,maka laut lah yang berperan penting dalam proses transportasi.Laut merupakan jalur transportasi yang baik dan mudah sebab tidak perlu membuad jalan seperti jalur transportasi darat.
10.Manfaat Laut bagi penduduk lokal
     Peranan laut bagi penduduk lokal sangat lah besar.Karena selain sebagai mata pencaharian mereka ,laut juga merupakan bagian yang tak terlepas dari tanggungjawab mereka sebagai nelayan untuk dikelola dan di pelihara dengan penuh rasa tanggungjawab.Awalnya penduduk lokal mengartikan laut sebagai salah satu bagian saja dari wilayah negara kita yang diciptakan oleh sang pencipta,namun setelah mereka merasakan fungsi yang begitu besar dari laut itu maka penduudk lokal menempatkan laut itu sebagai lahan dan sumber kehidupan bagi mereka untuk melanjutkan dan mempertahankan kehidupan dalam rangka menuju kepada kehidupan yang sejahtera dan lebih baik.Fungsi laut bagi kehidupa pneduduk lokal yaitu:
·         Berfungsi sebagai kekayaan alam yang perlu dijaga,dikelola dan dilestarikan.
·         Laut sebagai lahan mereka menggantungkan hidup an meneruskan hidup(sebagai tempat mata pencaharian).
·         Laut berfungsi sebagai sarana bagi penduduk lokal untuk mengembangkan keterampilan mereka di bidang perikanan.

BAB III
PEMBAHASAN
CONTOH PERMASALAHAN EKOSISTEM MARINE

Indonesia merupakan Negara Kepulauan , kira- kira sekitar 70 % wilayah Indonesia tertutup oleh perairan. Keadaan tersebut menjadikan Indonesia termauk kedalam negara yang memiliki kekayaan sumber daya perairan yang tinggi dengan sumber daya hayati perairan yang sangat beranekaragam. Keanekaragaman sumberdaya perariran Indonesia meliputi sumberdaya ikan maupun sumberdaya terumbu karang.
Terumbu karang mempunyai fungsi yang amat penting bagi kehidupan laut. Fungsi-fungsi tersebut diantaranya :
1.      Sebagai Spawning Ground dan Nursery Ground. Secara alami , terumbu karang merupakan habitat bagi banyak spesies laut untuk melakukan pemijahan, peneluran, pembesaran anak, makan dan mencari makan (feeding dan foraging) terutama bagi sejumlah spesies yang memiliki nilai ekonomis penting.
2.      Sebagai pelindung pantai, dan ekosistem pesisir lain (padang lamun dan hutan mangrove) dari terjangan arus kuat dan gelombang besar.
Karena besar serta luas lautan, sehingga manusia masih saja menganggap bahwa seakan- akan sumberdaya laut tak akan pernah habis dimanfaatkan oleh manusia, lautan memiliki daya tampung yang tak ada batasnya, sehingga dianggap sebagai tempat pembuangan samph dan sisa-sis lainnya sepanjang masa dan tidak perlu ada usaha pelestarian lingkungan laut.
Namun kenyataan telah menunjukkan bahwa pendapat tersebut tidak tepat karena sumber daya alam laut ternyata juga mempunyai batas-batas untuk dimanfaatkan manuisa. Sebagai akibat pertumbuhan penduduk yang cepat da perkembangan pemanfaatan teknologi yang relatif pesat dan usaha pembangunan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah secara serentak hampir semua sektor , juga memberikan tekanan-tekanan yang besar bagi lautan dn wilayah pesisir . meskipun kerusakan lingkungan ini sifatnya masih terlokalisir , namun bila tidak diadakan usaha pencegahan dan penanggulangan yang sistematis dan berkesinambungan dikhawatirkan bahwa masalah lingkungan tersebut akan meluas dan menimbulkan kerugian yang lebih besar.
Contoh masalah lingkungan dan kelestarian sumberdaya laut di Indonesia saat ini adalah rusaknya terumbu karang. Hal ini disebabkan karena adanya illegal fishing. Illegal fishing merupakan kegiatan penangkapan yang dilakukan oleh nelayan tidak bertanggung jawab dan bertentangan oleh kode etik penangkapan. Illegal Fishing termasuk kegiatan mall praktek dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan yang merupakan kegiatan pelanggaran hukum. Kegiatan ini umumnya bersifat merugikan bagi sumber daya perairan yang ada. Kegiatan ini semata-mata hanya akan memberikan dampak yang kurang baik bagi ekosistem perairan akan tetapi memberikan keuntungan besar bagi nelayan. Dalam kegiatan penangkapan yang dilakukan nelayan dengan cara dan alat tangkap yang bersifat merusak yang dilakukan nelayan. Illegal fishing adalah penggunaan alat tangkap yang dapat merusak ekosistem seperti kegiatan penangkapan dengan pemboman, dengan menggunakan racun,dll.
Penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak ini merupakan cara yang sering digunakan oleh nelayan tradisional di dalam memanfaatkan sumberdaya perikanan khususnya didalam melakukan penangkapan ikan karang. Penangkapan ikan-ikan karang dengan menggunakan bahan peledak dapat memberikan akibat yang kurang baik bagi ikan-ikan yang akan ditangkap maupun untuk terumbu karang yang terdapat pada lokasi penangkapan .
Penggunaan bahan peledak dalam penangkapan ikan di sekitar daerah terumbu karang menimbulkan efek samping yang sangat besar. Selain rusaknya terumbu karang yang ada di sekitar lokasi peledakan, juga dapat menyebabkan kematian biota lain yang bukan merupakan sasaran penangkapan. Oleh sebab itu, penggunaan bahan peledak berpotensi menimbulkan kerusakan yang luas terhapa ekosistem terumbu karang. Meskipun demikian, tetapi nelayan masih saja tetap menggunakan bahan peledak didalam melakukan kegiatan penangkapan karena hasil yang mereka peroleh cenderung lebih besar dan cara yang dilakukan untuk melakukan proses penangkapan tergolong mudah.
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kegiatan illegal fishing baik secara internal maupun eksternal. Faktor-faktor yang menyebabkan kegiatan ini seperti adanya pelaku kegiatan yang didasari karena kurangnya kesadaran akan pentingnya sumberdaya perikanan, adanya pasokan bahan baku khususnya untuk kegiatan pemboman dan kegiatan pembisuan, lemahnya informasi dan pengetahuan yang dimiliki nelayan tentang kerugan yang ditimbulkan akibat illegal fishing, kemiskinan masyarakat nelayan , lemahnya hukum tentang perikanan, dan kurangnya armada perikanan yang dimiliki.
Antisipasi yang dapat dilakukan terhadap illegal fishing :
1.      Peningkatan kesadaran masyarakat nelayan akan bahaya yang ditimbulkan dari illegal fishing.
2.      Peningkatan pemahaman dan pengetahuan nelayan tentang illegal fishing.
3.      Melakukan rehabilitas terumbu karang
4.      Membuat alternatif habitat karang sebagai habitat ikan sehingga daerah karangalami tidak rusak akibat penangkapan ikan.
5.      Mencari akar penyebab dari masing-masing masalah yang timbul dan mencarikan solusi yang tepat untuk mengatasinya.
6.      Melakukan penegakan hukum mengenai perikanan khusunya dalam hal pemanfaatn yang bertanggung jawab.
7.      Meningkatkan pengawasan dengan membuat badan khusus yang menangani dan bertanggung jawab terhadap kegiatan illegal fishing.
Selain rusaknya ekosistem terumbu karang, juga adanya maslah mengenai pencemaran laut. Dengan makin cepatnya pertumbuhan penduduk dunia dan makin meningkatnya lingkungan industri mengakibatkan makin banyak bahan-bahan yang bersifat racun yang dibuang ke laut dalam jumlah yang sulit untuk dapat dikontrol secara tepat. Pencemaran laut merupakan suatu ancaman yang benar-benar harus ditangani secara sungguh-sungguh. Banyak kecelakaan dilautan yang menyebabkan tercecernya bahan-bahan yang bersifat racun dalam jumlah yang sangat besar.
Beberapa masalah pencemaran di laut dan sebabnya :
1.    Pencemaran Minyak
Saat ini industri minyak dunia telah berkembang pesat, sehingga kecelakaan-kecelakaan yang mengakibatkan tercecernya minyak dilautan hampir tidak bisa dielakkan.Kapal tanker mengangkut minyak mentah dalam jumlah besar tiap tahun. Apabila terjadi pencemaran minyak dilautan, ini akan mengakibatkan minyak mengapung diatas permukaan laut yang akhirnya terbawa arus dan terbawa ke pantai.
Pencemaran minyak mempunyai pengaruh luas terhadap hewan dan tumbuh-tumbuhan yang hidup disuatu daerah.Minyak yang mengapung berbahaya bagi kehidupan burung laut yang suka berenang diatas permukaan air. Tubuh burung akan tertutup minyak sehingga untuk membersihkannya, mereka menjilatinya. Akibatnya mereka banyak minum minyak dan mencemari diri sendiri.Selain itu, mangrove dan daerah air payau juga rusak. Mikroorganisme yang terkena pencemaran akan segera menghancurkan ikatan organik minyak, sehingga banyak daerah pantai yang terkena ceceran minyak secara berat telah bersih kembali hanya dalam waktu 1 atau 2 tahun.

2.    Pencemaran logam berat
Logam-logam berat yang masuk kedalam tubuh hewan umumnya tidak dikeluarkan lagi dari tubuh mereka.Karena itu logam-logam cenderung untuk menumpuk di dalam tubuhnya. Sebagi akibatnya logam-logam tersebut akan terus berada di sepanjang rantai makan. Hal ini disebabkan oleh karena predator pada satu trofik level makan mangsa mereka dari trofik yang lebih rendah yang telah tercemar (ikan dimakan oleh manusia). Disini terlihat bahwa kandungan konsentrasi logam berat terdapat lebih tinggi pada tubuh hewan yang letaknya lebih tinggi didalam tropik level.Jadi predator tingkat tinggi (dengan umur lebih panjang) lebih banyak menumpuk logam berat. 
Pengaruh logam berat terhadap ekosistem laut :
Logam berat yang dilimpahkan ke perairan, baik sungai ataupun laut akan mengalami proses-proses seperti pengendapan, adsorpsi dan absorpsi oleh organisme-organisme perairan.

3.    Sampah
Sampah yang mengandung kotoran minyak juga dibuang kelaut melalui sistem daerah aliran sungai (DAS). Sampah-sampah ini kemungkinan mengandung logam berat dengan konsentrasi yang tinggi. Tetapi umumnya mereka kaya akan bahan-bahan organik, sehingga akan memperkaya kandungan zat-zat makanan pada suatu daerah yang tercemar yang membuat kondisi lingkungan menjadi lebih baik bagi pertumbuhan mikroorganisme. Aktifitas pernafasan dari organisme ini membuat makin menipisnya kandungan oksigen khususnya pada daerah estuarin. Hal tersebut akan berpengaruh besar pada kehidupan tumbuh-tumbuhan dan hewan yang hidup disitu. Pada keadaan yang paling ekstrim, jumlah spesies yang ada didaerah itu akan berkurang secara drastis dan dapat mengakibatkan bagian dasar dari estuarin kehabisan oksigen. Sehingga mikrofauna yang dapat hidup hanya dari golongan cacing.Jenis-jenis sampah kebanyakan termasuk golongan yang mudah hancur dengan cepat, sehingga pencemaran yang disebabkannya tidak merupakan suatu masalah besar diperairan terbuka.




Contoh Kasus di Indonesia
Kondisi Hutan Mangrove di Pantai Utara Cirebon

Kerusakanhutan mangrove di pantai utara (pantura) Cirebon, Jawa Barat, kian luas. Saat ini hutan mangrove di Kabupaten Cirebon tinggal 70 hektare atau 5,4 kilometer (km) dari 54 km garis pantai.  Berdasarkan pantauan, dari 54 km garis pantai di wilayah Cirebon hanya ada 10% dari yang kondisinya baik dan masih ditumbuhi hutan mangrove. Selebihnya mengalami pendangkalan yang antara lain disebabkan tumpukan sampah serta abrasi. Seperti terlihat di pantai Pasindangan, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon. Abrasi sudah menggerus areal pertambakan. Air laut maju ke arah darat sekitar 50 meter. “Setidaknya sudah ada 10 hektare daratan yang hilang dalam tiga tahun terakhir ini,” kata Kepala Desa Pasindangan Misnadi.  Tidak hanya itu, sampah yang terdiri dari plastik, kain hingga kaleng pun menggunung di tepi pantai. Bahkan tidak hanya di Pantai Pasindangan, tumpukan sampah pun ditemukan di hampir semua muara sungai di sepanjang pantai Kabupaten dan Kota Cirebon. Antara lain di muara Sungai Bondet, Kesenden, Cangkol, Mundu hingga Gebang.
Sementara itu, Ketua Komunitas Pecinta Sungai Kabupaten Cirebon Bambang Sasongko mengungkapkan, akibat menumpuknya sampah dan abrasi membuat bibit bakau yang ditanam untuk penghijauan pantai hanya 30% saja yang bisa tumbuh. Menurut Bambang, saat ini di wilayah Cirebon hutan mangrove hanya ada di Kecamatan Pangenan dan Losari. “Luas arealnya hanya sekitar 70 hektare atau hanya 5,4 km garis pantai,” katanya. Sisanya masih berbentuk tanah kosong bekas tambak, bahkan perumahan penduduk. Di sisi lain, Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon Iskukuh mengungkapkan luas hutan bakau di pesisir Kabupaten Cirebon pada 20 tahun lalu masih ada 54 km. “Pembukaan tambak udang membuat hutan bakau berkurang drastis,” katanya.
Hutan mangrove di pesisir utara Cirebon sebelumnya memiliki produktivitas primer yang termasuk tinggi karena hutan mangrove dapat memberikan kontribusi besar terhadap kelangsungan hidup organisme yang hidup pada ekosistem tersebut. Namun, karena Kerusakan hutan mangrove di pantai utara (pantura) Cirebon, Jawa Barat, kian luas dikarenakan adanya pendangkalan akibat dari proses sedimentasi dalam skala besar dan luas dapat merusak ekosistem mangrove karena tertutupnya akar nafas dan berubahnya kawasan menjadi daratan. Selain itu, permasalahan lainnya adanya tumpukan sampah yang mengakibatkan penurunan kandungan oksigen yang terlarut dalam air, mengalami dekomposisi sehingga menghasilkan hidrogen sulfida (H2S) dan amoniak (NH3) yang keduanya merupakan racun bagi organisme yang hidup pada rantai makanan ekosistem tersebut.  Adapula sampah padat yang dapat mengakibatkan kematian pohon-pohon mangrove dan pertambakkan udang mengakibatkan terganggunya pula siklus rantai makanan, energi dan materi pada ekosistem tersebut.

Daun mangrove yang gugur  yang menghasilkan gula lewat proses fotosintesis hanya memakai energi matahari dan C02 dari udara pada tingkatan trofik ekosistem mangrove sebagai produsen. Kemudian detritus (pengurai) pada tingkatan trofik sebagai dekomposer pada ekosistem ini yaitu mikrobial menghancurkan atau menguraikan senyawa organik yang berasal dari penghancuran luruhan daun dan ranting mangrove yang jatuh ke substrat perairan pada ekosistem mangrove.  Daun mangrove yang mengalami perubahan komposisi senyawa di konsumsi oleh kepiting, kerang dan udang, pada tingkatan trofik sebagai konsumen tingkat II. Pada rantai makanan, aliran energi dan materi pada ekosistem ini juga timbul predasi yaitu siklus pemangsa dan dimangsa dimana ikan, burung bangau pada tingkatan trofik menempati posisi konsumen tingkat III.

Rantai makanan yang terdapat di ekosistem mangrove dengan rantai makanan di tambak.
Konversi ekosistem mangrove menjadi tambak merupakan faktor utama penyebab hilangnya hutan mangrove dunia, tidak terkecuali di pesisir utara Jawa Barat ini. Di kawasan umumnya terdapat banyak pertambakan udang dengan salinitas tinggi sehingga ekosistem mangrove di kawasan ini mengalami perubahan dan penurunan secara perlahan. Mulai dari tingkatan trofik bukan lagi di awali dari daun mangrove yang gugur sebagai produsen tapi plankton yang mempunyai peranan penting dalam mengatur kelangsungan hidup biota perairan. Kemudian di konsumsi oleh oleh udang dimana pada tingkatan trofik sebagai konsumen tingkat II.

Bagan rantai makanan, alir energi beserta materi setelah terjadinya perubahan lahan konversi menjadi tambak udang

Pada perubahan ekosistem mangrove menjadi lahan tambak udang rantai makanan, aliran energi beserta materi juga mengalami perubahan. Dimana detrivitor  pada  lahan tambak udang ini adalah plankton, plankton terdiri dari fitoplankton  dan zooplankton. Dimana fitoplankton merupakan organisme memilki kandungan unsur hara yang berlebih dan ini sangat sesuai dengan kondisi yang kaya unsur hara dan kecendrungan kandungan oksigen terlarut yang rendah.  Selain itu ada zooplankton, organisme ini sering memangsa fitoplankton. Plankton pada lahan udang di konsumsi oleh udang, pada tingkatan trofik sebagai konsumen tingkat II.


KESIMPULAN
     Ekosistem laut atau biasa disebut juga ekosistem marine merupakan ekosistem yang terdapat di perairan laut. Ekosistem marine merupakan salah  satu ekosistem alamiah akuatik terbesar di planet bumi. Di Indonesia, wilayahnya sebagian besar terdiri dari ekosistem marine, jadi bisa disimpulkan marine/laut di Indonesia berperan penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Jadi eksplorasi SDA di Indonesia bisa beragam, tidak hanya dari daratan tetapi juga bisa dari perairan, khusunya Marine/lautan.
     Marine/lautan memiliki beberapa jenis seperti Ekosistem pantai,Estuari,dan Terumbu Karang. Dan juga dibagi menjadi beberapa zona seperti Zona Litoral,Neritik,Batial,Oseanik. Dan ada pembagian berdasarkan intensitas cahaya yakni Wilayah Fotik,Twilight,dan Afotok.
     Laut merupakan sebuah ekosistem besar yang menjadi tempat hidup bagi berbagai macam biota laut, dari yang berukuran kecil hingga yang berukuran besar, yang hidup di pesisir hingga hidup di laut dalam. Mempelajari tentang biota laut sangat penting, namun kurang diminati dikarenakan beberapa faktor, padahal untuk menjaga dan melestarikan kita harus mengetahui ilmu tentang laut mengingat negara Indonesia adalah negara Megabiodiversity.
     Indonesia adalah negara maritimn wilayahnya sebagian besar adalah laut, dan laut memiliki manfaat untuk kehidupan manusia. Namun di negara kita ini kondisi laut kurang terjaga dan sering mendapat ancaman sengketa dari negara llain mengenai batas wilayah perairan laut Indonesia. Beberapa manfaat laut antara lain adalah Sebagai sumber makanan, Pengontrol iklim dunia, Rekreasi dan Hiburan, Pembangkit listrik, Tempat budidaya, Tempat Barang Tambang, Objek riset penelitian, Sumber air minum, Jalur transportasi, dll.
     Sebagai Negara Kepulauan yang sekitar 70 % wilayah Indonesia tertutup oleh perairan. Keadaan tersebut menjadikan Indonesia termauk kedalam negara yang memiliki kekayaan sumber daya perairan yang tinggi dengan sumber daya hayati perairan yang sangat beranekaragam. Keanekaragaman sumberdaya perariran Indonesia meliputi sumberdaya ikan maupun sumberdaya terumbu karang. Karena besar serta luas lautan, sehingga manusia masih saja menganggap bahwa seakan- akan sumberdaya laut tak akan pernah habis dimanfaatkan oleh manusia, lautan memiliki daya tampung yang tak ada batasnya, sehingga dianggap sebagai tempat pembuangan samph dan sisa-sis lainnya sepanjang masa dan tidak perlu ada usaha pelestarian lingkungan laut.
Oleh karena itu pengkajian ilmu tentang ekologi laut/marine sangat penting, karena laut adalah ekosistem yang mendominasi di negara kita ini, dan termasuk priortias utama pengeksplorasian SDA di Indonesia. Dengan pengkajian ilmu ini kita bisa ikut andil dalam pelestarian ekosistem terbesar kita ini.



DAFTAR PUSTAKA
Resosoedarmo, R. Soedjiran.,Kuswata Kartawinata & Aprilani Soegiarto (1985). Pengantar Ekologi. Jakarta : Fakultas Pasca Sarjana IKIP Jakarta
http://ncupphe30jan.blogspot.com/ diunduh tanggal 6 November 2013     

0 Response to "Ekosistem Marine"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel