Efek negatif dan efek positif dalam berinternet
Internet kini bukanlah barang baru bagi masyarakat di Indonesia. Dari kota besar hingga pelosok desa, ia sudah menjadi ‘santapan’ sehari-hari sebagian besar orang. Hasil riset memperlihatkan bahwa pertumbuhan pengguna Internet di Indonesia terus meningkat. Jika di tahun 2010 lalu rata-rata penetrasi pengguna Internet di kota urban Indonesia masih 30-35 persen, di tahun 2011 ini ditemukan oleh MarkPlus Insight bahwa angkanya sudah di kisaran 40-45 persen.
Hasil riset yang dirilis oleh Majalah Marketeers ini, dilakukan oleh MarkPlus Insight terhadap 2161 pengguna Internet di Indonesia memberikan gambaran jelas mengenai tren penggunaan Internet di Indonesia. Menurut MarkPlus Insight, jumlah pengguna Internet di Indonesia pada tahun 2011 ini sudah mencapai 55 juta orang, meningkat dari tahun sebelumnya di angka 42 juta.
Bahkan menurut Staf Ahli Bidang Komunikasi dan Media Massa Kementerian Komunikasi dan Informatika Henry Subiakto sebagaimana dirilis oleh Antara, diperkirakan pada tahun 2015 nanti, pengguna internet di Indonesia dapat mencapai 100 juta orang.
Sementara menurut data yang diperoleh Direktorat Jenderal (Dirjen) Aplikasi Telematika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menunjukkan hampir 30 persen pengguna Internet di Tanah Air berasal dari kalangan remaja berusia 15-24 tahun.
Hasil riset yang dirilis oleh Majalah Marketeers ini, dilakukan oleh MarkPlus Insight terhadap 2161 pengguna Internet di Indonesia memberikan gambaran jelas mengenai tren penggunaan Internet di Indonesia. Menurut MarkPlus Insight, jumlah pengguna Internet di Indonesia pada tahun 2011 ini sudah mencapai 55 juta orang, meningkat dari tahun sebelumnya di angka 42 juta.
Bahkan menurut Staf Ahli Bidang Komunikasi dan Media Massa Kementerian Komunikasi dan Informatika Henry Subiakto sebagaimana dirilis oleh Antara, diperkirakan pada tahun 2015 nanti, pengguna internet di Indonesia dapat mencapai 100 juta orang.
Sementara menurut data yang diperoleh Direktorat Jenderal (Dirjen) Aplikasi Telematika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menunjukkan hampir 30 persen pengguna Internet di Tanah Air berasal dari kalangan remaja berusia 15-24 tahun.
Lalu, apa yang biasa dilakukan remaja maupun orang dewasa dalam mengakses internet? Menurut pengakuan sebagian orang, mereka banyak mengakses internet untuk membaca berita atau informasi berharga lainnya. Tapi tak dapat dipungkiri, pengguna internet tersebut juga lebih gemar lagi membuka akun facebook dan twitter mereka.
Saking banyaknya orang yang mengakses internet dalam kehidupan sehari-hari menurut Henry Subiakto, pengguna Internet wilayah Jakarta ditetapkan sebagai pengguna Internet dan Twitter terbesar di Asia.
Dunia Maya Menjerumuskan Ke Dalam Dosa
Di antara sekian banyak pengguna internet tersebut, tidak semua memiliki kesadaran untuk membentengi diri dari dampak negatif yang disajikan internet. Ya, sebab tak semua situs menampilkan hal-hal yang positif dan bermanfaat. Terlebih, tidak semua pengguna internet memiliki niat yang baik ketika beraktivitas di dunia maya.
Kedengarannya memang terkesan hiperbola. Tetapi, memang benar bahwa dunia maya juga bisa membuat kita terjerumus ke dalam dosa, jika kita sampai terperangkap pada hal-hal negatif yang tersaji di internet.
Inilah sebagian diantara efek negatif internet:
1. Pornografi
Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, tidak selalu salah. Dengan kemampuan menyampaikan informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela. Di internet terdapat gambar-gambar porno dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.
2. Penipuan
Meski kejahatan yang satu ini juga merajalela di dunia apapun, dunia maya juga tak luput dari serangan penipu. Cara terbaik adalah dengan tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang kita dapatkan pada penyedia informasi tersebut.
3. Perjudian
Dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu lagi pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Tinggal duduk di depan komputer, bisa langsung berjudi.
4. Mengurangi Sifat Sosial Manusia
Orang yang sering berinteraksi di dunia maya cenderung lebih suka berhubungan melalui internet dari pada bertatap muka (face to face). Dari sifat sosial yang berubah dapat mengakibatkan perubahan pola masyarakat dalam berinteraksi. Kejahatan seperti menipu dan mencuri dapat dilakukan di internet, sehingga kejahatan juga ikut berkembang. Internet juga bisa membuat seseorang kecanduan, terutama yang menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut.
Kita tentu saja berharap tidak akan pernah menjadi korban kejahatan apapun yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab di dunia maya. Tapi yang lebih penting adalah, kesadaran diri kita untuk senantiasa waspada dan membentengi diri dari hal-hal negatif tersebut.
Dunia Maya, Ajang Meraih Pahala
Bagai dua mata pedang. Dunia maya hanyalah sebuah alat atau sarana. Kita sebagai pemakainya, harus pintar-pintar memilih yang mana yang baik untuk kita. Maka, tidak semua isi dan aktivitas dunia maya itu buruk. Buktinya, semakin hari kian banyak aktivis dakwah yang memanfaatkan internet sebagai sarana untuk memudahkan mengajak orang lain pada kebaikan. Sejumlah situs-situs Islam juga bertebaran dengan tampilan yang luar biasa bagus. Beragam informasi bisa kita dapatkan dengan membuka situs-situs Islam.
Dakwah yang dilakukan di dunia maya ini tampil dalam beragam bahasa, tergantung latar belakang pengelolanya. Ada yang menggunakan bahasa Inggris, Arab, dan bahasa lain di dunia. Yang menggunakan bahasa Indonesia juga tidak kalah banyak.
Nah, kita sendiri juga bisa melakukan banyak hal untuk dakwah Islam melalui dunia maya. Bagi yang gemar dengan dunia tulis menulis, jangan segan untuk berbagi ilmu dengan menuliskannya kembali baik dalam bentuk artikel maupun berita. Setelah menjadi tulisan, bisa kita kirimkan ke media-media Islam untuk dimuat. Kalaupun tidak dengan cara itu, kita juga bisa menampilkan hasil karya kita di blog yang kita buat sendiri. Senang sekali bukan, jika pemikiran kita yang bersumber dari pengetahuan tentang ajaran Islam dibaca oleh banyak orang. Apalagi jika setelah membaca tulisan kita, orang jadi tergerak untuk beramal sholeh.
Selain itu tadi, kita juga bisa memanfaatkan akun jejaring sosial yang kita miliki untuk berdakwah. Diantaranya adalah facebook. Ketika kita meng’update status, tak ada salahnya status itu berupa ringkasan materi yang bersumber dari buku-buku Islam yang kita baca. Juga tidak ada salahnya kita tulis status kita dengan hadits-hadits Rasulullah SAW maupun terjemahan ayat-ayat Al Qur’an. Dan jika kita mengetahui informasi mengenai suatu kegiatan ke’Islaman atau aktivitas ke’umat’an, kita jangan malas untuk membantu menyebarkan melaui akun facebook kita. Jadi, tidak melulu wall kita berisi curahan hati, atau bahkan umpatan dan cacian.
Jika itu masih dirasa kurang. Ajang chatting jangan sekedar kita gunakan untuk membicarakan hal-hal yang tidak bermanfaat, apalagi jika sampai ghibah. Namun, gunakanlah juga chatting kita dengan teman-teman sebagai sarana untuk berdakwah. Melalui chatting yang interaktif dan spontan, kita bisa memanfaatkannya untuk mempengaruhi pikiran orang agar tunduk pada ajaran Islam.
Kalaupun tidak dengan cara-cara tersebut di atas, minimal, kita dapat berbuat baik untuk diri kita sendiri di dunia maya. Caranya? Buka situs-situs yang positif dan bermanfaat. Baca artikel-artikel yang berbobot. Mudah-mudahan dengan demikian, ilmu kita dapat bertambah dan akan menambah tabungan amal sholeh kita.
Jadi, kita tak perlu lagi khawatir dengan efek negatif internet. Sebab, sekali lagi internet hanyalah alat. Baik buruk akibat yang ditimbulkan dari internet adalah tergantung diri kita sendiri. So’ jangan lagi menyia-nyiakan waktu kita untuk hal-hal yang tidak berguna di dunia maya. Sebab, kita pun ternyata bisa meraup berjuta pahala di sana. Wallahu’alam.
Sumber : suara islam
0 Response to "Efek negatif dan efek positif dalam berinternet"
Post a Comment