STRATEGI PROMOSI USAHA MAHASISWA PRODI EKONOMI ISLAM JURUSAN SYARIAH STAIN PONTIANAK TAHUN AKADEMIK 2007 DAN 2008

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bekerja merupakan segala usaha maksimal yang dilakukan manusia untuk meningkatkan kekayaan. Allah SWT telah menyerukan tentang mencari kekayaan, yaitu dalam Surah al-Jumu’ah ayat 10 Allah SWT berfirman sebagai berikut :

فاذا قضيتا الصلوة فا نتسروافى الارض وابتغوا من فضل الله واذ كرواالله كشرا لعلكم تفلحون

Artinya: “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung” .

Dari ayat diatas, dapat disimpulkan bahwa Allah sangat menganjurkan umat Islam untuk bekerja dan mengumpulkan harta. Bekerja merupakan salah satu sebab pokok yang memungkinkan manusia memperoleh harta kekayaan, namun syar’i islam tetap sebagai pedoman utama untuk menjalankan aktifitas tersebut.

Allah SWT telah melapangkan bumi serta menyediakan berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan manusia untuk mencari rezeki. Sedangkan salah satu ragam bekerja adalah berbisnis.

Skinner (1992 : 234), Bisnis adalah pertukaran barang jasa, uang yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat. Sedangkan menurut arti dasarnya, bisnis memiliki makana sebagai the buying and selling of goods and service.

Berbagai macam bisnis yang dapat kita jalankan, mulai dari bisnis atau usaha kecil-kecilan seperti membuka warung kopi didepan rumah, atau menjual pakaian dengan datang kerumah tetangga. Namun masih sedikit kita menjalankan bisnis ini, salah satu-nya didasari gengsi atau pun malu.

Didalam menjalan suatu bisnis atau usaha, kita akan mengenalkan barang yang dijual kemasyarakat sekitar. Hal ini yang biasa disebut promosi, Promosi merupakan suatu usaha dari pemasaran dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang atau jasa yang dipasarkannya. Agar suatu produk kita dapat di kenal/diketahui oleh masyarakat, maka pengusaha harus memiliki strategi promosi yang baik, karena Bagian yang tajam dari instrumen pemasaran adalah pesan ( massage ) yang dikomukasikan langsung kepada calon pembeli melalui berbagai unsur yang terdapat dalam program promosi, Apabila calon pembeli telah mengetahui produk perusahaan tersebut, berarti kesan tertentu telah disampaikan ( baik kesan positif maupun negatif ) dengan demikian suatu produk bisa dikatakan sebagai simbol komunikasi.

Memang pada kenyataannya produk mempunyai suatu “citra” dalam pikiran calon si pembeli, jadi merk dagang atau nama barang itu adalah simbol yang menyampaikan pesan kepada calon pembeli. Kemasan barang juga menkomunikasikan ide yang dapat meningkatkan atau menurunkan citra produk tersebut. Harga pun menunjukan gagasan mengenai mutu, dan citra konsumen terhadap produk yang dijual tersebut. Islam mewajibkan setiap muslim untuk bekerja. Bekerja merupakan salah satu sebab pokok yang memungkinkan manusia memperoleh harta kekayaan. Untuk memugkinkan manusia berusaha mencari nafkah, Allah SWT melapangkan bumi serta menyediakan berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan manusia untuk mencari rezeki. Sedangkan salah satu ragam bekerja adalah berbisnis.

Dalam mempromosikan barang dagangannya maka diperlukan strategi promosi. Biasanya kita mendengar di televisi, radio atapun di Koran. Itu merupakan salah satu cara atau strategi promosi yang dilakukan oleh pengusaha.

Dalam melakukan promosi, kita harus siap mengeluarkan modal sedikit maupun banyak tergantung pada strategi promosi yang telah kita rencanakan. Dalam promosi juga harus memiliki manajemen yang baik, agar pada pelaksaannya kita tidak akan mengalami kebingungan pada saat melaksanakannya.

Kuliah bukan berarti terjamin akan diterima lulus dari lowongan pekerjaan, akan tetapi kuliah dapat membangun pekerjaan sendiri dan dapat memberi pekerjaan kepada orang lain. Dan sebagian mahasiswa khususnya mahasiswa STAIN Pontianak memiliki usaha, dan mampu memperkerjakan orang lain pada usahanya. Dengan bekal ilmu yang telah diajarkan, mereka mampu mempraktekkan ilmu tersebut pada usahanya.

Berikut ini table jumlah mahasiswa program studi ekonomi Islam STAIN Pontianak tahun Akademik 2006 s/d 2008.

Table. 1

Jumlah Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam STAIN Pontianak

Tahun Akademik 2006 s/d 2007

Tahun Akademik

Jenis Kelamin

Laki-Laki Perempuan

Jumlah

2006/2007

9 15

24

2007/2008

23 46

69

Jumlah Total

32 61

93

Namun tidak semua mahasiswa tersebut melakukan strategi promosi, padahal strategi promosi sangat diperlukan untuk menyebarkan usahanya ke masyarakat dan mampu menambah pendapatan dari usahanya tersebut.

Tabel. 2

Jenis Usaha Mahasiswa STAIN Pontianak

Jurusan Syariah

JENIS USAHA MAHASISWA

JUMLAH

MAHAISWA

Pengrajin

2

Perdagangan

6

jasa

2

Sumber : Survei lapangan september : 2010).

Berdasarkan data diatas ada 10 mahasiswa yang telah menggunakan strategi promosi, dan berbeda-beda usahanya diantaranya : 2 mahasiswa membuka usahanya dibidang pengrajin, 6 mahasiswa membuka usaha dibidang perdagangan, dan 2 mahasiswa membuka usaha dibidang jasa.

Membangun usaha sangatlah penting bagi mahasiswa, karena mahasiswa dapat mengembangkan ilmu yang telah dipejari secara nyata mereka menerapkan dan sekaligus mengawali karier kemudian menjadi seorang wirausahawan yang handal pada masa yang akan datang.

Seperti pada tema diatas, maka penulis ingin meneliti lebih dalam lagi tentang bagaimanakah Strategi Promosi Usaha Mahasiswa Prodi Ekonomi Islam STAIN Pontianak (Studi Kasus Jurusan Syariah Tahun Ajaran 2007-2008 Dan 2008-2009)

B. FOKUS PENELITIAN

Dari uraian diatas yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah Strategi Promosi Usaha Mahasiswa Prodi Ekonomi Islam STAIN Pontianak (Studi Kasus Jurusan Syariah Tahun Ajaran 2007-2008 Dan 2008-2009)

Melihat luasnya cakupan fokus di atas, maka penelitian ini perlu dibatasi dengan merumuskan sub-sub fokus sebagai berikut :

1. Bagaimana Personal selling yang dilakukan mahasiswa Syariah STAIN Pontianak?

2. Bagaimana mass selling yang dilakukan mahasiswa Syariah STAIN Pontianak?

3. Bagaimana sales promotion yang dilakukan mahasiswa Syariah STAIN Pontianak?

4. Bagaimana Publisitas yang dilakukan mahasiswa Syariah STAIN Pontianak?

5. Bagaimana Direct Marketing yang dilakukan mahasiswa Syariah STAIN Pontianak?

6. Apa saja kendala atau hambatan yang dialami mahasiswa Syariah STAIN Pontianak pada saat melaksanakan strategi promosi dan serta cara mahasasiswa mengatasinya?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui Personal selling yang dilakukan mahasiswa Syariah STAIN Pontianak

2. Mengetahui Mass selling yang dilakukan mahasiswa Syariah STAIN Pontianak

3. Mengetahui Promosi Penjualan yang dilakukan mahasiswa Syariah STAIN Pontianak

4. Mengetahui Publisitas yang dilakukan mahasiswa Syariah STAIN Pontianak

5. Mengetahui Direct Marketing yang dilakukan mahasiswa Syariah STAIN Pontianak

6. Mengetahui kendala atau hambatan yang dihadapi mahasiswa Syariah STAIN Pontianak pada saat melakukan strategi promosi dan serta cara mahasiswa mengatasinya.

D. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) Bagi peneliti : menambah wawasan dalam melakukan strategi promosi, dan dapat di terapkan pada usaha yang peneliti jalankan sekarang ini.

b) Bagi masyarakat : dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan dapat mengembangkan lebih luas lagi tentang strategi promosi.

c) Bagi mahasiswa : dapat menambahkan pengetahuanmahasiswa tentang strategi promosi dan dapat menerapkan pada usahanya.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. Penelitian-Penelitian Sejenis

Reny Rosanti,2000 “Strategi Promosi Pada PT Ahad-Net International di KBR 01 Pontianak”. Disimpulkan bahwa PTAhad-Net International mempromosikan produknya dengan dua cara yaitu dengan menggunakan Personal Selling (mulut-kemulut) atau dengan Public Relation (hubungan dengan maryarakat). Biasa dilakukan dengan mengadakan pertemuan-pertemuan dengan calon miraniaga yang baru atau dengan mitraniaga yang sudah lama bergabung agar terjalin silahturahmi yang baik, selain itu juga diadakan pertemuan-pertemuan rutin, seminar, dan pelatihan pada tiap anggota Ahad-Net.

Dalam penelitian ini peneliti perlu adanya literatur untuk menambah wawasan peneliti. Dengan demikian pada penelitian ini, poin-poin yang diambil untuk dijadikan pedoman bagi peneliti dalam melakuan penelitian. Poin tersebut adalah teori-teori yang berkaitan tentang promosi.

2. Strategi Promosi

A. Strategi

Istilah strategi berasal dari kata yunani strategeia (stratos = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi jendral. Dalam konteks bisnis, strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih yang merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu organisasi. Setiap organisasi membutuhkan strategi manakala menghadapi situasi berikut (jain dalam Fandy Tjiptono) :

1) Sumber daya yang dimiliki terbatas

2) Ada ketidakpastian mengenai kekuatan bersaing organisasi.

3) Komitmen terhadap sumberdaya tsidak dapat diubah lagi.

4) Keputusan-keputusan harus dikoordinasikan antar bagian sepanjang waktu

5) Ada ketidakpastian mengenai pengendalian ini waktu pun

Stoner, freeman, dan gilbert, Jr. Konsep strategi dapat didefinisikan berdasarkan dua perspektif yang berbeda, yaitu :

1) Dari perspektif apa yang suatu organisasi ingin dilakukan (intens to do)

2) Dari perspektif apa yang organisasi akhirnya dilakukan (eventually does).

B. Promosi

Marius P Angipiora (2002 : 219), mengatakan bahwa promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran, yang dimaksud komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi. Sedangkan pengertian promosi dari kamus wikipidia bahasa Indonesia adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan. Promosi merupakan sebuah aktifitas menawarkan produk atau jasa yang bertujuan menarik orang lain untuk membeli, menggunakan atau bahkan hanya melirik produk atau jasa yang ditawarkan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa promosi adalah suatu cara mengenalkan suatu usaha kepada tetangga dan masyarakat luas, dan diharapkan dengan melakukan pengenalan ini dapat meningkatkan angka penjualan. Promosi yang baik harus mampu menarik minat konsumen, oleh karena itu diperlukannya strategi promosi.

C. Strategi Promosi

Strategi promosi berbeda dengan strategi pemasaran. Menurut Pandy Anoraga, strategi pemasaran adalah ujud rencana yang terarah dibidang pemasaran untuk memperoleh suatu hasil yang optimal. Sedangkan strategi promosi menurut David (1998 : 77), strategi promosi adalah perencanaan, implementasi, dan pengendalian komunikasi dari suatu organisasi kepada para konsumen dan sasaran lainnya.

Boyd, dkk (1996;65). Mendifinisikan strategi promosi adalah :

“Sebuah program terkendali dan terpadu dari metode komunikasi dan ,material yang dirancang untuk menhadirkan perusahaan dan produk-produknya kepada calon konsumen; menyampaikan ciri-ciri produk yang memuaskan kebutuhan untuk mendorong penjualan yang pada akhirnya memberi kontribusi pada kinerja laba jangka panjang”.

Strategi pemasaran membahas bauran pemasaran yang didalamnya terdapat price, place, promotion, product sedangkan strategi promosi pembahasannya lebih khusus tentang bauran promosi, seperti personal selling, mass selling, publisitas, public relation, direct marketing and sales promotion.

Marius P Angipiora (2002 : 339) ada beberapa alternative dalam tujuan promosi yakni menginformasikan, mempengaruhi, membujuk, dan mengingatkan sasaran konsumen tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.

a. Menginformasikan

Menginformasikan adalah tujuan yang paling utama dari kegiatan promosi. Tugasnya menginformasikan cara kerja produk, meluruskan kesan yang salah, menyampaikan perubahan harga kepasar, dll.

b. Mempengaruhi dan Membujuk pelanggan sasaran

Tujuannya adalah mempengaruhi dan membujuk konsumen untuk menggunakan produk yang dimiliki perusahaan tersebut. Kegiatan yang harus dilakukan adalah mempengaruhi konsumen untuk mengalihkan keproduk yang dihasilkan, menyakinkan tentang produk tersebut kekonsumen, dll

c. Mengingatkan

Agar konsumen yang telah bergabung tetap setia maka harus ada yang mengingatkan kepada konsumen tempat penjualan atau lokasi usaha, bahwa produk tersebut dibutuhkan dalam waktu dekat, dll.

Perusahaan harus menentukan secara jelas sasaran promosi yang ingin dicapai dalam periode tertentu, maka sasaran promosi harus cermat dan tepat agar tidak terjadinya penyimpangan. Oleh Karena itu, sasaran promosi harus lebih spesifik dan berorientasi kepada tindakan. Adapun sasaran tersebut, sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Marius P.A (2002 : 342) adalah sebagai berikut :

1. Sasaran Penjualan : sasaran penjualan harus ditetapkan secara jelas dengan mencantum secara spesifik kenaikan penjualan dari produk tertentu diharapkan dari kegiatan promosi yang dilakukan, baik dalam dolar, atau rupiah, volume penjualan, atau persentase (%) pangsa pasar yang akan dijangkau.

2. Sasaran Konsumen : kegiatan promosi yang akan dilakukan dngan alternative tujuan promosi yang telah ditetapkan, tentunya harus dilengkapi secara jelas sasaran konsumen yang akan dituju dari kegiatan promosi yang akan dilakukan.

3. Bauran Promosi

Ada beberapa pendapat yang mendifinisi bauran promosi, yakni sebagai berikut :

Menurut Marius P. Angapiora (1998 : 338) yang dikutip dari Basu Swastha, bahwa bauran promosi atau promotional mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variable-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi lainnya, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.

Kotler dan amstrong (2001;65-66) mengungkapkan, bauran promosi terdiri dari adverserting, personal selling, sales promotion, public relation, dan direct marketing.

Fandy Tjiptono (1998 : 222) mengatakan bahwa bauran promosi memiliki beberapa bentuk-bentuk promosi, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya, yakni personal selling, mass selling, sales promotion, public relations, dan direct marketing. Dari kedua pendapat diatas, ada sedikit perbedaan. menurut fandy, adverserting dimasukkan kedalam mass selling, sehingga penjelasannya lebih detail. Sedangkan kotler dan amstrong, adverserting dijadikan bagian dari bauran promosi.

Dalam penelitian ini, penulis lebih menggunakan teori fandy tjiptono. Karena teori ini telah membagi-bagi bauran promosi menjadi lebih konkrit.

Berikut ini pengertian dari bagian-bagian bauran promosi serta tugas-tugasnya :

a) Personal Selling

Fandy Tjiptono (1998 : 224) “Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pembeli untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba membelinya.

Personal selling mempunyai sifat-sifat dan memiliki beberapa fungsi. Berikut ini sifat-sifat yang dimiliki Personal selling, yaitu sebagai berikut :

1) Personal confrontation adalah adanya hubungan yang hidup, langsung, dan interaktif antara 2 orang atau lebih.

2) Cultivation adalah sifat yang memungkinkan berkembangnya segala macam hubungan, mulai dari sekedar hubungan jual-beli sampai dengan suatu hubungan yang lebih akrab.

3) Respons adalah situasi yang seolah-olah mengharuskan pelanggan untuk mendengar, memperhatikan, dan menanggapi.

Sedangkan aktifitas Personal selling memiliki beberapa fungsi yaitu :

1) Prospecting, yaitu mencari pembeli dan mencari hubungan dengan mereka.

2) Targeting yaitu mengalokasikan kelangkaan waktu penjual demi pembeli.

3) Communicating yaitu memberi informasi mengenai produk perusahaan kepada pelanggan.

4) Selling yaitu mendekati, mempresentasikan dan mendemontrasikan, mengatasi penolakan, serta menjual produk kepada pelanggan.

5) Servicing yaitu memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada pelanggan.

6) Information gathering yaitu melakukan riset dan intelijen pasar.

7) Allocating yaitu menentukan pelanggan yang akan dituju.

b) Mass Selling

Menurut Fandy Tjiptono (1998 : 225), Mass selling merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu dan mass selling terbagi dalam 2 bentuk utama, yaitu :

1. Periklanan

Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Menurut Fandy Tjiptono (1998 ; )

iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk yang disusunn sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian”

Sedangkan menurut C. Nortcote Porkinson MK Rustomiji, Walter E.Viera dikutip oleh Marius P.A (2002 : 344), mengatakan bahwa Iklan adalah promosi pruduksi atau pelayanan non individu yang dilakukan oleh sponsor (perusahaan atau perseorangan) tertentu yang bisa diidenfikasikan dan yang membanyar biaya komunikasi ini.

Dapat disimpulkan bahwa iklan merupakan salah satu media komunikasi massa, untuk memberitakan produk kepada masyarakat. Misalnya : televise, radio, dll.

Marius P.A (2002:345), mengemukakan bahwa Iklan berfungsi untuk :

a. Membantu dalam memperkenalkan barang baru dan kepada siapa atau dimana barang itu dapat diperoleh.

b. Membantu dan mempermudah penjualan yang akan dilakukan oleh para penyalur

c. Membantu salesmen dalam mengenalkan adanya barang tertentu dan pembuatannya

d. Memberikan keterangan/penjualan kepada pembeli atau calon-calon pembeli

e. Membantu mereka yang melakukan penjualan

f. Membantu ekspentasi pasar.

2. Publisitas

Menurut Fandy T (1998: 228), Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide barang dan jasa secara non personal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak membanyar untuk itu. Salah satu contoh nya adalah menyebarkan / mempromosikan lewat media, majalah, Koran, dll.

c) Promosi Penjualan

Menurut Marius P.A (2002 : 338), promosi penjualan adalah rangsangan jangka pendek untuk merangsang pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.

Sedangkan menurut Fandy T (1998 : 229) promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang produk dengan segera pembelian atau / dan meningkatkan jumlah barang yang diberi pelangga.

Ricky.W.G&ronald (1996;378). Promosi penjualan mempunyai beberapa tipe yakni ; kupon, pajangan point of purchase, premium, pameran dagang.

1) Kupon adalah teknik promosi penjualan yang menerbitkan selembaran kertas sertivikat yang memberikan hak kepembeli untuk memperoleh pengurangan harga.

2) Pajangan point of purchase adalah teknik promosi penjualan yang menawarkan produk danmenempatkannya diarea tertentu untuk menarik minat belanja.

3) Premium (hadiah) adalah teknik promosi penjualan yang menawarkan produk gratis atau didiskontan untuk merangsang pembelian.

4) Pameran dagang adalah dimana beragam anggota industrial berkumpul untuk memamerkan, mendemontrasikan, dan menjual produknya.

d) Public Relations

Fandy T (1998 : 230) mengatakan bahwa public relation adalah sebagai berikut:

“public relation adalah suatu upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempenggaruhi persepsi, opini, kenyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Yang dimaksud dengan kelompok-pkelompok itu adalah mereka yang terlibat, mempunyai kepentingan dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya.”

Adapun kegiatan-kegiatan dari public relation yang dikatakan Fandy T (1998 : 231) adalah sebagai berikut :

1) Press Relation

Tujuan hubungan dengan pers adalah untuk memberikan informasi yang pantas/ layak dimuat disurat kabar agar dapat menarik perhatian public terhadap seseorang, jasa, atau organisasi.

2) Product Publicity

Aktivitas ini meliputi berbagai upaya untuk mempublikasikan produk-produk tertentu.

3) Corporate Communication

Kegiatan ini mencangkup komunikasi internal dan ekternal, serta mempromosikan pemahaman tentang organisasi.

4) Lobbying

Lobbing merupakan usaha untuk bekerja sama dengan pembuat undangundang dan pejabat pemerintah sehingga perusahaan mendapatkan informasi-informasi penting yang berharga, bahkan kadangkala juga dimaksudkan untuk mempengaruhi keputusan yang akan diambil.

5) Counseling

Aktivitas ini dilakukan dengan jalan memberi jalan, memberi saran dan pendapat kepada manajemen mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan public dan mengenai posisi dan citra perusahaan.

e) Direct Marketing

Fandy T (1998 : 232) mendifinisikan direct maketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi disembarang tempat.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa personal selling, mass selling, promosi penjualan, public relations, dan direct marketing merupakan suatu cara untuk mensukseskan promosi produk kepada para konsumen, dengan cara atau tugas tersebut dapat mengembangkan dan meningkat angka penjualan pada suatu produk.

4. Strategi Promosi Dalam Pandangan Islam

Nabi Muhammad SAW adalah seorang pedagang. Dengan ahklak yang sangat mulia, beliau berhasil meraih kekayaannya. Strategi promosi yang dilakukan Rasulullah S.A.W lebih menekankan pada hubungan dengan pelanggan yang dikenal dengan istilah saat ini Customer Relationship Management yang tidak hanya memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan tetapi juga memahami yang dipikirkan pelanggan.

Msuyanto mengatakan bahwa strategi promosi Rasulullah S.A.W. tersebut meliputi berpenampilan menawan, membangun relasi, mengutamakan keberkahan, memahami pelanggan, mendapatkan kepercayaan, memberikan pelayanan hebat, berkomunikasi, menjalin hubungan yang bersifat pribadi, tanggap terhadap permasalahan, menciptakan perasaan satu komunitas, berintegrasi, menciptakan keterlibatan dan menawarkan pilihan. Penampilan Rasulullah S.A.W.. sangat menawan dengan wajah yang tampan, muka yang ceria, telapak tangan yang lembut dan bau keringat yang harum.

M. Suyanto (2008). mengatakan dari Anas bin Malik r.a., dia berkata : Rasulullah S.A.W. senantiasa ceria, keringatnya bagai kilau mutiara, apabila beliau berjalan langkahnya berayun, sutra yang pernah aku sentuh tidak ada yang lebih halus daripada telapak tangan Rasulullah S.A.W. dan minyak misik serta minyak ambar yang pernah aku cium tidak ada yang melebihi bau wangi Rasulullah S.A.W.

M. Suyanto (2008), Nabi Muhammad S.A.W. menyatakan bahwa membangun silaturahim atau membangun relasi merupakan kunci keberhasilan dalam pemasaran. Dari Anas bin Malik r.a., katanya dia mendengar Rasulullah s.a.w., bersabda : “Barangsiapa ingin supaya dimudahkan (Allah) rezkinya, atau dipanjangkan (Allah) umurnya, maka hendaklah dia memperhubungkan silaturahmi (hubungan kasih sayang)”(Bukhari).

Promosi yang sangat dianjurkan oleh Rasullulah adalah menjelaskan kepada konsumen dengan benar, tidak hanya kenggulan-nya saja yang dijelaskan akan tetapi kekuran atau efek samping penggunaan produk juga harus jelasakan. Mungkin kita sering melihat iklan rokok, setiap iklan rokok pasti dicantumkan “merokok dapat menyebabkan kanker,serangan jantung impotensi dan gangguan kehamilan dan janin” walaupun sudah ada peringatan-nya perokok tetap juga menggunakannya. Jadi apabila dalam promosi disebutkan kekurangan, apabila manusia telah merasa nikmat dengan suatu produk maka tidak perlu diragukan lagi promosi akan sesuai dengan yang disyariatkan agama kita (Islam). Contoh lain yang telah dilakukan oleh Rasullulah adalah ketika beliau menawarkan pakaian, salah satu pakaian tersebut memiliki cacat, namun beliau dengan bijaksana memberitahukan kepada konsumennya dan menjual barang tersebut lebih murah dari yang lain. Salah satu contoh promosi yang dilarang oleh agama yaitu ketika konsumen membeli barang dan penjual menjelaskan kelebihan barang tersebut tanpa menjelaskan kekurangannya, dan penjual berani bersumpah pada saat menjelaskan kelebihan produk tersebut, padahal produkk tersebut berkualitas yang sagat rendah.

Dr. KH. Miftah Faridl mengutip hadist nabi mengatakan bahwa “rasulullah sangat melarang melakukan strategi promosi yang berlebih-lebihan, dan akhirnya akan sampai pada tingkat kebohongan dan menyembunyikan kekurangan dan cacat barang agar bisa memberikan pengaruh dan melahirkan konsumerisme bagi constumer, karena hal itu akan mengurangi nilai keberkahan”. Sebagai mana hadist nabi yang diriwayatkan oleh muslim :

عن ابي هريرة قل نهي رسو ل الله عن بيع الغرر

Artinya : dari Abu Hurairah pernah melarang jual beli gharar (penipuan) (H.R. Muslim dalam Muhammad Al-Assal dan Fathi Ahmad Abdul Karim, 1999:226).

Didalam muamalah promosi, reklame, iklan yang palsu biasa disebut najasy. Najasy adalah salah satu perbuatan yang sering dilakukan orang zaman zahiliyah untuk melariskan dagangannya. Dr. Hamzah Ya’qub mengatakan bahwa Yang termasuk katagori najasy adalah :

a) Memuji dagangannya sendiri agar laris. Misalnya penjual menjelaskan keistimewaan produk-nya, namun penjelasan yang diberikan tidak sesuai dengan kenyataannya dan justru lebih banyak kelemahan

b) Bersekongkol dengan teman-temannya yang berpura-pura menawarkan barang dengan harga tinggi agar orang lain merasa tidak kemahalan, lalu terpengaruhi untuk membelinya.

Islam menganjurkan agar usaha orang muslim adalah usaha yang baik dan halal, memelihara yang ma’ruf dan harga-harga yang normal. Ijma ulama mengatakan bahwa menjual dengan melakukan promosi diperboleh dan hukumnya jais (boleh), asalkan melakukannya tidak berlebih-lebihan (Sahal Machfud dan Mustafa Bisri, 1987: 285).

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Pendekatan dan Metode Penelitian

Metode pada dasarnya merupakan suatau cara yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan. Oleh karena tujuan umum penelitian adalah untuk memperoleh gambaran secara jelas tentang suatu masalah, maka langkah-langkah yang ditempuh harus relevan dengan masalah yang harus dirumuskan untuk itu dalam penggunaan metode penelitian yang sesuai dengan permasalahan yang hendak dipecahkan serta tujuan yang akan dicapai. Sesuai dengan fokus penelitian ini, yaitu ”Strategi Promosi Usaha Mahasiswa Stain Pontianak”. Agar memudahkan peneliti untuk mengadakan pengkajian selanjutnya, maka peneliti menggunakan pendekatan yang sesuai, yaitu pendekatan penelitian kualitatif (yang bersifat fenomenologi).

Hadari Nawawi (1991: 63) menyatakan bahwa fenomenologi adalah memahami perilaku manusia dari pola pikir menurut diri sendiri, dalam hal ini bagaimana kita melihat sesuatu gejala yang terjadi pada objek penelitian (Rasyid,2000:1). Menurut Khosin Afandi tugas penelitian fenomenologi adalah memandang tingkah laku manusia apa yang mereka katakan dan yang diperbuat sebagai hasil dari bagaimana mereka menafsirkan (memahami) dunianya sendiri (1993:26).

2. Pemilihan Lokasi

a. Sumber Data

Kinayati Djojo Suroto (2000 : 9) data adalah hal-hal yang diketahui atau diakui, fakta, informasi. Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan itu sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis atau melalui perekaman vidio atau audio tape, pengambilan foto (Lexy j. Moleong, 1996 112). Dengan demikian data tersebut dapat berupa transkrip wawancara dan catatan yang diperoleh dari lapangan hasil observasi.

Menurut Suharsimi Arikunto (1991 : 102), sumber data adalah “Subjek dari mana data diperoleh”. Apabila peneliti dalam penelitianya mengunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa berupa orang, benda, gerak atau proses sesuatu. Apabila megunakan wawancara, maka sumber datanya di sebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan, apabila mengunakan dokumentasi maka sumber datanya bisa berupa arsip, buku dan teori-teori.

Pada aspek ini peneliti mencatat hal-hal yang berkaitan langsung dengan masalah, yaitu bagaimana strategi promosi. Dalam penelitian Strategi Usaha Mahasiswa STAIN Pontianak. Berikut ini klasifikasi usaha yang telah dibangun mahasiswa STAIN pontianak :

Peneliti mengunakan tiga teknik pengumpulan data di atas yakni teknik observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Pemilihan ketiga teknik di atas dimaksudkan agar paparan data dan penemuan penelitian yang dilakukan peneliti nantinya memiliki validitas yang tinggi dan dapat disesuaikan dengan metode diskriptif.

3. Prosedur, Tehnik dan Alat Pengumpul Data

3.1 Prosedur

Prosedur pengumpulan data merupakan langkah-langkah yang ditempuh seorang peneliti dalam memperolah data yang diinginkan dan dibuahkan. Langkah-langkah ini bisa dilakukan dengan menggunakan teknik dan alat pengumpul data. Adapun tahapan-tahapan pengumpul data yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut:

1. Melakukan wawancara dengan mahasiswa yang berwirausaha

2. Observasi lapangan

3. Mengumpulkan dokumen

4. Menganalisa data

3.2 Teknik Dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dilakukan untuk mengumpulkan, mencari dan memperoleh data dari responden serta informasi yang ditentukan. Untuk memperoleh data yang valid, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Teknik Pengamatan Secara Langsung (non-partisipant observation)

Pengamatan berperan serta dalam penelitian ini lebih memposisikan peneliti untuk mengadakan pengamatan dan mendengarkan dengan secermat mungkin akan suatu hal pada sampai yang sekecil-kecilnya. Menurut Bogdan dalam lexy J. Moleong (1996: 117) mendefinisikan pengamatan berperan serta sebagai penelitian yang bercirikan interaksi sosial yang memakan waktu cukup lama antara peneliti dengan subjek, dan selama itu data dalam bentuk hasil observasi dan catatan lapangan dikumpulkan secara sitematis dan berlaku tanpa gangguan. Untuk interaksi sosial yang dilakukan antara peneliti dengan subjek penelitian akan memerlukan waktu 4 bulan untuk peneliti terjun langsung kedalam lingkungan subjek penelitian.

Adapun prosedur pengumpulan data yang dilakukan sebagai berikut :

a. Memilah-milah aspek yang bersifat aktor, aktivitas dan tempat subjek

b. Menetapkan dan memilih subjek yang akan diamati

c. Menentukan waktu dan tempat pengamatan

d. Mencatat dan mendokumentasikan hasil pengamatan

e. Menyusun hasil pengamatan

Alat yang digunakan peneliti adalah pedoman observasi dengan alat bantu kamera.

Pengamatan yang dilakukan adalah mengamati gejala-gejala sosial dalam katagori yang tepat, mengamati berkali-kali dan mencatat segera dengan memakai alat bantu seperti alat pencatat, dan alat mekanik (Kinayati Djojo Suroto, 2000 : 39)

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi langsung non partisipan. Dalam hal ini peneliti tidak ikut ambil bagian dalam situasi yang diteliti, tetapi hanya sebagi pengamat atau penonton. Dalam observasi ini peneliti menganalisis.

Disini peneliti mencatat semua kejadian yang berkenaan dengan masalah penelitian dengan mengunakan pedoman observasi dan catatan lapangan.

2. Teknik Wawancara Mendalam (in-depth-interview)

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari orang lain dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu (Dedy Mulyana, 2003 : 180).

Dalam penelitian ini peneliti mengunakan metode wawancara terstuktur yang susunan pertanyaanya sudah ditetapkan sebelumnya (Lexy J. Moleong, 1996 : 138), serta wawancara tak terstuktur yang pertanyaanya tidak disusun terlebih dahulu, malah disesuaikan dengan keadaan atau subjek (Burhan Bungin, 2003 : 109)

Menurut Lexy J. Moleong (1996:135) wawancara mendalam adalah merupakan percakapan yang mengajukan pertanyaan dengan yang diwawancara. Untuk menggali informasi sacara mendalam dari responden mengenai penetapan harga tersebut.

Dalam hal ini responden diberikan kebebasan mengemukakan hal-hal yang berkaitan dengan masalah penelitian dengan sistem Snow ball (bergulir terus). Untuk menyerap semua informasi dari wawancara mendalam ini, maka peneliti memerlukan alat pengumpul data, yakni pedoman wawancara, tipe recorder, serta catatan lapangan.

3. Teknik Dokumentasi

Harun Rasyid (2000: 58) membagi makna dokumen dalam dua bagian yaitu dokumen dalam arti sempit dan dokumen dalam arti luas. Menurutnya dokumen dalam arti sempit dapat berupa teks tertulis, catatan pribadi, biografi, autobiografi dan sebagainya. Sedangkan dokumen dalam arti luas adalah dapat berupa artifak, monumen, foto dan lain sebagainya. Data yang diperoleh melalui tehnik dokumentasi ini tidak dijadikan sumber data utama tetapi dijadikan sebagai sumber data pelengkap.

Hadari Nawawi (1985: 133) menjelaskan bahwa teknik dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.

Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini instrumenya adalah peneliti sebagai pengumpul data utama. Kedudukan peneliti dalam penelitian ini bukan hanya sebagai peneliti, akan tetapi sekaligus sebagai perencana, pelaksana pengumpul data, analisis, dan sekaligus sebagai pelapor dari hasil penelitan (Lexy J. Moleong, 1993 : 121). Jadi dalam penelitian ini peneliti sebagai instrument atau alat penelitian.

4. Teknik Analisis Data

Untuk kedalaman pemaknaan data, maka peneliti menggunakan analisis kualitatif data yang diperoleh dilapangan, ditulis dalam bentuk uraian yang merupakan rangkuman dari hasil observasi, wawancara serta dokumentasi dengan aspek yang ingin diteliti

Adapun yang dimaksud dengan analisis data adalah proses pengorganisasian dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar (Lexy J. Moleong , 1996: 103).

Menurut Patton analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, katagori dan suatu uraian dasar. Bongdan dan Taylor mendefinisikan analisis data sebagai proses mencari usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis dan ide (Lexy J. Moleong, 1996 : 103)

Menurut pemahaman peneliti sendiri analisis selama pemgumpulan data adalah proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis transkrip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain yang dikumpulkan, pengelompokan dan pengelolaan data yang bertujuan menemukan tema dan hipotesis yang akhirnya akan diangkat sebagai sebuah data agar dapat dipresentasikan kepada orang lain.

a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah proses pelacakan dan pengaturan sacara sistematis transkip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain yang dikumpulkan agar dapat dipresentasikan kepada orang lain.

b. Reduksi Data

Reduksi data adalah merangkum dan menfokuskan pada hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Reduksi data dilakukan untuk membantu peneliti supaya data yang dikumpulkan dari lapangan tidak menumpuk. Bentuk reduksi data ini seperti memisah data yang tidak diperlukan atau data kotor kemudian mengambil data pokok yang diperlukan dan yang telah dianalisis dengan melakukan reduksi terhadap data yang diperoleh dan data tersebut akan memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan. Reduksi data ini dilakukan selama penelitian ini berlangsung, termasuk di saat menetapkan kerangka konseptual, memilih lokasi penelitian, menyusun kerangka pertanyaan dan pendekatan pengumpulan data tentang : Bagaimana Penyajian Data (display data)

Tidak semua data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara dapat disajikan secara keseluruhan, dari semua data yang telah terkumpul diorganisir kembali sesuai dengan fokus penelitian agar gambaran masalah penelitian yang akan diangkat dapat dilihat secara keseluruhan.

c. Verifikasi dan Penarikan Kesimpulan

Setelah dilakukan display terhadap data-data yang telah terkumpul, peneliti berupaya untuk mengartikan data yang ditampilkan dengan melibatkan pemahaman peneliti, artinya adanya usaha untuk memahami makna dari data yang telah disajikan kemudian dikomentari berdasarkan pemahaman peneliti setelah itu barulah ditarik kesimpulan. Hal ini dilakukan secara terus manerus selama penelitian berlangsung, seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 3

Model Interaktif Analisis Data


E. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Untuk lebih meyakinkan peneliti akan kebenaran data yang diperoleh, maka peneliti perlu merencanakan pemeriksaan keabsahan data. Adapun teknik pemeriksaan keabsahan data sebagai berikut :

a. Ketekunan Pengamatan

Untuk melengkapai informasi data yang telah terkumpul maka diperlukan ketekunan pengamatan yaitu dengan menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan-persoalan yang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci (Lexy J. Moleong, 1996: 177).

b. Triangulasi

Triangulasi adalah bentuk pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan suatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang telah diperoleh (Lexy J. Moleong, 1996: 178). Upaya ini dilakukan dengan cara membandingkan data hasil wawancara dengan data hasil observasi.

F. Proses Analisis Data

Dengan memperhatikan teknik analisis data dan teknik pemeriksaan keabsahan data maka proses analisis data dilakukan sebagai berikut :

1. a. Pengumpulan data dari pedagang/pengusaha mahasiswa angkatan 2007-2008 dan 2008-2009.

b. Reduksi dilakukan dengan mendengarkan rekaman wawancara dan membuang bagian-bagian yang diluar konteks penelitian.

c. Data yang telah direduksi didisplay dalam bentuk trankip wawancara.

2. Reduksi lanjutan dilakukan dengan cara :

a. Transkip wawancara tiap informan disimpulkan menjadi matrik 1

b. Matrik 1 disimpulkan berdasarkan jawaban masing-masing informan pada tiap aspek sehingga menjadi matrik II

c. Matrik II direduksi dengan memilah data tambahan dengan aspek dari fokus penelitian guna pengambilan kesimpulan yang dituangkan dalam matrik III

3. Selanjutnya kesimpulan dari matrik III perl diverifikasikan. Untuk itu dilakukan:

a. Pengumpulan data kepada Ketua Jurusan Syariah STAIN Potianak.

b. Pengumpulan data melalui observasi yang tertuang dari catatan lapangan.

c. Melakukan verifikasi terhadap kesimpulan yang dibuat berdasarkan jawaban objek penelitian dengan melakukan triangulasi antara hasil matrik III dengan catatan lapangan.

Agar lebih mempermudah memahami penjelasan diatas, maka proses Analisis data dapat digambarkan sebagai berikut :

GAMBAR II

Prosese Analisis Data


BAB IV

PAPARAN DATA, TEMUAN, DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Tentang Jurusan Syariah STAIN Pontianak

Jurusan Syariah STAIN Pontianak merupakan lembaga Pendidikan Tinggi Agama Islam yang bergerak di bidang Mu’amalah (Ekonomi Islam). Program studi ekonomi Islam memiliki terakreditasi dengan peringkat "B" (baik) oleh keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi depertemen Pendidikan Nasional No : 011/BAN-PT/Ak_x/S1/2007. Legalitas formal pembukaan Program Studi ini didasarkan pada Surat Izin Operasional dari Direktur Jenderal Kelembagaan Agama Islam Nomor: DJ.II/333/2002. Jurusan ini berdiri sejak tahun 1997.

Bersamaan dengan SK Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor: DJ. I/123/2007 tentang perpanjangan Izin Penyelenggaraan Prodi pada STAIN Pontianak, untuk mengkonversi nama Program Studi Mu’amalah (M) menjadi Program Studi Ekonomi Islam (EI). Departemen Agama RI bersama disampaikan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor: Dj.I/220.C/2007, tentang Penyelenggaraan Program Studi Ekonomi Islam (SI) pada STAIN Pontianak.

Program Studi Ekonomi Islam merupakan salah satu pilihan mahasiswa Jurusan Syari’ah untuk dapat memgembangkan kemampuan dalam membuat usaha untuk membangun membangun jiwa entrepreneur pada khususnya. Untuk mempertajam aktualitas Visi dan Misi. Adapun Visi dan Misi Program Ekonomi Islam STAIN Pontianak sebagai berikut :

1) Visi

a) Penanaman dan pengembangan jiwa entrepreneurship (kewirausahawan) menjadi sebuah keharusan dalam upaya pemberian dasar bagi terbangunnya paradigma ekonomi kerakyatan berbasis syariah.

b) Pengembangan wacana berfikir bidang ekonomi islam sebagai dasar bagi berpegang pada syariat Islam.

c) Pengayaan pengetahuan ekonomi islam yang berpotensi menjadi modal untuk membimbing dan mencerdaskan masyarakat dalam menjalankan usaha kecil.

2) Misi

a) Menyiapkan dan melahirkan sarjana yang berjiwa entrepreneurship yang memiliki kemampuan menciptakan dan meraih peluang usaha dengan landasan syariat islam.

b) Menyiapkan dan melahirkan sarjana Ekonomi Islam yang konsisten dalam mengembangkan paradigma ekonomi kerakyatan.

c) Menyiapkan dan melahirkan sarjana Ekonomi Islam yang memiliki kepedulian terhadap persoalan ekonomi ummat.

d) Menyiapkan dan melahirkan sarjana Ekonomi Islam yang dengan kualitas keilmuannya dapat menjadi narasumber bagi proses pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis Syariah islam.

Jurusan syariah memiliki beberapaa fasilitas, yakni sebagai berikut:

a. Gedung 2 lantai terdiri dari 6 (enam) ruangan kuliah.

b. Ruang Study Centre, sebagai penunjang kegiataan pembelajaran dan kegiatan mahasiswa, yang dilengkapi dengan fasilitas multi media. Antara lain : Over Head Proyektor, LCD Proyektor, Televisi Home Theatre, Dan DVD.

c. Perpustakaan jurusan dengan koleksi lebih dari 700 judul buku dan 2400 eksamplar buku.

d. Laboratorium Komputer

e. Laboratorium Micro Syariah

f. Dan Koperasi Syariah

B. Paparan Data Dan Temuan

1) Data

Pada bagian ini peneliti mengemukakan data penelitian, yaitu data tentang subjek, tempat dan aktivitas yang merupakan elemen pokok dalam penelitian kualitatif. Data tersebut diperoleh dari hasil wawancara dan observasi. Dengan mengacu pada fokus penelitian, data dimaksud meliputi :

a. Data Tentang Subjek

Ø Penampilan

Pada umumnya, mahasiswa yang berwirausaha berpenampilan sama seperti mahasiswa lainnya. Seperti informan berinisial Ij dan Ik pada saat mereka sedang melakukan kegiatan perkuliahan menggunakan busana muslim. Sedangkan pada saat mereka diluar area perkuliahan menggunakan pakaian yang berbahan kaos dan celana jins atau kain.

Sedangkan informan berinisial Az senang menggunakan pakaian kemeja berlengan pendek dengan ciri khasnya bergaris-garis.

Ø Gaya Bicara

Pada umumnya, dalam berbicara mereka sama juga dengan mahasiswa lainya yakni bahasa indonesia dengan logat bicara masing-masing etnis. Namun ada juga menggunakan bahasa etnis ketika berbicara sesama etnis. Seperti informan Ab berbicara menggunakan bahasa madura ketika berbicara sesama etnisnya, namun jika berbicara dengan etnis yang lainnya mereka menggunakan bahasa indonesia dengan logat madura.

b. Kegiatan Promosi Mahasiswa Ekonomi Islam

Kegiatan promosi mahasiswa ekonomi Islam dilakukan setiap hari. Waktu dan tempat yang sering dilakukan mahasiswa dalam mempromosikan dagangannya pada saat mereka berada dikampus, dikarenakan mereka memiliki teman yang banyak dan menjadi teman mereka sebagai calon konsumen.

Seperti yang dilakukan oleh berinisial Al, mempromosikan penjualan pulsa kepada teman sekelas dan pada saat ini telah mempromosikan ke kakak tingkatnya.

c. Hubungan Dengan Konsumen

Mahasiswa berwirausahawan selalu mencoba untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk konsumen, mereka selalu bersikap sopan dan ramah serta memberi keringanan atau memberi potongan harga kepada konsumen.

2) Temuan Penelitian

Untuk mengetahui Strategi Promosi Usaha Mahasiswa Prodi Ekonomi Islam STAIN Pontianak (Studi Kasus Jurusan Syariah Tahun Ajaran 2007-2008 Dan 2008-2009), maka terlebih dahulu perlu diketahui Bagaimana Personal selling yang dilakukan mahasiswa STAIN Potianak hambatannya, bagaimana mass selling yang dilakukan mahasiswa STAIN Pontianak, bagaimana Promosi Penjualan yang dilakukan mahasiswa STAIN Pontianak, bagaimana Publisitas yang dilakukan mahasiswa STAIN Pontianak, bagaimana Direct Marketing yang dilakukan mahasiswa STAIN Pontianak. Apa saja kendala atau hambatan yang dialami mahasiswa STAIN Pontianak pada saat melaksanakan strategi promosi dan serta cara mahasasiswa mengatasinya

A. Jenis-Jenis Usaha Mahasiswa Ekonomi Islam

Berbagai macam usaha yang dilakukan oleh kalangan mahasiswa, dari berbagai macam usaha maka akan dibagi menjadi 3 kelompok jenis usaha yang terdiri dari jenis usaha produksi, perdagangan, dan usaha jasa. Seperti yang dilakukan oleh informan yang berinisial Af dan Ap menjalani usaha produksi dalam hal pembuatan pakaian atau jahitan. Untuk usaha perdagangan, berbagai macam yang di jual oleh mahasiswa seperti In, Is dan Im menjalani perjualan pakaian lelong dan pakaian baru. Sedangkan berinisial Aw berdagang boneka. Ip menjalankan usaha isi ulang pulsa (semua operator). An menjalani usaha penjualan buku-buku kuliah atau agama.

Untuk mahasiswa yang membuka usaha di bidang jasa adalah sebagai berikut : informan yang berinisisal Iq yang menjalani usaha pengetikan. Sedang yang berinisial It usaha yang dijalaninya adalah memberikan kredit.

B. Jumlah modal usaha mahasiswa Ekonomi Islam

Jumlah modal yang dikeluarkan mahasiswa pada waktu membuka usahanya bervariatif sesuai dengan usaha yang dijalankan mahasiswa. Minimal mahasiswa membuka usaha dengan modal hanya Rp 50.000,- sudah bisa menjalankan usahanya, seperti informan yang berinisial Iq menjalani usaha pengetikan. Dan maxsimal mahasiswa membuka usahanya dengan modal Rp 35.000.000,- seperti berinisial In menjalani usaha penjualan pakaian bekas atau lelong.

C. Mahasiswa Ekonomi Islam dalam menentukan atau merintis usaha.

Berbagai macam usaha yang dapat dijalani mahasiswa, namun harus sesuai dengan kemampuan atau skill yang dimiliki oleh mahasiswa. Seperti informan berinisial Iq menjalani usaha karena sudah lama memiliki computer dan printer, oleh sebab itu informan memanfaatkannya. Sedangkan informan berinisial Af menjalani usahanya sejak masih SMA, karena waktu sekolah informan mengambil jurusan busana.

Namun ada sebagian mahasiswa menjalani usaha karena meneruskan profesi keluarganya. Seperti In pada awalnya informan ikut keluarganya berjualan, dikarenakan informan sudah dianggap mampu mengelola sendiri maka informan diberi kepercayaan untuk menjalani usahanya yang baru dibuka di Kota Baru.

D. Pengetahuan Mahasiswa Tentang Bauran Promosi

Dalam salah satu mata kuliah Ekonomi Islam, mahasiswa telah mempelajari tentang bauran promosi. Pada waktu wawancara, masih ada mahasiswa Ekonomi Islam yang belum mengetahui tentang bauran promosi. Seperti informan berinisial Aw mengatakan ; saya pernah menerima materi ini, mungkin karena tidak pernah mempelajari lagi jadi saya lupa. Begitu juga informan berinisial Af, mengatakan ; padahal saya sering menggunakan salah satu bauran promosi tersebut, mungkin pada waktu dosen mengajar saya tidak terlalu serius belajar sehingga apa yang disampaikan tidak masuk kedalam otak saya..hehehe…

E. Manfaat Yang Dirasakan Oleh Mahasiswa Setelah Menggunakan Strategi Promosi

Sebagaian besar mahasiswa yang telah menjalankan strategi promosi telah merasa manfaatnya, seperti Aw mengatakan ; bagi kite sih, manfaatnya selain dapat mengenalkan usaha saye kepada orang laen juga secara perlahan menambah juga pendapatan saye.

C. Pembahasan

1. Bagaimana Personal selling yang dilakukan mahasiswa STAIN Pontianak.

Dalam pembahasan ini, peneliti akan menguraikan tentang personal selling yang dilakukan mahasiswa syaiah STAIN Pontianak, dapat diketahui bahwasannya dari mahasiswa yang memiliki usaha belum mengetahui pengertian dasar dari personal selling itu sendiri, padahal sebenarnya kebanyakan dari mereka telah melakukannya, misalnya informan Iq telah melakukan promosi produknya kepada konsumen secara langsung. Secara tidak sadar, hal ini membuktikan bahwa informan Iq telah melakukan personal selling tersebut. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan Fandy Tjiptono (1998 : 224) Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pembeli untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba membelinya.

Perkembangan mahasiswa Ekonomi Islam setelah menggunakan personal selling ternyata dapat dikatakan berhasil, dikarenakan strategi ini lebih mendekatkan kepada konsumen serta dapat menjelaskan produk-produk yang mereka tawarkan secara langsung kekonsumen, sehingga konsumen mengetahui segala kelebihan dan kekurangan produk. Hal ini sesuai dengan perbuatan yang dilakukan oleh Rasullullah SAW, beliau selalu menjalin silaturahmi dengan pelanggannya karena silaturahmi merupakan kunci upaya kesuksesan promosi. Dari Anas bin Malik r.a., katanya dia mendengar Rasulullah s.a.w., bersabda : “Barangsiapa ingin supaya dimudahkan (Allah) rezkinya, atau dipanjangkan (Allah) umurnya, maka hendaklah dia memperhubungkan silaturahmi (hubungan kasih sayang)”(Bukhari).

Menurut Fandy Tjiptono, hasil strategi promosi yang dilakukan mahasiswa yang berwirusaha sesuai dengan sifat-sifat personal selling, adapun sifat-sifat Personal Selling adalah sebagai berikut :

a. Personal confrontation adalah adanya hubungan yang hidup, langsung, dan interaktif antara 2 orang atau lebih.

b. Cultivation adalah sifat yang memungkinkan berkembangnya segala macam hubungan, mulai dari sekedar hubungan jual-beli sampai dengan suatu hubungan yang lebih akrab.

c. Respons adalah situasi yang seolah-olah mengharuskan pelanggan untuk mendengar, memperhatikan, dan menanggapi.

Pengusaha harus dapat menentukan waktu yang tepat untuk melakukan promosi, biasanya konsumen sangat terganggu akan kehadiran seseorang. Oleh sebab itu, seorang wirausaha dapat menyesuaikan waktu yang tidak membuat konsumennya merasa terganggu, misalnya saat konsumen sedang santai atau sedang tidak melakukan kegiatan. Maka konsumen akan merasa senang karena ada seseorang yang menemaninya, jangan sampe pengusaha mencoba mempromosi pada saat jam kerja atau jam kuliah hal ini sangat mengganggu aktivitas konsumen.

Dalam hal ini, mahasiswa Ekonomi Islam telah memanfaatkan waktu dengan sebaik-sebaiknya. Misalkan informan It, mempromosikannya saat ada acara dirumah atau diskusi masyarakatnya. Setelah kegiatan warga atau masyarakat selesai, maka informan segera mempromosikan usahanya.

Begitu juga dengan mahasiswa yang lain, mempromosikan usahanya pada saat menunggu dosen atau mata kuliah danpada jam istirahat.

2. Bagaimana mass selling yang dilakukan mahasiswa STAIN Pontianak.

Menurut Fandy Tjiptono (1998 : 225), Mass selling merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Dan mass selling terbagi menjadi 2 bagian yaitu periklanan dan publisitas.

Pada strategi mass selling, tidak semua mahasiswa menggunakannya. Berbagai macam pendapat mengapa mereka tidak memakai strategi ini, seperti informan Aw mengatakan " mungkin akan saya coba bang, karena saya baru 3 bulan mempunyai usaha ini".

Sedangkan informan It telah mencoba promosi menggunakan metode ini yaitu dengan cara mengiklan usahanya diradio. Begitu juga dengan Im, memasang baliho atau reklame didepan usahanya.

Didalam mengiklankan produk diharuskan jujur, tidak menutup kekurangan atau menyembunyikan cacatnya produk. Dr. KH. Miftah Faridl mengutip hadist nabi mengatakan bahwa “rasulullah sangat melarang melakukan strategi promosi yang berlebih-lebihan, dan akhirnya akan sampai pada tingkat kebohongan dan menyembunyikan kekurangan dan cacat barang agar bisa memberikan pengaruh dan melahirkan konsumerisme bagi constumer, karena hal itu akan mengurangi nilai keberkahan”. Sebagai mana hadist nabi yang diriwayatkan oleh muslim :

عن ابي هريرة قل نهي رسو ل الله عن بيع الغرر

Artinya : dari Abu Hurairah pernah melarang jual beli gharar (penipuan) (H.R. Muslim dalam Muhammad Al-Assal dan Fathi Ahmad Abdul Karim, 1999:226)

.

3. Bagaimana Sales Promotion yang dilakukan mahasiswa Syariah STAIN Pontianak

Menurut Fandy T (1998 : 229) promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang produk dengan segera pembelian atau / dan meningkatkan jumlah barang yang diberi pelanggan.

Dalam penerapan metode ini juga hanya sebagian mahasiswa yang menggunakannya, seperti In mempraktekkan metode ini dengan cara pameran dan diskon. Sedangkan informan An memanfaatkan mading (majalah dinding) jurusan syariah sebagai tempat informan mempromosikan usahanya dengan cara memasang pamplet.

Selanjutnya alasan mahasiswa tidak menggunakan metode sales promotion pada usahanya yaitu kurang memahami sistem atau cara kerja, ada juga informan mengatakan "mungkin belum aja bang, karena saat ini saya sedang kerja dengan orang lain".

4. Bagaimana public relation yang dilakukan mahasiswa Syariah STAIN Pontianak

Fandy T (1998 : 230) mengatakan bahwa public relation adalah sebagai berikut:

“public relation adalah suatu upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempenggaruhi persepsi, opini, kenyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Yang dimaksud dengan kelompok-pkelompok itu adalah mereka yang terlibat, mempunyai kepentingan dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya.”

Dari hasil wawancara peneliti dengan informan, ternyata mahasiswa Ekonomi Islam belum ada yang melakukan strategi promosi public relation pada usahanya. Alasan mahasiswa Ekonomi Islam tidak menggunakan strategi ini yaitu kurangnya pemahaman atau sistem penggunaannya. Dan ada juga mahasiswa yang baru mengetahui strategi ini.

5. Bagaimana Direct Marketing yang dilakukan mahasiswa Syariah STAIN Pontianak

Fandy T (1998 : 232) mendifinisikan direct maketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi disembarang tempat.

Dari hasil wawancara peneliti dengan informan, ternyata mahasiswa juga tidak pernah menggunakan strategi tersebut pada usaha mereka. Alasan mereka juga sama dengan strategi sebelumnya, mahasiswa tidak mengetahui cara atau system penerapannya.

6. Mengetahui kendala atau hambatan yang dihadapi mahasiswa syariah STAIN Pontianak pada saat melakukan strategi promosi dan serta cara mahasasiswa mengatasinya.

a. Hambatan atau Kendala-kendala mahasiswa melakukan strategi promosi

Dalam menjalankan usaha, seorang wirausaha akan mengalami hambatan atau kendala dalam usahanya. Menurut Marbun (1996)) dalam bukunya Muhammad Ismail Yusanto, mengatakan bahwa ada delapan penyebab kegagalan dalam menjalankan usaha yaitu sebagai berikut:

a. Tanpa pengalaman dibidangnya

b. Tanpa pengalaman manajemen

c. Pengalaman berusaha tidak memadai

d. Tidak cakap/tidak memiliki kemampuan mengelola pengusahaan kecil (tidak ulet, tidak pintar, tidak telaten

e. Lalai

f. Penggelapan

g. Bencana

h. Dan lain-lain

Sejalan dengan kendala-kendala diatas maka yang menjadi hambatan oleh mahasiswa Ekonomi Islam dalam penerapan strategi promosi adalah sebagai berikut :

Ø Tempat

Sebagian besar mahasiswa mempromosikan usahanya hanya kepada teman-teman dekat dan juga tetangga mereka. Sehingga jangkauan sasarannya tidak begitu luas, dan dilokasinya pun juga terdapat mahasiswa jurusan selain Ekonomi Islam membuka usaha yang sama.

Ø Berkomunikasi dengan calon konsumen

Dalam pengusaha yang melakukan strategi promosi diharuskan untuk pintar berkomunikasi, hal ini dikarenakan agar calon kosumen yakin dengan produk yang kita tawarkan dan akan menjadi langganan tetap bagi pengusaha. Berkomunikasi merupakan salah satu hal yang sulit bagi mahasiswa yang berwirausaha, sehingga mereka kurang ditanggapi oleh calon konsumen. Salah satu faktor mahasiswa tidak dapat berkomunikasi adalah rasa malu yang besar, sehingga mereka kebingungan untuk menjelaskan produk mereka.

Ø Kurangnya daya beli masyarakat

Dari hasil wawancara peneliti terhadap mahasiswa yang telah melakukan strategi promosi, ternyata ada informan merasa belum berhasil pada waktu itu. Informan mengatakan "kurangnya daya beli masyarakat. Mungkin kalimatnya masih kurang menarik minat para kosumen".

Ø Persediaan stok barang kurang

Informan In mengalami hambatan pada saat mempratekkan strategi promosi yaitu kurangnya stok barang. pada saat melakukan pameran, biasanya informan memberikan diskon kepada konsumen. Dan hal tersebut membuat konsumen berkumpul dan mencari barang yang diinginkan, karena terlalu ramai yang membeli sehingga stok barang kami tidak cukup.

Ø Kurangnya modal

Sedangkan informan It hambatan yang dialami yaitu kurangnya modal. Pada saat menggunakan strategi promosi, informan Alhamdulillah semakin banyak masyarakat mencoba untuk mengkredit barang-barang yang kurang dijangkau, seperti kulkas, mesin cuci, dll. Karena semakin banyak yang berkredit, jadi modal yang ada pun tidak cukup untuk mengembangkan usaha informan.

b. Cara mahasiswa mengatasi hambatan dan kendala-kendala yang telah dihadapi

Sebagai pengusaha yang ingin sukses, mahasiswa selalu mencari cara demi kelancaran usaha dan metode yang mereka gunakan. Hasil wawancara peneliti dengan Informan It , memecahkan masalah atau hambatannya tersebut dengan mencari pinjaman dengan koperasi. Sedangkan informan In berusaha mencari agen-agen lelong yang ada di kecamatannya, walaupun tidak ditemukan informan tetap mencari sampai diluar kecamatannya, seperti disingkawang atau sambas.

Sedangkan informan Aw mempunyai kendala di komunikasi, informan selalu berusaha melatih dirinya agar komunikasinya menjadi lancar dan mudah dimengerti oleh calon konsumen.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan tentang strategi promosi yang dilakukan mahasiswa Syariah STAIN Pontianak, dapat disimpulkan bahwa usaha yang dilakukan mahasiswa terbagi menjadi 3 jenis atau kelompok yakni jenis produksi, perdagangan, dan usaha jasa.

Mahasiswa memulai usaha dengan modal yang bervariatif sesuai dengan usaha yang dijalani, minimal mahasiswa membuka usahanya dengan modal Rp 50.000,- dan maksimalnya Rp 45.000.000,-.

Dalam pelaksanaan strategi promosi, peneliti menyimpulkan bahwa mahasiswa lebih sering menggunakan strategi personal selling ketimbang strategi yang lain dalam mempromosikan usahanya.

Hambatan yang dialami mahasiswa dalam menjalankan strategi promosi adalah sebagai berikut:

a. Tempat

b. Kurangnya modal

c. Persediaan stok barang kurang

d. Kurangnya daya beli masyarakat

e. Berkomunikasi dengan calon konsumen

Berikut ini adalah solusi atau cara mahasiswa memecahkan hambatan yang telah mereka alami pada saat menjalankan strategi promosi:

Ø Melatih diri dalam berkomunikasi dengan konsumen

Ø Percaya diri dalam menghadapi konsumen

Ø Memperluas jangkaun penjualannya.

Ø Berusaha mencari pinjaman dikoperasi-koperasi.

Ø Berusaha mencari agen-agen yang terdekat.

B. Saran

Berdasarkan dari kesimpulan diatas maka peneliti menyarankan untuk:

1. Mahasiswa yang sedang menjalankan usaha untuk terus melakukan promosi, karena promosi salah satu faktor yang dapat meningkatkan atau memperbanyak konsumen.

2. Diharapkan kepada semua mahasiswa agar dapat menerapkan 5 bauran promosi, karena akan mempercepat menginformasikan usahanya.

3. Mencari infomasi yang luas untuk memecahkan hambatan-hambatan dengan cara yang lebih professional.

DAFTAR PUSTAKA

Marius P. Angapiora, SE, (2002). Dasar-dasar pemasaran edisi II. PT Raja Grapindo Persada; jakarta.

Buku Pedoman Akademik STAIN Pontianak.

Fandy Tjiptono (1998). Strategi pemasaran. Andi; yogyakarta.

David W. Cravcus, (1998). Pemasaran strategi edisi II. Erlangga; Jakarta

Marbun, (1996).

Pandji Anoraga,Se,.M.M (2007). Pengantar Bisnis Pengelolaan Bisnis Dalam Era Globalisasi. Jakarta. P.T Renika Cipta

Boyd. Walker. Larreche, (1996). Manajemen pemasaran studi pendekatan strategis dengan orientasi global (edisi ke-2, jilid 2) Jakarta. Erlangga.

Ricky W. Griffin. & ronald J. Ebert. (1961). Bisnis, Edisi Ke-08. Erlangga. Jakarta.

Reny Rosianti, (2000). Sdtrategi promosi pada PT Ahad-Net internasional di KBR Pontianak. Pontianak

Kotler&Amstrong. (2001).prinsip-prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta.

Khairawati, DKK, (2006) Pedoman Penulisan Skripsi. Pontianak; STAIN. Pontianak Press

Hadari Nawawi, (1991). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta; Gajah Mada

Lexy. J. Moleong, (1996). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung; PT. Remaja Rosdakarya

Sugiyono. (2007). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Harun Rasyid, (2000). Metode Penelitian Kualitatif. Pontianak; UNTAN.

Burhan Bungin, (2003) Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta; PT Raja Grafindo Persada

Dedy mulyana, (2003) Metode Penelitian Kualitatif. Bandung; PT Remaja Rosdakarya.

Suharsimi Arikunto, ( 1993) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Cet IV. Jakarta; P.T Rineka Cipta.

Suyanto, (2008). Http://Msuyanto.Com/Baru/?P=663.

Lampiran 1

Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA

1. Bagaimanakah penerapan strategi promosi pada usaha anda?

a) Usaha apa yang sekarang anda jalankan?

b) Berapa modal awal anda untuk membuka usaha ini?

c) Sejak kapan anda memiliki usaha tersebut?

d) Dimana lokasi usaha anda?

e) Berapa jumlah karyawan anda?

f) Bagaimana perkembangan usaha anda?

g) Apakah anda melakukan promosi dalam usaha?

h) Jika sudah, apakah usaha anda mengalami berkembang saat ini?

i) Jika belum, mengapa anda tidak menggunakan strategi promosi?

j) Apakah manfaat promosi bagi anda?

2. Bagaimakah penerapan bauran promosi anda?

I. Personal Selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual danpembeli untuk mengenalkan suatu produk kepada calon pembeli dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba membelinya.

a. Apakah anda menggunakan personal selling dalam mempromosikan usaha anda?

b. Jika iya, bagaimana perkembangan setelah menggunakan personal selling?

c. Jika tidak, mengapa anda tidak menggunakan personal selling?

d. Apa saja hambatan anda pada saat menggunakan personal selling?

e. Bagaimana cara anda mengatasi masalah tersebut?

f. Kapan anda menggunakan personal selling?

II. Mass Selling merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu

a. Apakah anda menggunakan Mass selling dalam mempromosikan usaha anda?

b. Jika iya, bagaimana perkembangan setelah menggunakan Mass selling?

c. Jika tidak, mengapa anda tidak menggunakan Mass selling?

d. Apa saja hambatan anda pada saat menggunakan Mass selling?

e. Bagaimana cara anda mengatasi hambatan tersebut?

f. Kapan anda menggunakan Mass selling?

III. Sales Promotion adalah rangsangan jangka pendek untuk merangsang pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. Misalkan pameran, membagikan kupon, dll.

a. Apakah anda menggunakan Sales Promotion dalam mempromosikan usaha anda?

b. Jika iya, bagaimana perkembangan setelah menggunakan Sales Promotion?

c. Jika tidak, mengapa anda tidak menggunakan Sales Promotion?

d. Apa saja hambatan anda pada saat menggunakan Sales Promotion?

e. Bagaimana cara anda mengatasi hambatan tersebut?

f. Kapan anda menggunakan Sales Promotion?

IV. Public Relation adalah suatu upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempenggaruhi persepsi, opini, kenyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Yang dimaksud dengan kelompok-pkelompok itu adalah mereka yang terlibat, mempunyai kepentingan dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Misalnya jumpa pers.

a. Apakah anda menggunakan public relation dalam mempromosikan usaha anda?

b. Jika iya, bagaimana perkembangan setelah menggunakan public relation?

c. Jika tidak, mengapa anda tidak menggunakan public relation?

d. Apa saja hambatan anda pada saat menggunakan public relation?

e. Bagaimana cara anda mengatasi hambatan tersebut?

f. Kapan anda menggunakan public relation?

V. Direct Marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi disembarang tempat.

a. Apakah anda menggunakan direct marketing dalam mempromosikan usaha anda?

b. Jika iya, bagaimana perkembangan setelah menggunakan direct marketing?

c. Jika tidak, mengapa anda tidak menggunakan direct marketing?

d. Apa saja hambatan anda pada saat menggunakan direct marketing?

e. Bagaimana cara anda mengatasi hambatan tersebut?

f. Kapan anda menggunakan direct marketing?

Lampiran 2

HASIL WAWANCARA DENGAN INFORMAN

Informan : An (munawir)

Jenis Usaha : Menjual Pakaian Lelong

Tempat Usaha : Kota Baru

Hari/tanggal : Jumat/24-0902010

Waktu : 10.20 Wib

A. Bagaimana penerapan strategi promosi pada usaha anda?

Peneliti : Usaha apa yang sekarang anda jalankan?

Informan : sekarang ni alhamdulillah buka usaha lelong

Peneliti : Berapa modal awal anda untuk membuka usaha ini?

Informan : _+ 20.000.000 itu hanya untuk modal pakaian, sedangkan untuk penyewaan bangunan pertahunnya Rp 15.000.000

Peneliti : Sejak kapan anda memiliki usaha tersebut?

Informan : sebenarnya sudah lama saya buka usaha ini, namun itu usaha masih dikelola bersama keluarga yang lain. Sedangkan yang di Kota Baru ini baru berjalan _+ 3 tahun. Untuk yang di Kota Baru usaha bersama juga, namun saya sendiri yang mengelolanya.

Peneliti : Dimana lokasi usaha anda?

Informan : di Kota Baru, didekat jalan Morodadi

Peneliti : Berapa jumlah karyawan anda?

Informan : karyaman sih ga ade, soalnya itu termasuk juga usaha keluarga. Jadi yang jaga bersama keluarga juga.

Peneliti : Bagaimana perkembangan usaha anda?

Informan : alhamdullilah ade perkembangannya. Seperti penambahan barang, serta keuntungan yang lumayan.

Peneliti : Apakah anda melakukan promosi dalam usaha?

Informan : ya sudah, sekitar 3 tahun yang lalu saya promosikan kepade kawan-kawan kalau saya ade buka usaha lelong di Kota baru.

Peneliti : Jika sudah, apakah usaha anda mengalami berkembang saat ini?

Informan : alhamdullilah, ade respon dari kawan-kawan untuk datang ketempat jualan saye. Tetapi biasenye usaha kan kadang-kadang turun dan kadang-kadang naik, dikarenakan manusia tidak setiap hari membeli pakaian.

Peneliti : Jika belum, mengapa anda tidak menggunakan strategi promosi?

Informan : -

Peneliti : Apakah manfaat promosi bagi anda?

Informan : manfaanya yaitu mengenalkan usaha kita kepada masyarakat, sedikit demi sedikit lama-kelamaan akan menjadi banyak. Seperti satu orang memberikan lagi informasi ini kepada ke kawan yang tidak kite kenal.

B. Bagaimanakah penerapan bauran promosi pada usaha anda?

Personal Selling

Peneliti : Apakah anda menggunakan personal selling dalam melaksanakan promosi usaha anda?

Infoman : ya ade, seperti yang tadi tuh. Menawarkan kepada kawan atau membawa mereka langsung ketempat kita jualan.

Peneliti : Jika iya, bagaimana perkembangan setelah menggunakan personal selling?

Infoman : Alhamdulillah banyak kawan-kawan merespon baik, malahan ade kawan tuh yang mengajak langsung ketempat saya jualan.

Peneliti : Apa saja hambatan anda pada saat menggunakan personal selling?

Infoman : sepertinya masalah tempat. Untuk sementara ini saya hanya mempromosikan dengan metode ini hanya daerah kampus STAIN ini, itupun belum menjangkau semua mahasiswa.

Peneliti : Bagaimana cara anda mengatasi masalah tersebut?

Infoman : ya untuk sementara ini, saya mencoba untuk melakukan promosi ke jurusan yang lain.

Peneliti : Kapan anda menggunakan personal selling?

Infoman : pertama kali saya mempromosikan ini pada waktu saya masih SMP di Pemangkat.

Mass Selling

Peneliti :Apakah anda menggunakan Mass selling dalam mempromosikan usaha anda?

Infoman : sepertinye tidak pernah mempromosikan dengan metode ini.

Peneliti : Jika tidak, mengapa anda tidak menggunakan Mass selling?

Infoman : sepertinya ga' perlu lah, dikarenakan barang lelong ini kan sudah terkenal dikalangan masyarakat. Dan masyarakat pun sangat pintar memilih barang-barang lelong, jika mereka menemukan yang mereka cari ditempat kita jualan, mereka pasti akan dating lagi.

Sales Promotion

Peneliti : Apakah anda menggunakan Sales Promotion dalam mempromosikan usaha anda?

Infoman : ya pernah, sejenis pameran. Pernah juga kita memberikan diskon bagi yang membeli diatas Rp 100.000

Peneliti : Jika iya, bagaimana perkembangan setelah menggunakan Sales Promotion?

Infoman : pada waktu pameran, banyak masyarakat bertanya dimana anda jualan soalnya bagos-bagos barangnya. Sejak itu mereka sering membeli lelong di tempat kami jualan. Pada waktu mengadakan diskon, konsumen pada berlomba-lomba untuk mendapatkan diskon, sehingga stoks barang pada waktu itu hamper habis.

Peneliti : Apa saja hambatan anda pada saat menggunakan Sales Promotion?

Infoman : kemaren tu hanya stok barang saja yang kurang.

Peneliti : Bagaimana cara anda mengatasi hambatan tersebut?

Infoman : kemaren kami berusaha untuk mencari barang di agen-agen lelong yang lain.

Peneliti : Kapan anda menggunakan Sales Promotion?

Infoman : waktu saya masih SMP, pada saat ade perlombaan sampan di Sambas.

Direct Marketing

Peneliti : Apakah anda menggunakan Direct Marketing dalam mempromosikan usaha anda?

Infoman : Tidak pernah

Peneliti : Jika tidak, mengapa anda tidak menggunakan Direct Marketing?

Infoman : untuk melakukan metode ini, saya pikir tidak lah perlu. Mungkin itu untuk pengusaha-pengusaha yang besar.

Public Relation

Peneliti : Apakah anda menggunakan Public Relation dalam mempromosikan usaha anda?

Infoman : tidak juga

Peneliti : Jika tidak, mengapa anda tidak menggunakan direct marketing?

Infoman : saya rasa cukup dengan 2 metode saja personal selling dan sales promotion

HASIL WAWANCARA DENGAN INFORMAN

Informan : Iq (abdullah)

Jenis usaha : jasa pengetikan

Tempat Usaha : dirumah (punggur)

Hari/tanggal : selasa/28-09-2010

Waktu : 10.00 Wib

A. Bagaimana penerapan strategi promosi pada usaha anda?

Peneliti : Usaha apa yang sekarang anda jalankan?

Informan : menerima ketikan makalah atau tugas-tugaas yang lain bang.

Peneliti : Berapa modal awal anda untuk membuka usaha ini?

Informan : yang namanya pengetikan menggunakan komputer, kebetulan saya memiliki komputer jadi saya hanya bermodal kertas dan tintanya saja bang. Kirakira Rp 50.000

Peneliti : Sejak kapan anda memiliki usaha tersebut?

Informan : kire-kire sudah 3tahun.

Peneliti : Dimana lokasi usaha anda?

Informan : ya bukanya dirumah bang.

Peneliti : apa anda memiliki partner / karyawan?

Informan : tidak ade bang, jalankan sendiri j.

Peneliti : Bagaimana perkembangan usaha anda?

Informan : alhamdulillah ade lah untuk uang jajan.

Peneliti : Apakah anda melakukan promosi dalam usaha?

Informan : ya bang, menawarkan langsung kepada teman-teman.

Peneliti : Jika sudah, apakah usaha anda mengalami perkembangan saat ini?

Informan : alhamdulillah sudah ade yang menjadi langganan tetap bang.

Peneliti : Apakah manfaat promosi bagi anda?

Informan : bagi kite sih, manfaatnya selain dapat mengenalkan usaha saya kepada orang lain juga dapat menambahkan pendapatan kite.

B. Bagaimanakah penerapan bauran promosi pada usaha anda?

Personal Selling

Peneliti : Apakah anda menggunakan personal selling dalam melaksanakan promosi usaha anda?

Informan : ya bang.

Peneliti : Jika iya, bagaimana perkembangan setelah menggunakan personal selling?

Informan : alhamdulillah, masih banyak mahasiswa yang mungkin sibuk jam kerja ataupun malas untuk mengetik jadi masih banyak yang minta ketikkan tugas-tugasnya.

Peneliti : Apa saja hambatan anda pada saat menggunakan personal selling?

Informan : mungkin jangkauan ya belum luas, masih baru kawasan syariah aja.

Peneliti : Bagaimana cara anda mengatasi masalah tersebut?

Informan : masih berusaha untuk berkenalan dengan mahasiswa jurusan lain, dan akan menawarkan kepada mereka.

Peneliti : Kapan anda menggunakan personal selling?

Informan : kapan aja bisa lah bang.

Mass Selling, Sales Promotion, Direct Marketing dan Public Relation

Peneliti : Apakah anda menggunakan Mass selling, Sales Promotion, Direct Marketing dan Public Relation dalam mempromosikan usaha anda?

Informan : belum pernah mencobanya.

Peneliti : Jika tidak, mengapa anda tidak menggunakan Mass selling, Sales Promotion, Direct Marketing dan Public Relation?

Informan : jalani aj yang pertama dulu bang, kalo udah mantap baru mencoba yang lain.

HASIL WAWANCARA DENGAN INFORMAN

Informan : Aw (eka)

Jenis usaha : jual boneka-boneka

Tempat Usaha : counter berjalan

Hari/tanggal : selasa/28-09-2010

Waktu : 10.00 Wib

A. Bagaimana penerapan strategi promosi pada usaha anda?

Peneliti : Usaha apa yang sekarang anda jalankan?

Informan : menjual boneka-boneka bang.

Peneliti : Berapa modal awal anda untuk membuka usaha ini?

Informan : pertama sekali modalnya hanya Rp 300.000

Peneliti : Sejak kapan anda memiliki usaha tersebut?

Informan : baru 3 bulan bang.

Peneliti : Dimana lokasi usaha anda?

Informan : tidak ada tempat bang, saya hanya keliling menawarkan kepada teman-teman.

Peneliti : apa anda memiliki partner / karyawan?

Informan : ada bang, adx saya sendiri

Peneliti : Bagaimana perkembangan usaha anda?

Informan : alhamdulillah sekarang ini sudah banyak yang memesan bonekanya.

Peneliti : Apakah anda melakukan promosi dalam usaha?

Informan : ya bang, menawarkan dan menjelaskan produk kite bang.

Peneliti : Jika sudah, apakah usaha anda mengalami berkembang saat ini?

Informan : alhamdulillah berkat kerja keras juga bang.

Peneliti : Apakah manfaat promosi bagi anda?

Informan : yang pastinya mengenalkan usaha kita kepada teman-teman maupun masyarakat yang lain.

B. Bagaimanakah penerapan bauran promosi pada usaha anda?

Personal Selling

Peneliti : Apakah anda menggunakan personal selling dalam melaksanakan promosi usaha anda?

Informan : ya bang.

Peneliti : Jika iya, bagaimana perkembangan setelah menggunakan personal selling?

Informan : ya semakin banyak yang memesan boneka, karena bonekanya bagos-bagos.

Peneliti : Apa saja hambatan anda pada saat menggunakan personal selling?

Informan : hambatannya sulit untuk menyakinkan kepada konsumen. Karena saya agak gugup menjelaskan.

Peneliti : Bagaimana cara anda mengatasi masalah tersebut?

Informan : saya berusaha trus bang. Belajar sendiri didepan cermin, supaya saya semakin nyaman menjelaskan kepada konsumen.

Peneliti : Kapan anda menggunakan personal selling?

Informan : setiap saat saya menawarkan boneka kepada konsumen bang.

Mass Selling

Peneliti : Apakah anda menggunakan Mass selling dalam mempromosikan usaha anda?

Informan : belum pernah mencobanya bang.

Peneliti : Jika tidak, mengapa anda tidak menggunakan Mass selling?

Informan : mungkin akan saya coba bang, karena saya baru 3 bulan mempunyai usaha ini.

Sales Promotion, Direct Marketing dan Public Relation

Peneliti : Apakah anda menggunakan Sales Promotion, Direct Marketing dan Public Relation dalam mempromosikan usaha anda?

Informan : tidak juga bang, ga' ngerti cara nya bang.

Peneliti : Jika tidak, mengapa anda tidak menggunakan Sales Promotion, Direct Marketing dan Public Relation?

Informan : itu tadi bang, ga ngerti cara kerjanya bang..

HASIL WAWANCARA DENGAN INFORMAN

Informan :It (Jauhari)

Jenis usaha : memberikan kredit

Tempat Usaha :

Hari/tanggal : jumat/28-09-2010

Waktu : 11.00 Wib

A. Bagaimana penerapan strategi promosi pada usaha anda?

Peneliti : Usaha apa yang sekarang anda jalankan?

Informan : menawarkan kredit bang, berbagai macam barang sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Peneliti : Berapa modal awal anda untuk membuka usaha ini?

Informan : pada waktu itu hanya Rp 700.000

Peneliti : Sejak kapan anda memiliki usaha tersebut?

Informan : sejak saya masih dibangku SMA kelas 2.

Peneliti : Dimana lokasi usaha anda?

Informan : saya buka dirumah bang.

Peneliti : apakah anda mempunyai karyawan?

Informan : Alhamdulillah ade bang.

Peneliti : Bagaimana perkembangan usaha anda?

Informan : Alhamdulillah berjalan sesuai dengan rencana.

Peneliti : apa ada hambatan anda dalam menjalankan usaha ini?

Informan : ya bang, hambatan…saingan saya yang banyak didaerah. Untuk meningkatkan pengkreditan saya hanya melakukan pengurangan keuntungan dari kredit tersebut. Sekarang ini yang menjadi hambatan usaha saya yaitu kurang modal, dan rencanya saya akan mengajukan ke bank-bank syariah.

Peneliti : Apakah anda melakukan promosi dalam usaha?

Informan : ya bang, waktu pertama kali buka usaha ini saya langsung mempromosikan kepada tetangga saya dulu.

Peneliti : Jika sudah, apakah promosi anda telah sesuai dengan yang anda rencanakan?

Informan : ya bisa dikatakan berhasillah.

Peneliti : Apakah manfaat promosi bagi anda?

Informan : mengenalkan usaha kita kepada orang lain agar lebih luas lagi.

B. Bagaimanakah penerapan bauran promosi pada usaha anda?

Personal Selling

Peneliti : Apakah anda menggunakan personal selling dalam melaksanakan promosi usaha anda?

Informan : ya bang.

Peneliti : Jika iya, bagaimana perkembangan setelah menggunakan personal

selling?

Informan : banyak masyarakat merespon nya bang, malahan ada yang langsung memesan barang.

Peneliti : Apa saja hambatan anda pada saat menggunakan personal selling?

Informan : sepertinya belum ada, namun yang namanya usaha pasti ada hambatan atau halangannya ye bang. Mudah-mudahan aja tidak tidak terlalu rumit.

Peneliti : Kapan anda menggunakan personal selling?

Informan : saya menggunakannya hampir setiap saat, seperti pas ada lagi acara di rumah atau pas lagi diskusi masyarakat. Tetapi ga pas diskusinya lah bang.

Mass Selling

Peneliti : Apakah anda menggunakan Mass selling dalam mempromosikan usaha anda?

Informan : ya bang, pernah saya mencoba mengiklankan di stasiun radio.

Peneliti : Jika iya, bagaimana perkembangan setelah menggunakan Mass selling?

Informan : Alhamdulillah semakin banyak masyarakat yang mengetahui usaha saya ini.

Peneliti : Apa saja hambatan anda pada saat menggunakan Mass selling?

Informan : sepertinya ga ada bang, karena yang mengurus waktu itu paman saya.

Peneliti : Bagaimana cara anda mengatasi hambatan tersebut?

Informan : -

Peneliti : Kapan anda menggunakan Mass selling?

Informan : pada waktu saya masih SMA kelas 3.

Sales Promotion

Peneliti : Apakah anda menggunakan Sales Promotion dalam mempromosikan usaha anda?

Informan : sepertinya pernah bang, saya melakukan pelantikan dan kerja sama dengan koperasi.

Peneliti : Jika iya, bagaimana perkembangan setelah menggunakan Sales Promotion?

Informan : pada saat itu saya hanya mengenalkan pengkreditan dengan tamu-tamu, serta menjelaskan cara pembelian barang.

Peneliti : Apa saja hambatan anda pada saat menggunakan Sales Promotion?

Informan : hambatan pada saat itu modal.

Peneliti : Bagaimana cara anda mengatasi hambatan tersebut?

Informan : mencoba cari pinjaman ke koperasi.

Peneliti : Kapan anda menggunakan Sales Promotion?

Informan : masih di SMA juga bang, kelas 3, semester 2 ye.

Direct Marketing

Peneliti : Apakah anda menggunakan public relation dalam mempromosikan usaha anda?

Informan : sepertinya tidak pernah bang.

Peneliti : Jika tidak, mengapa anda tidak menggunakan public relation?

Informan : belum mengerti cara penggunaannya bang.

Public Relation

Peneliti : Apakah anda menggunakan direct marketing dalam mempromosikan usaha anda?

Informan : juga tidak pernah.

Peneliti : Jika tidak, mengapa anda tidak menggunakan direct marketing?

Informan : sama bang, tidak tau cara kerjanya

HASIL WAWANCARA DENGAN INFORMAN

Informan : Ip (andi)

Jenis usaha : jual pulsa

Tempat Usaha :

Hari/tanggal : jumat/26-09-2010

Waktu : 09.30 Wib

C. Bagaimana penerapan strategi promosi pada usaha anda?

Peneliti : Usaha apa yang sekarang anda jalankan?

Informan : jual pulsa

Peneliti : Berapa modal awal anda untuk membuka usaha ini?

Informan : deposit awal hanya Rp 100.000, sedangkan HP saya memang udah punya bang.

Peneliti : Sejak kapan anda memiliki usaha tersebut?

Informan : tahun 2008, bulan maret.

Peneliti : Dimana lokasi usaha anda?

Informan : saya menggunakan sistem kounter berjalan bang, seperti dikampus.

Peneliti : apakah anda memiliki karyawan?

Informan : tidak punya bang

Peneliti : Bagaimana perkembangan usaha anda?

Informan : Alhamdulillah bang, kini saya bisa berdiposit Rp 400.000.

Peneliti : Apakah anda melakukan promosi dalam usaha?

Informan : iya bang.

Peneliti : Jika sudah, apakah usaha anda mengalami berkembang setelah melakukan promosi?

Informan : ya alhamdulillah bang, sekarang konsumen saya semakin bertambah.

Peneliti : Apakah manfaat promosi bagi anda?

Informan : mengenalkan usaha kita kepada calon konsumen.

D. Bagaimanakah penerapan bauran promosi pada usaha anda?

1. Personal Selling

Peneliti : Apakah anda menggunakan personal selling dalam melaksanakan promosi usaha anda?

Informan : ya bang, saya secara langsung menawarkan pulsa kepada kawan-kawan. Kalo tada' digitukan mane bise kite dapat konsumen yang banyak.

Peneliti : Jika iya, bagaimana perkembangan setelah menggunakan personal selling?

Informan : semakin hari, semakin bertambah langgananya

Peneliti : Apa saja hambatan anda pada saat menggunakan personal selling?

Informan : mungkin keterlambatan menjual pulsa, jadi banyak juga kawan yang telah berlangganan dengan teman yang lain.

Peneliti : Bagaimana cara anda mengatasi masalah tersebut?

Informan : ya saya memberikan kemudahan kepada mereka, jika lagi dirumah mereka ingin membeli pulsa maka mereka tinggal menSMS saya.

Peneliti : Kapan anda menggunakan personal selling?

Informan : sejak saya menjual pulsa bang.

2. Mass Selling

Peneliti : Apakah anda menggunakan Mass selling dalam mempromosikan usaha anda?

Informan : sepertinya tidak pernah bang.

Peneliti : Jika tidak, mengapa anda tidak menggunakan Mass selling?

Informan : ya belom aja bang, ntar bise kite coba.

3. Sales Promotion

Peneliti : Apakah anda menggunakan Sales Promotion dalam mempromosikan usaha anda?

Informan : tidak pernah.

Peneliti : Jika tidak, mengapa anda tidak menggunakan Sales Promotion?

Informan : saya belum mengerti maksudnya bang. Mungkin butuh modal yang besar.

4. Direct Marketing dan Public Relation

Peneliti : Apakah anda menggunakan public relation dalam mempromosikan usaha anda?

Informan : sama bang belum pernah juga.

Peneliti : Jika tidak, mengapa anda tidak menggunakan public relation?

Informan : belum faham sistemnya juga, lagian kan usaha kecil-kecillan ya saya rasa cukup dengan personal selling sajalah.

HASIL WAWANCARA DENGAN INFORMAN

Informan : Af (wagiati)

Jenis Usaha : Menerima Jahitan

Alamat Usaha : Jl. Perintis

Hari/tanggal : senin, 27-09-2010

Waktu : 10.00 Wib

A. Bagaimana penerapan strategi promosi pada usaha anda?

Peneliti : Usaha apa yang sekarang anda jalankan?

Informan : saat ini saya sedang membuka usaha jahitan bang.

Peneliti : Berapa modal awal anda untuk membuka usaha ini?

Informan : modal awal saya hanya membeli mesin jahit, benang serta jarum jahit. Kira-kira Rp 500.000 lah.

Peneliti : Sejak kapan anda memiliki usaha tersebut?

Informan : setelah saya tamat dari sma bang, kebetulan saya sekolah di SMK bagian busana.

Peneliti : Dimana lokasi usaha anda?

Informan : dirumah aja.

Peneliti : apakah anda memiliki karyawan?

Informan : tidak ade abang, justru saya bekerja dengan orang juga.

Peneliti : Bagaimana perkembangan usaha anda?

Informan : Alhamdulillah, cukuplah untuk kebutuhan kuliah.

Peneliti : Apakah anda melakukan promosi dalam usaha?

Informan : mungkin ade bang, untuk secara pribadi sih belum ade, namun secara tidak sadar kalau jahitan saya sudah lumayan banyak yang kenal. Mungkin dari muut kemulut.

Peneliti : Jika sudah, apakah usaha anda mengalami berkembang saat ini?

Informan : Alhamdulillah, ade pertambahan langganan bang.

Peneliti : Apakah manfaat promosi bagi anda?

Informan : mengenalkan lebih luas lagi usaha kepada masyarakat.

B. Bagaimanakah penerapan bauran promosi pada usaha anda?

5. Personal Selling

Peneliti : Apakah anda menggunakan personal selling dalam melaksanakan promosi usaha anda?

Informan : sepertinya saya mengunakan metode personal selling, menginformasikan kepada teman, kemudian dipromosikan kepada teman-teman mereka.

Peneliti : Jika iya, bagaimana perkembangan setelah menggunakan personal selling?

Informan : lumayan lah, dapat menambah langganan baru.

Peneliti : Apa saja hambatan anda pada saat menggunakan personal selling?

Informan : perinformasiannya seperti agak lama, sehingga butuh waktu yang lama untuk menjadi langganan bang.

Peneliti : Bagaimana cara anda mengatasi masalah tersebut?

Informan : saya tidak sempat bang untuk melakukan tindakan bang, karena bentrokan dengan pekerjaan saya yang lain.

Peneliti : Kapan anda menggunakan personal selling?

Informan : ya pas lagi waktu nganggur ajalah, seperti lagi ngumpul ma temen-temen.

6. Mass Selling

Peneliti : Apakah anda menggunakan Mass selling dalam mempromosikan usaha

Informan : tidak ade bang

Peneliti : Jika tidak, mengapa anda tidak menggunakan Mass selling?

Informan : untuk sementara saya belum ade untuk mempromosikan lebih jauh lagi, takut ntar kebanyakan orang yang mau jahit, dan saya tidak dapt mengerjakannya Karena berbentrokan dengan pekerjaan saya yang lain.

7. Sales Promotion

Peneliti : Apakah anda menggunakan Sales Promotion dalam mempromosikan usaha anda?

Informan : tidak ade juga bang

Peneliti : Jika tidak, mengapa anda tidak menggunakan Sales Promotion?

Informan : sama seperti yang tadi bang.

8. Direct Marketing dan Public Relation

Peneliti : Apakah anda menggunakan public relation dan direct marketing dalam mempromosikan usaha anda?

Informan : tidak juga bang.

Peneliti : Jika tidak, mengapa anda tidak menggunakan public relationdan direct marketing?

Informan : hehehe…..same juga bang dengan alasan yang tadi.

HASIL WAWANCARA DENGAN INFORMAN

Informan : Im

Jenis usaha : Dagang Pakaian

Tempat Usaha : pasar flamboyan pontianak

Hari/tanggal : jumat/24-0902010

Waktu : 11.00 Wib

A. Bagaimana penerapan strategi promosi pada usaha anda?

Peneliti : Usaha apa yang sekarang anda jalankan?

Informan : saya berdagang pakaian

Peneliti : Berapa modal awal anda untuk membuka usaha ini?

Informan : modal awal sekitar Rp 1.000.000

Peneliti : Sejak kapan anda memiliki usaha tersebut?

Informan : awalnya usaha ini orang tua yang mendirikannya sudah 20 tahunan, kemudian orang tua memberikan kepercayaan kepada saya untuk membuka usaha ini di pasar Flamboyan. Kira-kira sudah 4 tahunan lah saya jalani.

Peneliti : Dimana lokasi usaha anda?

Informan : dipasar Flamboyan Pontianak bang.

Peneliti : apakah anda memiliki karyawan?

Informan : ya, sekarang sudah ada 2 yang ikut kerja dengan saya bang.

Peneliti : Bagaimana perkembangan usaha anda?

Informan : alhamdulillah lebih meningkat dari tahun kemaren bang.

Peneliti : Apakah anda melakukan promosi dalam usaha?

Informan : untuk mengenalkan lebih luas lagi usaha kita, promosi sangat penting bang.

Peneliti : Jika sudah, apakah usaha anda mengalami berkembang saat ini?

Informan : alhamdulillah bang, semakin banyak orang yang berbelanja ketempat kita.

Peneliti : Apakah manfaat promosi bagi anda?

Informan : jelas sekali untuk mengenalkan usaha atau dagangan kita kepada konsumen.

B. Bagaimanakah penerapan bauran promosi pada usaha anda?

9. Personal Selling

Peneliti : Apakah anda menggunakan personal selling dalam melaksanakan promosi usaha anda?

Informan : ya sepertinya personal selling yang paling sering saya pake bang.

Peneliti : Jika iya, bagaimana perkembangan setelah menggunakan personal selling?

Informan : alhamdulillah respon mereka baik, dan banyak juga berlangganan dengan toko kita.

Peneliti : Apa saja hambatan anda pada saat menggunakan personal selling?

Informan : belum ada bang. Mudah-mudahan tidak pernah.

Peneliti : Kapan anda menggunakan personal selling?

Informan : kapan saja, seperti waktu lagi ngumpul-ngumpul dengan kawan diluar maupun dikampus.

10. Mass Selling

Peneliti : Apakah anda menggunakan Mass selling dalam mempromosikan usaha anda?

Informan : pernah juga bang, memasang baliho didepan toko.

Peneliti : Jika iya, bagaimana perkembangan setelah menggunakan Mass selling?

Informan : untuk cara yang ini, sepertinya masih kurang menarik pelanggan baru bang.

Peneliti : Apa saja hambatan anda pada saat menggunakan Mass selling?

Informan : kurangnya daya beli masyarakat. Mungkin kalimatnya masih kurang menarik minat kosumen.

Peneliti : Bagaimana cara anda mengatasi hambatan tersebut?

Informan : belum ada tindakannya.

Peneliti : Kapan anda menggunakan Mass selling?

Informan : pada tahun 2008, bulan Agustus bang.

11. Sales Promotion

Peneliti : Apakah anda menggunakan Sales Promotion dalam mempromosikan usaha?

Informan : tidak pernah

Peneliti : Jika tidak, mengapa anda tidak menggunakan Sales Promotion?

Informan : kurang mengerti sistemnya bang.

12. Direct Marketing

Peneliti : Apakah anda menggunakan direct marketing dalam mempromosikan usaha anda?

Informan : sepertinya iya, zaman sekarang kan sudah bisa mempromosikan melalui facebook bang.

Peneliti : Jika iya, bagaimana perkembangan setelah menggunakan direct marketing?

Informan : alhamdulillah, ada juga merespon dengan baik.

Peneliti : Apa saja hambatan anda pada saat menggunakan direct marketing?

Informan : mungkin karena didunia maya, dan banyak juga teman yang diluar kota, jadi sulit terjangkau oleh saya.

Peneliti : Bagaimana cara anda mengatasi hambatan tersebut?

Informan : belum ade bang, ya mungkin menunggu mereka maen ke Pontianak saja.

Peneliti : Kapan anda menggunakan direct marketing?

Informan : bulan januari kemaren bang.

5. Public Relation

Peneliti : Apakah anda menggunakan public relation dalam mempromosikan usaha?

Informan : tidak pernah bang.

Peneliti : Jika tidak, mengapa anda tidak menggunakan public relation?

Informan : sistemnye masih belum paham bang.

HASIL WAWANCARA DENGAN INFORMAN

Nama : An

Jenis usaha : jualan buku

Tempat Usaha : dikampus

Hari/Tanggal : Sabtu/25-09-2010

Waktu : 08.00 Wib

A. Bagaimana penerapan strategi promosi pada usaha anda?

Peneliti : Usaha apa yang sekarang anda jalankan?

Informan : saya sedang berjualan buku-buku yang berkaitan dengan perkuliahan, tentang agama, cerita-cerita Islami, dll.

Peneliti : Berapa modal awal anda untuk membuka usaha ini?

Informan : untuk masalah modal, saya tidak mengeluarkan modal. Buku-buku yang saya jual ini milik paman saya yang membuka toko buku, jadi saya hanya menawarkan kepada kawan-kawan dikampus.

Peneliti : Sejak kapan anda memiliki usaha tersebut?

Informan : sejak saya semester I, pertengahannya lah gitu.

Peneliti : Dimana lokasi usaha anda?

Informan : saya tidak memiliki tempat untuk berjualan, jadi saya berkeliling menawarkan kepada teman-teman.

Peneliti : apakah anda memiliki karyawan?

Informan : tidak ada bang.

Peneliti : Bagaimana perkembangan usaha anda?

Informan : alhamdulillah, perlahan tapi pasti.

Peneliti : Apakah anda melakukan promosi dalam usaha?

Informan : ya, saya hanya mempromosikan kepada kawan-kawan dicampus.

Peneliti : Jika sudah, apakah usaha anda mengalami berkembang saat

ini?

Informan : alhamdulillah, cukuplah untuk uang jajan

Peneliti : Apakah manfaat promosi bagi anda?

Informan : promosikan agar kawan-kawan tahu kalo kita menjual buku, jadi manfaatnya setelah mereka tahu, mereka membeli buku dengan saya.

B. Bagaimanakah penerapan bauran promosi pada usaha anda?

Personal Selling

Peneliti : Apakah anda menggunakan personal selling dalam melaksanakan promosi usaha anda?

Informan : iya bang.

Peneliti : Jika iya, bagaimana perkembangan setelah menggunakan personal selling?

Informan : alhamdulillah. Sedikit demi sedikit kawan-kawan yang lain pada membeli buku dengan saya bang.

Peneliti : Apa saja hambatan anda pada saat menggunakan personal selling?

Informan : sepertinya malu lah bang, karena tidak setiap mahasiswa setelah ditawarkan itu membelinya.

Peneliti : Bagaimana cara anda mengatasi masalah tersebut?

Informan : menanamkan dalam hati kalo saya bisa.

Peneliti : Kapan anda menggunakan personal selling?

Informan : setiap saya berada dikampus bang. Misalkan lagi nyantai, sambil-sambil deh saya menawarkannya kepada kawan yang dikenal maupun tidak dikenal.

Mass Selling

Peneliti : Apakah anda menggunakan Mass selling dalam mempromosikan usaha anda?

Informan : ya bang, pernah saya mencoba untuk memasang pamplet di mading Jurusan Syariah.

Peneliti : Jika iya, bagaimana perkembangan setelah menggunakan mass selling?

Informan : alhamdulliah, lebih memudahkan dalam memprompsikan kepada mahasiswa yang lain. Sehingga kemaren ada beberapa mahasiswa menelpon saya untuk menyakan buku yang ingin merka pesan.

Peneliti : Apa saja hambatan anda pada saat menggunakan Mass

Informan : sepertinya belum ada. Untuk memasangnya kan gratis bang.

Sales Promotion

Peneliti : Apakah anda menggunakan Sales Promotion dalam mempromosikan usaha anda?

Informan : tidak pernah bang

Peneliti : Jika tidak, mengapa anda tidak menggunakan Sales Promotion?

Informan : Karena usaha yang saya jalani termasuk usaha kecil kebawah lah, jadi belum bisa menggunakan sales promotion.

Public Relation

Peneliti : Apakah anda menggunakan public relation dalam mempromosikan usaha anda?

Informan : tidak pernah bang

Peneliti : Jika tidak, mengapa anda tidak menggunakan public relation?

Informan : saya masih belum mengerti pelaksanaannya

Direct Marketing

Peneliti : Apakah anda menggunakan direct marketing dalam mempromosikan usaha anda?

Informan : tidak juga bang

Peneliti : Jika tidak, mengapa anda tidak menggunakan direct marketing?

Informan : sepertinya terlalu ribet bang, saya pun baru tahu juga ni.

HASIL WAWANCARA DENGAN INFORMAN

Informan : Ap (nurhayati)

Jenis usaha : menerima jahitan

Tempat Usaha : dirumah

Hari/tanggal : Rabu/29-09-2010

Waktu : 08.30 Wib

A. Bagaimana penerapan strategi promosi pada usaha anda?

Peneliti : Usaha apa yang sekarang anda jalankan?

Informan : menerima jahitan.

Peneliti : Berapa modal awal anda untuk membuka usaha ini?

Informan : modal yang paling utama sih mesin jahit bang, karena saya memang udah punya, jadi ga' perlu beli lagi hanya membeli benang dan jarum bang aja lagi.

Peneliti : Sejak kapan anda memiliki usaha tersebut?

Informan : sejak saya semester 2 bang.

Peneliti : Dimana lokasi usaha anda?

Informan : bukanya dirumah bang.

Peneliti : apa anda memiliki partner / karyawan?

Informan : tidak ade bang, kerja sendiri aja.

Peneliti : Bagaimana perkembangan usaha anda?

Informan : alhamdulillah ade lah untuk uang jajan.

Peneliti : Apakah anda melakukan promosi dalam usaha?

Informan : ya bang, menawarkan kepada kawan-kawan jika ingin menjahit dengan saya aja.

Peneliti : Jika sudah, apakah usaha anda mengalami perkembangan saat ini?

Informan : alhamdulillah ade, walaupun sedikit karena pekerjaan ini baru sekedar iseng bang.

Peneliti : Apakah manfaat promosi bagi anda?

Informan : manfaatnya menambahkan langganan..

B. Bagaimanakah penerapan bauran promosi pada usaha anda?

Personal Selling

Peneliti : Apakah anda menggunakan personal selling dalam melaksanakan promosi usaha anda?

Informan : ade bang.

Peneliti : Jika iya, bagaimana perkembangan setelah menggunakan personal selling?

Informan : alhamdulillah, ade lah menambah langganan saya.

Peneliti : Apa saja hambatan anda pada saat menggunakan personal selling?

Informan : untuk mempromosikan sih ga ada hambatannya, itulah tadi karna hanya sekedar iseng jadi saya tidak maksimal mempromosikannya.

Peneliti : Bagaimana cara anda mengatasi masalah tersebut?

Informan : beluma ade tindakan.

Peneliti : Kapan anda menggunakan personal selling?

Informan : pas lagi mau, atau udah beberapa hari ga ade yang minta jahit, maka saya mencoba menawarkan kepada tetangga atau pun kawan-kawan dikampus.

Mass Selling, Sales Promotion, Direct Marketing dan Public Relation

Peneliti : Apakah anda menggunakan Mass selling, Sales Promotion, Direct Marketing dan Public Relation dalam mempromosikan usaha anda?

Informan : tidak pernah.

Peneliti : Jika tidak, mengapa anda tidak menggunakan Mass selling, Sales Promotion, Direct Marketing dan Public Relation?

Informan : mungkin belum aja bang, karena saat ini saya sedang kerja dengan orang lain.

Lampiran 3

CATATAN LAPANGAN 1

Catatan Lapangan No. 1

Pengamatan tanggal 25-09-2010

Jam 09.30

Disusun jam 23.00

Pada hari ini, saya akan mewawancarai 3 mahasiswa yaitu Iq, Aw, dan It. Saya berangkat kekampus pada pukul 09.00 Wib, setelah melakukan perjalanan dengan menggunakan sepeda motor akhirnya sekitar 15 menit saya sampai juga dikampus. Dan kemudian saya menuju kejurusan Syariah dan secara kebetulan saya melihat mereka sedang berkumpul dengan teman-temannya. Saya pun langsung menghampiri mereka, kemudian saya meminta waktu kepada mereka untuk mewawancarai seputar strategi promosi usaha mereka. Saya mewawancarai mereka secara bersama-sama, karena sebentar lagi mereka akan mengikuti pelajaran perkuliahan mereka. Karena saya mempunyai waktu sebentar, maka saya langsung bertanya kepada mereka "kalian sekarang ini sedang menjalankan usaha apa?" Iq yang menjawab duluan; "saya hanya menerima pengetikan makalah atau tugas-tugas yang lain bang. Kemudian Aw menjawab " kalo saya menjual boneka-boneka bang". Sedangkan It "saya memberikan kredit, berbagai macam barang-barang yang saya tawarkan salah satunya alat-alat elektronik dan lainnya sesuai dengan kebutuhan konsumen".

Pertanyaan selanjutnya yang saya lontarkan kepada mereka "berapa modal, dimana lokasi, dan kapan kalian memulai usaha itu?". Iq pun menjawab; "yang namanya pengetikan pasti menggunakan computer dan printer, kebetulan saya sudah punya, jadi saya hanya cukup menambah modal kertas dan tinta saja bang kira-kira Rp 50.000, untuk lokasinya saya kerjakan dirumah saja, kemudian awal pertama kali saya membuka pengetikan sejak saya semester 1". Setelah Iq selasai kemudian Aw menjawab; "pertama sekali modalnya hanya Rp 300.000, untuk lokasi tidak ada bang, saya hanya keliling menawarkan kepada teman-teman, sedangkan pertama kali saya menjalankan usaha ini baru 3 bulan bang". Dan kini giliran It yang menjawab; "modal awal saya pada waktu itu hanya Rp 700.000,-, sedangkan lokasinya saya buka dirumah saja, pertama kali saya buka sejak saya masih SMA kelas 2".

Dan saya melihat jam pada Handphone saya, sepertinya jam perkulihan mereka akan segera dimulai. Karena saya tidak ingin mengganggu jam perkulihan mereka, jadi saya pending dulu hingga mereka selesai jam perkuliahan. Saya berkata; " sebaiknya kalian masuk saja dulu, ntar kalo udah selesai kita lanjutkan lagi", Iq pun menjawab; " gampang itu bise kite atur, kame' masuk dulu ye bang". Kemudian mereka berjalan menuju ruangannya, dan sambil menunggu mereka, saya langsung membuat catatan lapangan dengan leptop yang saya bawa dan juga membuka internet.

Tanpa terasa waktu menunjukkan 12.00 Wib, dan diruangan mereka sudah terlihat beberapa mahasiswa keluar dari ruangan itu, menandaka bahwa jam perkuliahan mereka telah selesai. Dan tidak lama salah satu informan keluar dari ruangan, kemudian saya memanggil Iq, ia pun menghampiri saya. "mana kawan yang lain" Tanya saya, "tu mereka" Iq pun menjawabnya. Kemudian Iq memanggil mereka dan dalam waktu yang tidak begitu lama mereka telah berkumpul. Karena telah berkumpul semua, saya pun langsung memulai dengan beberapa pertanyaan. " didalam promosi ada terdapat 5 bauran atau strategi promosi, apakah kalian mengetahuinya? "Ya bang, pernah kami belajar mata kuliah manajemen produksi, tapi saya udah lupa jangankan semester yang lalu bang, materi 3 minggu yang lalu saja saya tidak ingat lagi" jawab Iq. Sedangkan Aw " yang ada personal selling tu keh bang", "ya itu salah satunya, ada mass selling, sales promotion, direct marketing, juga public relation" jawab saya. Sedangkan informan It "sama bang seperti Iq karena tidak pernah mengulang-ulang atau baca jadi sudah pada lupa".

Karena mahasiswa sudah lupa, maka saya menjelaskan satu-persatu pengertian dari 5 bauran atau strategi promosi. " yang menjadi pertanyaannya, bagaimanakah penerapan 5 bauran atau strategi promosi tersebut pada usaha yang kalian jalani sekarang ini?. Iq menjawab "sepertinya saya hanya menggunakan personal selling pada promosi usaha saya". "kalo saya, sama kayak Iq bang hanya menerapkan personal selling saja". Sedangkan It saya menggunakan personal selling yakni dengan cara menawarkan kepada masyarakat, mass selling dengan cara mengiklankan diradio, dan sepertinya saya juga pernah menggunakan sales promotion yakni mengadakan pelantikan dan kerja sama dengan koperasi".

Selanjutnya saya bertanya "bagaimanakah perkembangan usaha kalian setelah menggunakan strategi promosi?". Kali ini It yang menjawab pertama, " untuk personal selling, Alhamdulillah semakin banyak masyarakat meresponnya bang malahan ade yang langsung memesan barang. untuk mass selling juga Alhamdulillah semakin meluas masyarakat yang mengetahui usaha saya ini. Sedangkan pada sales promotion, saya hanya mengenalkan pengkreditan dengan tamu-tamu pelatihan, serta menjelaskan cara transakasinya". Kemudian selanjutnya Iq yang menjawab; "Alhamdulillah semakin banyak mahasiswa yang meminta ketikan tugas makalahnya apalagi dari adex tingkat". Kemudian Aw menjawab; " ya semakin banyak yang memesan boneka, karena bonekanya bagos-bagos.

Apa saja hambatan-hambatan kalian pada waktu menjalankan strategi promosi dan bagaimana pula kalian memecahkan hambatan tersebut?" Aw kini yang menjawab duluan; "hambatannya sulit untuk menyakinkan kepada konsumen. Karena saya agak gugup menjelaskan. Sedangkan cara memecahkan hambatan tersebut saya berusaha trus bang. Belajar sendiri didepan cermin, supaya saya semakin nyaman menjelaskan kepada konsumen". Lalu Iq menjawab; "mungkin jangkauan ya belum luas, masih baru kawasaan Jurusan Syariah saja. Dan cara memecahkan hambatan tersebut saya berusaha untuk berkenalan dengan mahasiswa jurusan lain dan mencoba menawarkan kepada mereka. Dan yang terakhir It menjawab; "hambatan dari meotde atau strategi promosi sieh belum ade bang, namun pada saat ini saya lagi kekurangan modal aja dan yang namanya usaha pasti ada hambatan ye bang, ya mudah-mudahan aja tidak terlalu rumit masalahnya nanti. Amien. Adapun cara saya mengatassi hambatan tersebut kemaren saya mencoba mengajukan peminjaman disalah satu Bank Syariah mudah-mudahan berjalan dengan lancar.

Pertanyaan untuk Iq dan Aw, mengapa kalian tidak menggunakan strategi promosi yang lainnya?". tanya saya. Iq menjawab; " jalani aj yang pertama dulu bang, kalo udah mantap baru mencoba yang lain". Sedangkan Aw menjawab; "mungkin akan saya coba bang, karena saya baru 3 bulan mempunyai usaha ini. Dan lagian saya belum mengerti benar strategi yang lain bang, ga ngerti cara kerjanya bang. Dan pertanyaan untuk It, mengapa anda tidak menggunakan direct marketing dan public relation?. "belum mengerti akan system atau cara penggunaannya bang". Jawab It.

Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan 13.08 Wib dan pertanyaannya juga telah selesai, maka kami pun mengakhiri wawancara. "sepertinya wawancara ini sampai disini dulu, jika ada data yang kurang dalam wawancara ini, nanti saya hungi kalian lagi". Penutup saya kepada informan. Dan It pun menjawab "boleh-boleh saja, ntar tanyakan aja lagi".

Dan kami pun mulai bubar ke masing-masing kendaran kami, sepertinya mereka langsung pulang kerumah dan saya belum langsung pulang kerumah namun saya singgah dulu kepasar untuk belanja keperluan sehari-hari dan jualan.

CATATAN LAPANGAN 2

Catatan Lapangan No. 2

Pengamatan tanggal 26-09-2010

Jam 08.30

Disusun jam 23.00

Pada pagi ini, saya akan menemui Im, Ip, dan An untuk melakukan wawancara. Pada pukul 08.05 saya berangkat kekampus dengan menggunakan sepeda motor, ±15 menit saya tiba dikampus. Karena saya ingin mengefisienkan waktu maka saya langsung saja kejurusan syariah, untuk bertemu informan. Setelah tiba dijurusan, saya melihat Im dan Ip sedang berkumpul dengan teman-teman sekelasnya. Karena melihat mereka sedang tidak ada kegiatan maka saya langsung saja menghamiri mereka, "maaf nie ganggu, saya ingin mewawancarai Im dan Ip" sapa saya kepada mereka yang sedang berkumpul. "oh bise, dimane bang" jawab Im, "disini ajalah, lebih asyik kayaknye" jawab saya.

Berhubungan hanya ada Im dan Ip, maka mereka terlebih dahulu saja diwawancarai. "kalian sekarang nie kan telah membuka usaha mikro atau kecil-kecilan, jadi saya ingin memberikan beberapa pertanyaan seputar usaha dan strategi promosi kalian, ini untuk data-data di skripsi abg. " kata saya sebagai pembuka wawancara ini. "oh, untuk skripsi" Jawab Ip.

"usaha ape yang telah kalian jalani?" Tanya saya, lalu Ip menjawab: "saya hanya jual pulsa aja bang", lalu Im pun menjawab: "Dagang Pakaian bang dipasar Flamboyan". Berapa modal awal kalian, dimana dan sejak kapan kalian membuka usaha atau berjualan? Im menjawab: "pada waktu itu modal awal saya Rp 1.000.000,-, lokasinya dipasar Flamboyan, dan awalnya usaha ini orang tua yang mendirikannya sudah 20 tahunan, kemudian orang tua memberikan kepercayaan kepada saya untuk membuka usaha ini di pasar Flamboyan. Kira-kira sudah 4 tahunan lah saya jalani. Kemudian Ip menjawab; "deposit awal hanya Rp 100.000, sedangkan HP saya memang udah punya bang. Pertama kali jualan Kira-kira 2 tahun yang lalu. Untuk tempat sieh saya ga' punya karena saya menggunakan sistem kounter berjalan bang, seperti dikampus.

"untuk meningkatkan penjualan atau laba, biasanya para pengusaha akan melakukan promosi. Lalu selama ini kalian pernah ga' melakukan promosi?" tanya saya, Im menjawab; " untuk mengenalkan lebih luas lagi usaha kita, promosi sangat penting bang", kemudian Ip menjawab dengan singkat; "iya bang".

Didalam promosi terdapat 5 bauran promosi, apakah kalian menggunakan ke-5 bauran promosi tersebut?, Ip menjawab; "saya ga' semuanya bang, cuman personal selling y, kalo yang mass selling sepertinya ntar bise dicoba, tapi kalo yang laennye saya masih belum mengerti. Im menjawab; "kalo saya, personal selling sieh sering saya gunakan, kalo Mass Selling sepertinya pernah, memasang baliho didepan toko. Dan kalo direct marketing juga pernah zaman sekarang kan sudah bisa mempromosikan melalui facebook bang. Kalo yang lainnya saya belum bang, karena saya masih belum mengerti sistemnya.

"Apa saja hambatan yang kalian hadapi saat melakukan bauran promosi atau strategi promosi dan bagaimana solusinya"?tanya saya. "mungkin keterlambatan menjual pulsa, jadi banyak juga kawan yang telah berlangganan dengan temannya. Adapun cara saya mengatasi hambatan tersebut, saya memberikan kemudahan kepada mereka, jika lagi dirumah mereka ingin membeli pulsa maka mereka tinggal menSMS saya. Jawab Ip. Kemudian Im menjawab; "untuk personal selling hambatanya belum ada, mudah-mudahan tidak ada hambatan, tapi kalo cara mass selling masih kurangnya daya beli masyarakat. Belum ada tindakan untuk problem tersebut. Untuk direct marketing mungkin karena didunia maya, dan banyak juga teman yang diluar kota, jadi sulit terjangkau oleh saya. Dan hambatan tersebut pun belum ada tindakannya.

Tanpa terasa waktu menunjukkan 08.35, akhirnya kami selesai juga melakukan wawancara. Untuk menutup perjumpaan ini saya berkata "jika nanti ada data yang masih kurang, saya harap bise melakukan wawancara lagi dengan kalian". "ah gampang itu bise diatur lah" jawab Ip. "Ya udah kalo gitu trimakasih atas waktunya, saya mau menemui An dulu". Ahkhirnya saya keluar dan rencana akan menemui An, lalu saya bertanya kepada teman-teman An mereka berkata; "An sedang kuliah bang, tunggu aja dulu An nya keluar jam 09.30 Wib". "ya udah saya tunggu aja disini, ntar kalo dia udah keluar bilang jak abg mau wawancara" jawab saya. "iya bang" jawab temannya An.

Sedang asyik duduk, kebetulan ada Af dan Ap lewat didepan saya. Langsung saja saya sapa mereka "mau kemana nie, lagi sibuk keh", "mau ke-Prodi dulu bang, ngurus KRS dan KHS, emang ada pa bang" mereka kembali bertanya."mau wawancara sebentar nie tentang usaha yang kalian jalani sekarang" jawab saya. "oh bise, tapi tunggu dah selesai ngurus ini dulunya bang", "ok..sip..abang tunggu disini aja ye" Jawab saya. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya mereka selesai juga. Mereka menuju ketempat saya duduk dan Af bertanya "apa nie yang mau diwawancara bang"?, saya jawab; "untuk data-data skripsi abang, kaliankan punya usaha jadi pengen ngambil data-data kalian untuk skripsi abang", "Ooo..untuk skripsi, ape-ape jak tuh bang pertanyaannya"? Ap menjawab;, ah gampang-gampang kok" jawab saya..

Karena waktu terus berputar, maka saya langsung memulai dengan pertanyaan pertama; "usaha apa yang kalian jalani, sejak kapan kalian menjalakannya, dan berepa modal pertama kalian membuka usah?. Af menjawab terlebih dahulu "saat ini saya sedang membuka usaha jahitan bang. Lalu Ap juga menjawab; "saya juga sama bang dengan Af, menerima jahitan".

Pertanyaan selanjutnya "berapa modal awal?, dan dimana lokasi? dan sejak kapan kalian membuka usaha tersebut?", Ap menjawab; "modal yang paling utama sih mesin jahit bang, karena saya memang udah punya, jadi ga' perlu beli lagi hanya membeli benang dan jarum bang aja lagi. Pertama kali sejak saya semester 2 bang, untuk lokasinya saya bukanya dirumah".kemudian bagian Af yang menjawab; "modal awal saya hanya membeli mesin jahit, benang serta jarum jahit. Kira-kira Rp 500.000 lah. Sedangkan awal membuka usaha ini setelah saya tamat dari sma bang, kebetulan saya sekolah di SMK bagian busana. Tempatnya dirumah aja".

Pertanyaan selanjutnya; "untuk meningkatkan penjualan atau laba, biasanya para pengusaha akan melakukan promosi. Lalu selama ini kalian pernah ga' melakukan promosi?" tanya saya, lalu Ap menjawab; " ya bang, menawarkan kepada kawan-kawan jika ingin menjahit dengan saya aja. Dan Af pun menjawab; ": mungkin ade bang, untuk secara pribadi sih belum ade, namun secara tidak sadar kalau jahitan saya sudah lumayan banyak yang kenal. Seperti dari mulut kemulut.

Didalam promosi terdapat 5 bauran promosi, yang pertama personal selling, apakah kalian menggunakan personal selling?, Af menjawab; " sepertinya saya menggunakan metode personal selling, menginformasikan kepada teman, kemudian dipromosikan kepada teman-teman mereka". Kemudian Ap menjawab; " ade bang". Apa saja hambatan pada waktu pelaksanaannya dan bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut?. Tanya saya, "untuk mempromosikan sih ga ada hambatannya, itulah tadi karna hanya sekedar iseng jadi saya tidak maksimal mempromosikannya. Belum ade tindakan" jawab Ap. Kini Af yang menjawab; "perinformasiannya seperti agak lama, sehingga butuh waktu yang lama untuk mendapat langganan bang. saya tidak sempat bang untuk melakukan tindakan bang, karena bentrokan dengan pekerjaan saya yang lain.

Bagaimana penerapan bauran promosi yang lainnya? Tanya saya. "tidak pernah bang" jawab Ap. Begitu juga dengan jawaban Af "tidak pernah juga bang". Kemudian saya mengajukan pertanyaan lagi, mengapa kalian tidak menggunakan bauran promosi yang lainnya"?,

0 Response to "STRATEGI PROMOSI USAHA MAHASISWA PRODI EKONOMI ISLAM JURUSAN SYARIAH STAIN PONTIANAK TAHUN AKADEMIK 2007 DAN 2008"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel