Kamus Besar Ilmu Tanah (part 4 R-Z)
KAMUS BESAR
ILMU TANAH
A. M. Satari
Disusun Ulang oleh :
Mahasiswa Pendidikan Geografi
Semester 1 (Satu)
Kelas A
Pendidikan Geografi
Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan
Universitas Negeri Sebelas Maret
Surakarta
2012/2013
R
R horizon - Horizon R
Lihat horizon tanah.
Rainfall interception - Intersepsi curah hujan
Lihat intersepsi presipitasi
Rainfed agriculture - Pertanian tadah hujan.
Usaha pertanian yang keperluan air untuk pertumbuhan tanaman semata- mata bergantung pada air hujan yang jatuh di tempat dimana usaha pertanian itu di lakukan.
Reaction, soil - Reaksi, tanah
Tingkat kemasaman atau kealkalinan tanah, biasanya dinyatakan dalam nilai Ph. Istilah deskriptif yang umum dipakai dan ada kaitannya dengan reaksi adalah:
Ekstrem masam <4,5
Sangat masam sekali 4,5-5,0
Sangat masam 5,1-5,5
Agak masam 5,6-6,0
Hampir masam 6,1-6,5
Netral 6,6-7,3
Hampir alkalin 6,4-7,8
Agak alkalin 7,9-8,4
Sangat alkalin 8,5-9,0
Sangat alkalin sekali >9,1
Red Desert soil - Tanah Gurun Merah
Jenis tanah zonal yang terdiri dari tanah-tanah yang dibentuk di daerah kering beriklim sedang-panas hingga panas sekali, dibawah vegetasi gurun, kebanyakan semak.
Red earth - Tanah Merah
Tanah yang banyak mengalami pencucian, kadar liat tinggi, terdapat di daerah tropik basah, biasanya mempunyai solum dalam berkadar silika rendah dan kaya akan seskuioksida
Red-Yellow Padzolic soils - Tanah Padzolik Merah Kuning
Kombinasi dari jenis tanah Zonal Padzolik Merah dan Padzolik Kuning, terdiri dari tanah-tanah yang di bentuk di daerah beriklim basah, sedang-panas, hingga tropik, di bawah hutan desidius atau koniferpa anggota dari kelompok Padzolik Kuning, dibentuk dalam keadaan drainase baik.
Regolith - Regolit
Kerak cerai berai yang terdiri dari batuan yang mengalami hancuran dan bahan tanah yang terdapat di permukaan bumi; bahan tanah lepas berada di atas batuan utuh (kurang lebih sama dengan istilah “tanah” yang dipakai oleh para insinyar teknik).
Regosol - Regosol
Setiap tanah dari golongan A zonal yang tidak mempunyai horizon genetik yang jelas dan terbentuk dari endapan mineral rapuh dan tidak dikonsolidasikan lagi lagi seperti pasir, loess dan sebagainya.
Regur - Regur
Kelompok tanah Intrazonal berkapur, kaya liat, terutama montmorilonit dan terutama dari batuan miskin kuarsa; banyak dijumpai di dataran Deccan, India.
Rendzina - Rendzina
Jenis tanah golongan Intrazonal dan kumpulan Kalsimorfik terdiri dari tanah-tanah dengan horizon permukaan gembur berwarna coklat atau hitam duduk di atas bahan berkapur berwarna kelabu muda hingga kuning pucat; dibentuk dari bahan induk lunak kaya kapur, di bawah vegetasi rumput atau rumput campur dengan hutan di daerah beriklim basah dan semi arid.
Residual material - Bahan sisa
Bahan material cerai berai dan sebagian telah dihancurkan dan berasal dari disintegrasi batuan utuh yang diakumulasikan setempat.
Residual shrinkage - Kerutan sisa
Susutnya isi tanah secara kesluruhan di samping yang disebabkan oleh hilangnya air.
Retentivity profils, soil - Profil retentifitas, tanah
Suatu grafik yang memperlihatkan kemampuan tanah merentasi sebagai fungsi dari kedalamanya. Kemempuan retensi dapat untuk air, untuk air pada tegangan tertentu, untuk kation, atau untuk senyawa lain yang ditahan tanah.
Reticulate mottling - Jaringan bercakan
Jaringan berbagai warnaa yang dijumpai dalam profil bagian dalam tanah Lateritik.
Rhizobium - Rhizobium, Rizobium
Bakteri yang mampu bersimbiosis dalam akar legum, dari tanaman mereka memperoleh energi dan sering menggunakan nitrogen molekuler. Nama kolektif untuk genus Rhizobium. Dalam pemakaian umum dapat ditulis sebagai Rizobium.
Rhizoplane - Permukaan akar, Muka akar
Permukaan luar akar tanaman. (Seperti dipakai oleh beberapa ahli, ia meliputi pola permukaan tanah yang menempel pada akar).
Rhizophere - Daerah akar
Zona tanah dimana populasi jasad mikro dirubah secara kuantitatif maupun kualitatif olehadanya akar tanaman.
Rill - Alur
Suatu jalan air yang kecil, tetapi airnya tidak selalu ada; biasanya dindingnya terjal, hanya beberapa Cm dalamnya, dan oleh kerena itu bukan merupakan penghalang dalam pengolahan tanah
Rill erosican - Erosi alur
Lihat erosi
River wash -
Lahan aluvial gundul, biasanya bertekstur kasar, bila air sungai surut kelihatan dan letaknya serin pindah-pindah terutama bila pasang. Tipe lahan lain-lain.
Rock land - Lahan berbatu
Daerah atau lahan yang banyak mempunyai tonjolan batuan dan mempunyai solum dangkal. Tonjolan batuan biasanya menempati luasan 25% sampai 90% dari seluruh daerah atau lahan. Tipe lahan lain-lain.
Rough broken land -
Lahan dengan topografi curam dan mempunyai banyak seluruh drainase terputus-putus tetapi biasanya ditutupi vegetasi. Lihat tipe lain-lain lahan.
Rubble Land - Lahan runtuhan atau puing
Lahan yang 90 persen atau lebih luasan permukaannya ditutupi batuan. Lihat lahan lain-lain.
Runoff - Aliran permukaan
Bagian dari curah hujan yang jatuh di suatu daerah yang keluar dan mengalir melalui saluran drainase atau sungai. Yang hilang tanpa masuk kedalam tanah disebut aliran permukaan dan yang sempat masuk ke dalam tanah sebelum mencapai sungai disebut aliran air tanah. Atau aliran bocoran dari air tanah. (Dalam ilmu tanah, aliran permukaan diartikan sebagai air yang hilang melalui aliran permukaan; dalam geologi dan hidraulika, “runoff” meliputi aliran permukaan dan aliran dibawah permukaan)
S
Saline soil - Tanah salin
Tanah nonsodik yang mengandung cukup banyak garam larut sehingga mengganggu produktivitasnya. Hantaran listrik ekstrak jenuh dari tanah ini lebih dari 2 mmhos-sentimeter pada 25o C.
Salinization - Salinisasi
Suatu proses terjadinya penimbunan garam larut dalam tanah.
Salt-affected soil - Tanah yang dipengaruhi garam
Tanah yang mengalami modifikasi karena adanya garam menjadi tidak cocok untuk pertumbuhan sebagian besar tanaman. Garam-garam tersebut mudah larut dan sebagian besar terdiri dari golongan natrium. Lihat tanah salin, tanah salin sodik dan tanah sodik.
Sand - Pasir
(i) Suatu zarah tanah bergaris tengah antara 0,05 dan 2,00 mm. (ii) Salah satu dari lima pisahan tanah, yaitu: pasir sangat kasar, pasir kasar, pasir sedang, pasir halus dan pasir sangat halus. Lihat pisahan tekstur tanah. (iii) Kelas tekstur. Lihat tekstur tanah.
Sandy - Berpasir
Mengandung banyak pasir (Dipakai untuk kelas tanah yang mengandung persentase pasir yang tinggi). Lihat kelas, tanah dan tekstur tanah.
Sandy clay loam - Lempung liat berpasir
Kelas tekstur. Lihat kelas, tanah dan tekstur tanah.
Sandy clay - Liat berpasir
Kelas tekstur. Lihat kelas, tanah dan tekstur tanah.
Sandy loam - Lempung berpasir
Kelas tekstur. Lihat kelas, tanah dan tekstur tanah.
Saturate - Jenuhi
(i) Mengisi semua ruangan antara zarah tanah dengan cairan. (ii) Membuat larutan sepekat-pekatnya dalam keadaan fisik tertentu dengan adanya bahan yang harus dilarutkan. (iii) Mengisi hingga batas kapasitas, seperti kompleks jerapan dengan kation; contoh jenuh H dan sebagainya.
Second bottom - -
Teras pertama diatas dataran banjir normal suatu sungai.
Secondary mineral - Mineral sekunder
Suatu mineral sebagai hasil dekomposisi mineral primer atau dari presipitasi bahan-bahan mineral dekomposisi mineral primer. Lihat mineral primer.
Sedimentary rock - Batuan endapan
Suatu batuan yang terbentuk dari endapan berasal dari suspensi atau presipitasi larutan dan biasanya kurang lebih padat dan dikonsolidasikan. Batuan endapan utama adalah batupasir, batukapur dan konglomerat.
Self-mulching - Memulsa sendiri
Suatu tanah dengan lapisan permukaan beragresi baik sehingga ia tidak mengerak atau menutupi di bawah pengaruh pukulan butir-butir air hujan tetapi ia merupakan mulsa permukaan bila mengering.
Separate soil - Pisahan, separat, tanah
Lihat pisahan atau separat tanah.
Serie, soil - Seri, tanah
Lihat seri tanah.
Shaly - Berserpih
(i) Mengandung banyak fragmen serpih, seperti tanah. (ii) Suatu fase tanah, sebagai contoh fase berserpih. Lihat fragmen kasar.
Shear - Gesekan
Gaya yang bekerja tegak lurus arah gerakan, dipakai dalam penelitian alat-alat pengolahan tanah.
Sheet erosion - Erosi permukaan
Lihat erosi (ii).
Sierozem - Sierozem
Jenis tanah zonal terdiri dari tanah-tanah dengan horizon A berwarna kelabu pucat beralih ke bahan berkapur pada kedalaman 30 cm atau kurang dan dibentuk di daerah beriklim kering, sedang sampai dingin di bawah vegetasi gurun, rumput pendek dan semak.
Silica-alumina ratio : - Nisbah silika dan alumina
Nisbah antara molekul silicon dioksida (SiO2) dan molekul silicon aluminum oksida (Al2O2) dalam mineral liat atau tanah
Silt : - debu
(i) Pisahan tanah terdiri dari zarah pengukuran antara 0,05 dan 0,02 mm. lihat pisahan tanah
(ii) klas tekstur. Lihat tekstur tanah.
Silting : - Pendangkalan
Pengendapan sedimen berasal dari air yang terjadi di sungai, saluran, danau, waduk, atau dataran banjir, biasanya karena kecepatan aliran air menurun.
Silt loam : - Lempung berdebu
Klas tekstur tanah yang mengandung banyak debu dan sedikit pasir dan liat. Lihat tekstur tanah dan klas, tanah.
Silty clay : - Liat berdebu
Klas tekstur tanah yang secara relative mengandung banyak debu dan liat dan sedikit pasir. Lihat tekstur tanah dan klas, tanah.
Silty clay loam : - Lempung liat berdebu
Klas tekstur tanah yang secara relative mengandung banyak debu lebih sedikit liat dan sedikit sekali pasir. Lihat klas, tanah, dan tekstur tanah.
Site : - Sait, tempat tumbuh, tapak
(i) Dalam ekologi, suatu area dideskripsikan atau dibatasi oleh keadaan biotik, iklim, dan tanah sehubungan dengan kemampuannya menghasilkan sesuatu produksi.
(ii) Suatu area dengan keadaan biotik, iklim, dan tanah yang cukup seragam untuk menghasilkan sesuatu vegetasi klimaks.
Site index : - Index sait, tempat tumbuh, tapak
(i) Penilaian kuantitatif produktivitas tanah bagi pertumbuhan hutan di bawah pengaruh faktor-faktor keliling yang ada di tempat itu.
(ii) Tinggi (diukur dalam kaki) vegetasi dominan di dalam hutan yang diperhitungkan terhadap suatu index umur, misalnya 50 atau 100 tahun.
Sixty-centimeter tension : - Tegangan enampuluh sentimeter
Lihat tegangan (tekanan) kelembaban.
Slaty : - Berbatu tulis
Mengandung banyak fragmen batu tulis. Lihat fragmen kasar.
Slickens : - Slicken
Bahan bertekstur halus yang dipisahkan dalam usaha pertambangan bijih besi, dapat berpengaruh buruk pada tanaman terkecuali bila ditimbun di suatu tempat khusus. Tipe lahan lain-lain.
Slick spots : - Tempat licin
Tempat-tempat tertentu di lapang licin bila basah, disebabkan kadar alkali atau Na dapat ditukarkan yang tinggi.
Slough podzol : - Podzol rawa
(i) Suatu tanah yang mengandung cukup banyak Na dapat dipertukarkan sehingga dapat mengganggu pertumbuhan tanaman pada umumnya.
(ii) Suatu tanah yang mempunyai nisbah jerapan Na dari ekstrak jenuh dengan 15 atau lebih.
Soil : - Tanah
(i) Bahan mineral cerai berai pada permukaan bumi yang berfungsi sebagai medium tumbuh bagi tanaman atau tumbuhan.
(ii) Bahan mineral cerai berai pada permukaan bumi yang telah mengalamin dan dipengaruhi faktor-faktor genetik dan lingkungan, bahan induk, iklim, (termasuk kelembaban, suhu) organisme makro dan mikro, dan topografi, kesemuanya mempengaruhi tanah dalam jangka waktu tertentu dan menghasilkan tanah yang berbeda dari bahan dari mana ia dibentuk. Ia berbeda secara fisik, kimia, biologi, dan morfologi.
Soil air : - Udara tanah
Atmosfer tanah, fase gas tanah, yaitu isi yang tidak ditempati padatan dan cairan.
Soil association : - Asosiasi tanah
(i) Suatu kelompok tanah yang mempunyai nama dan definisi taksonomi dijumpai bersama dalam pola khas dan individual di suatu daerah, dapat disamakan dengan asosiasi tumbuhan (kadang-kadang disebut tipe tanah alamiah).
(ii) Suatu satuan peta dipakai pada peta tanah umum, dimana dua satuan taksonomi atau lebih dijumpai bersama dalam pola khas karena skala peta yang dipakai tidak memungkinkan pemisahannya ke dalam tanah-tanah secara terpisah.
Soil auger : - Bor tanah
Suatu alat untuk member tanah dan mengeluarkan contoh tanah dari bagian dalam tanah untuk pemeriksaan lapang dan labolatorium.
Soil chemistry : - Kimia tanah
Bagian dariilmu tanah yang mengkhususkan dalam mempelajari susunan, cirri dan reaksi kimia tanah.
Soil classification : - Klasifikasi, pilahan tanah.
Lihat klasifikasi, tanah.
Soil complex : - Kompleks tanah
Suatu satuan peta yang dipakai dalam survai detail dimana dua satuan taksonomi atau lebih secara geografi begitu bercampur sehingga memisahkannya menjadi tidak practical, karena skala yang dipakai. Suatu pencampuran yang lebih lanjut dan mendalam dibandingkan dengan asosiasi tanah.
Soil convervation : - Pengawetan tanah
(i) Perlindungan tanah terhadap kehilangan fisik oleh erosi atau pengaruh kimia yang memburuk, yaitu, kehilangan kesuburan yang berlebihan secara alamiah maupun artificial.
(ii) Suatu kombinasi pengelolaan dan cara penggunaan tanah yang menjamin tanah tidak akan menjadi buruk karena faktor alamiah atau buatan manusia.
(iii) Bagian dari ilmu tanah yang memusatkan perhatian pada pengawetan tanah (i) dan (ii)
Soil Creep - tanah merambat
Lihat merambat.
Soil Extract - ekstrak tanah
Larutan yang dipisahkan dari suspensi tanah atau dari tanah melalui penyaringan, sentrifusi, hisapan, atau tekanan. (tidak selalu dipanaskan sebelum pemisahan)
soil-forming factors - faktor pembentukan tanah
Ragam, biasanya anasir alamiah yang berkaitan satu sama lain yang aktif dan bertanggung jawab dalam pembentukan tanah. Faktor-faktor tersebut biasanya dikelompokkan dalam lima kategori utama, yaitu bahan induk, iklim, organisme, topografi, dan waktu.
Soil Genesis - genesis tanah
(i) Cara pembentukan tanah terutama mengenai proses-proses yang melibatkan faktor pembentuk tanah bekerja dalam pengembangan solum, atau tanah sejati, dimulai dari bahan induk yang cerai-berai.
(ii) Bagian ilmu tanah yang memusatkan pada genesis tanah (i).
Soil Geography - geografi tanah
Sub bagian dari geografi fisik yang memusatkan pada penyebaran area dari tipe-tipe tanah.
Soil horizon - horizon tanah
Lapisan tanah atau bahan tanah kurang lebih sejajar dengan permukaan bumi dan berbeda dari lapisan di sebelah bawah atau atas yang secara genetik ada kaitannya. Perbedaan itu dapat bersifat fisik, kimia, biologik, atau ciri-ciri seperti warna, struktur, tekstur, konsistensi, macam dan jumlah organisme yang terdapat, tingkat kemasaman atau kealkalinan, dan sebagainya. Lihat berbagai horizon tanah yang dijelaskan secara terpisah.
0 horizon - horizon 0
Horizon organik tanah mineral. Horizon : ( i ) dibentuk di atas permukaan bahan mineral suatu tanah mineral; ( ii ) didominasi oleh bahan organik segar atau sebagian telah didekomposisikan; dan ( iii ) mengandung >30% bahan organik bila fraksi mineral >50% liat, atau >20% bahan organik bila fraksi mineral tidak mempunyai liat. Kadar liat di antaranya mengandung bahan organik sebanding.
01 horizon - horizon 01
horizon organik dengan bentuk asli dari bahan organik masih dapat dikenal. 01 ini sama dengan L (serapah) dan F (fermentasi) di tanah hutan dan sama dengan horizon yang dulu disebut Aoo.
02 horizon - horizon 02
horizon organik dengan bentuk semula dari bahan organik tidak dapat lagi dikenal. 02 ini sama dengan lapisan H (humus) dan F (fermentasi) tanah hutan, dan sama dengan horizon yang dulu disebut Ao.
A horizon - horizon
Horizon mineral terdiri dari ( i ) horizon penimbun bahan organik, dibentuk pada atau di permukaan; ( ii ) horizon yang kehilangan liat, besi, atau alumunium, dan akibatnya kadar kuarsaatau mineral tahan perpindahan berukuran pasir dan debu relatif tinggi. ( iii ) Horizon yang didominasi ( i ) dan ( ii ) tetapi beralih ke horizon B atau C di bawahnya.
A1 horizon - horizon A1
Horizon mineral, dibentuk di atau pada permukaan, dengan ciri utama penimbunan bahan organik telah dihumifikasikan dan tercampur dengan bahan mineral.
A2 horizon - horizon A2
horizon mineral, dengan ciri utama kehilangan liat, Fe, atau Al, dengan akibat kuarsa dan mineral tahan lainnya berukuran pasir dan debu relatif meningkat.
A3 horizon - horizon A3
Horizon peralihan antara A dan B yang didominasi oleh ciri-ciri dari horizon A1 dan A2 tetapi mempunyai beberapa ciri mendekati horizon B di bawahnya.
AB horizon - horizon AB
Suatu horizon peralihan antara A dan B dengan bagian atasnya didominasi ciri-ciri A dan bagian bawah oleh horizon B, dan kedua bagian ini sukar dipisahkan dalam A3 atau B1.
A & B horizon - horizon A & B
Horizon yang dapat memenuhi A2 terkecuali untuk bagian di dalamnya yang kurang dari 50% isi dapat memenuhi B.
AC horizon - horizon AC
Horizon peralihan antara A dan C yang mempunyai ciri-ciri A dan C, tetapi tidak didominasi secara tegas oleh ciri-ciri A atau C.
B & A horizon - horizon B & A
Setiap horizon yang memenuhi B dan lebih dari 50% isi termasuk bagian yang memenuhi A2.
B horizon - horizon B
Horizon dengan ciri atau ciri-ciri dominan sebagai berikut : ( i ) iluvial liat silikat, fe, Al, atau humus , sendiri-sendiri atau kombinasinya; ( ii ) konsentrasi residual dari seskuioksida atau liat silikat, sendiri-sendiri atau tercampur, yang terbentuk bukan oleh pelarutan dan hilangnya karbonat atau garam-garam yang mudah larut, ( iii) selaput seskuioksida cukup banyak sehingga memberikan warna lebih gelap, kuat atau lebih merah dibandingkan dengan lapisan di atas atau dibawahnya dalam sekuum yang sama tanpa adanya iluviasi besi yang nyata dan tidak berhubungan secara genetik dengan horizon B yang memenuhi syarat ( i ) dan ( ii ) dalam sekuum yang sama, atau ( iv ) Alterasi bahan dari keadaan semula dalam sekuum yang tidak mempunyai kondisi yang telah ditentukan pada ( i ) dan ( ii ) dan ( iii) yang melenyapkan struktur batuan semula, membentuk liat silikat, membebaskan oksida atau keduanya, dan membentuk struktur granular, blok atau prisma bila tekstur sedemikian sehingga perubahan kelembaban diikuti perubahan isi.
B1 horizon - horizon B1
Horizon peralihan antara B dan A1 atau antara B dan A2 dengan horizon yang didominasi oleh ciri horizon B2 tetapi mempunyai ciri A1 dan A2.
B2 horizon - horizon B2
Bagian dari horizon B dengan ciri-ciri yang menjadi ciri B tidak jelas sehingga keadaan ini menunjukkan suatu peralihan ke A diatasnya atau C atau R di bawahnya.
B3 horizon - horizon B3
Horizon peralihan antara B dan C dengan ciri-ciri diagnostik dari B di atasnya jelas terlihat tetapi berasosiasi dengan ciri dari C atau R.
C horizon - horizon C
Horizon atau lapisan mineral, tidak termasuk hamparan batuan yang serupa atau tidak serupa dengan bahan dari mana solum ini dibentuk, secara relatif tidak dipengaruhi proses pedogenik, dan tidak mempunyai ciri diagnostik A atau B tetapi meliputi bahan yang dimodifikasikan: (i) hancuran di luar zone aktivitas biologic utama; (ii) sementasi bulak-balik, perkembangan kerapuhan, perkembangan kerapatan limbak yang tinggi, dan ciri lain yang fragipan; (iii) pembentukan gley; (iv) penimbunan karbonat kalsium dan magnesium dan garam lebih larut; (v) sementasi oleh adanya akumulasi karbonat kalsium dan magnesium dan garam lebih larut; (vi) sementasi oleh bahan silika larut dalam alkali atau oleh besi dan silika.
R horizon - horizon R
Berada di bawah hamparan batuan utuh, seperti granit, batu pasir, atau batu kapur. Bila dianggap sama dengan bahan induk yang merupakan bahan pembentuk horizon yang berada di atasnya, tanda R digunakan. Tetapi bila dianggap bahwa itu bukan merupakan bahan induk bagi horizon yang ada di atasnya, maka tanda R didahului oleh angka Roma, yang menandakan adanya diskontinuitas litologik.
Soil improvement - perbaikan tanah
Proses dari, atau hasil dari mengusahakan tanah lebih produktif bagi pertumbuhan tanaman melalui perbaikan drainase, pengadaan irigasi, pemberian pupuk dan perbaikan tanah lainnya.
Soil management - pengelolaan tanah
(i) seluruh usaha pengolahan cara bercocok tanam, pemupukan, pengapuran dan perlakuan lain yang dilakukan atau diterapkan pada tanah untuk memproduksi tanaman. (ii) bagian dari ilmu tanah yang memusatkan pada hal-hal yang disebut pada (i).
Soil map - peta tanah
Peta yang memperlihatkan penyebaran tipe tanah atau satuan peta tanah lainnya sehubungan dengan ciri fisik dan pembudidayaan permukaan bumi yang menonjol. Berbagai macam peta dijelaskan di tempat lain.
Soil mineral - mineral tanah
(i) mineral yang dijumpai sebagai bagian dari atau di dalam tanah. (ii) senyawa anorganik alamiah dengan ciri-ciri fisik, kimia, kristalin tertentu (dalam batas-batas isomorfism), yang terjadi dalam tanah. Lihat mineral liat.
Soil moisture - air tanah
Air dalam tanah.
Soil-moisture tension - tegangan kelembapan tanah
Lihat tegangan (takanan) kelembapan.
Soil monolith - monolit tanah
Irisan tegak profil tanah yang diambil dari tanah, kemudian dipasang untuk tujuan pameran atau pendidikan.
Soil morphology - morfologi tanah
(i) susunan fisik, terutama ciri struktural, dari profil tanah yang ditunjukkan oleh macam,tebal dan susunan horizon dari profil dan oleh tekstur, struktur, konsistensi, dan kesarangan dari tiap horizon. (ii) ciri struktural dari tanah atau bagian dari padanya.
Soil organic matter - bahan organik tanah
Bagian organik dari tanah; termasuk sisa tanaman dan binatang pada berbagai tingkat dekomposisi, sel dan jaringan organisme tanah, dan bahan-bahan baru yang disintesiskan populasi tanah. Biasanya ditentukan setelah tanah diayak melalui saringan 2 mm.
Soil piping atau tunneling - erosi terowongan
Erosi dipercepat yang menghasilkan terowongan dan lobang-lobang kosong dalam tanah.
Soil population - populasi tanah
Semua organisme yang hidup dalam tanah, meliputi tumbuhan dan binatang.
Soil pores - pori tanah
Bagian dari isi tanah yang tidak ditempati zarah tanah; celah-celah; lobang-lobang.
Soil porosity - kesarangan tanah
Lihat kesarangan
Soil reaction - reaksi tanah
Lihat reaksi, pH, dan tanah.
Soil science - ilmu tanah
Ilmu yang mempelajari tanah sebagai khasanah alam pada permukaan bumi termasuk pembentukan, klasifikasi, dan pemetaan tanah, dan cirri fisik, kimia, biologik, dan kesuburan tanah; dan ciri-ciri sehubungan dengan pengelolaannya untuk memproduksi tanaman atau krop.
Soil separate - pisahan tanah, separat tanah
Zarah mineral, bergaris tengah ekuivalen kurang dari 2mm, berkisar antara had ukuran tertentu. Nama dan had ukuran dari pisahan yang disetujui Amerika Serikat adalah:
Pasir sangat kasar 2.0 – 1.0 mm
Pasir kasar 1.0 – 0.5
Pasir sedang 0.5 – 0.25
Pasir halus 0.25 – 0.10
Pasir sangat halus 0.10 – 0.05
Debu 0.05 – 0.002
Liat <0.002
Pisahan yang dikenal secara internasional adalah:
Pasir kasar 2.0 – 0.2
Pasir halus 0.2 – 0.02
Debu 0.02 – 0.002
Liat <0.002
Soil serie - seri tanah
Satuan dasar klasifikasasi tanah dan merupakan pembagian lebih lanjut dari rupa dan terdiri dari tanah yang sebenarnya sama dalam ciri profil utama terkecuali tekstur horizon A.
Soil solution | - larutan tanah Fase cairan air tanah bersama bahan-bahan yang terlarut. |
Soil structure | - struktur tanah Kombinasi atau susunan dari zarah tanah primer menjadi zarah sekonder, satuan atau ped. Satuan sekonder ini dapat, tetapibiasanya tidak terdapat, tersusun dalam profil sedemikian rupa sehingga diperoleh suatu pola tertentu dan khas. Satuan sekonder dicirikan dan diklasifikasikan atas dasar ukuran, bentuk dan tingkat kejelasan bentuk dalam klas-klas, tipe dan tingkatan. Lihat klas struktur tanah, tingkatan struktur tanah dan tipe struktur tanah. |
Soil structure classes | - Klas struktur tanah Pengelompokkan satuan struktural atau ped atas dasar ukuran. Lihat struktur tanah, tipe struktur tanah. |
Soil structure grades | - tingkatan struktur tanah Pengelompokan atau klasifikasi struktur atas dasar adhesi, kohesi, atau stabilitas inter dan intra-agregat di dalam profil. Diketahui empat tingkatan yang ditandai 0 sampai 3, yaitu : Tanpa struktur - tidak nampak adanya agresi atau tidak ada penyusunan yang menentu yang mengikuti garis-garis alam lemah. Masif bila koheren dan butir tunggal bila nonkoheren. 0) Lembah - ped yang terbentuk tidak jelas dan lemah, dan hampir tidak nampak. 1) Sedang – ped yang jelas terbentuk, agak kuat dan nyata, tetapi tidak jelas dalam tanah yang terganggu. 2) Kuat – ped yang kuat dan jelas menonjol dalam tanah yang terganggu, melekat lemah satu sama lain, tanah perpindahan, dan menjadi terpisah bila tanah terganggu. |
Soil structure types | - Tipe struktur tanah Klasifikasi struktur tanah atas dasar bentuk agregat atau ped dan penyusunnya dalam profil. Lihat stuktur tanah, klas struktur tanah, tingkat struktur tanah. |
Soil survey | - survai tanah atau pemairan tanah Pemeriksaan, deskripsi, klasifikasi-klasifikasi dan pemetaan secara sistematik dari tanah di suatu area. Survai tanah diklasifikasikan berdasarkan macam dan intensitas pemeriksaan di lapangan. |
Soil texture | - tekstur tanah Perbandingan relatif berbagai pisahan tanah dalam tanah sesuai dengan apa yang dideskripsikan oleh klas tekstur dan dapat di modifikasikan dengan menambahkan yang cocok bila fragmen kasar dijumpai dalam jumlah cukup banyak; umpamanya “lempung liat bersatu” atau lempung berdebu. Pasir, pasir lempung dan lempung berpasir dibagi lagi atas dasar perbandingan berbagai pisahan pasir yang dijumpai. Had dari berbagai klas dan subklas disajikan di tempat lain. |
Sand | - pasir Bahan tanah yang mengandung 85% atau lebih pasir; presentase debu dan 1.5 kali presentase liat tidak boleh melebihi 15. Pasir kasar - 25% atau lebih pasir sangat kasar sampai kasar, dan < 50% terdiri dari salah satu ukuran pasir. Pasir - 25% atau lebih pasir sangat kasar, kasar, dan medium, dan 50% pasir sangat halus atau halus. Pasir halus - 50% atau lebih pasir halus (atau) < 25% pasir sangat kasar, kasar, dan medium dan < 50% pasir sangat halus. Pasir sangat halus - 50% atau lebih pasir sangat. |
Loamy sand | - Pasir lempung Bahan tanah mengandung 85 sampai 90% pasir sebagai had atas, dan persentase debu dan 1.5 kali liat tidak melebihi 15 ; sebagai had bawah ia tidak kurang mengandung 70% sampai 85% pasir, dan presentase liat ditambah 2 kali presentase liat tidak lebih dari 30%. Pasir kasar berlempung - 25% atau lebih pasir sangat kasar dan kasar, dan < 50% terdiri dari salah satu ukuran pasir. Pasir halus berlempung – 50% atau lebih pasir halus (atau) < 25% pasir sangat kasar, kasar dan sedang dan < 50% pasir sangat halus. |
Sandy loam | - Lempung berpasir Bahan tanah yang mengandung 20% atau kurang liat dan presentase debu dan dua kali presentase liat melebihi 30%, dan 52% pasir atau lebih ; atau < 7% liat, < 50% debu dan antara 43 dan 52% pasir. Lempung berpasir kasar - 25% atau lebih pasir sangat kasar dan kasar dan < 50% salah satu ukuran pasir. Lempung berpasir - 30% atau lebih pasir sangat kasar dan kasar tetapi < 25% pasir sangat kasar, dan < 30% pasir sangat halus atau halus. Lempung berpasir sangat halus - 30% atau lebihh pasir halus dan < 30% pasir sangat halus atau antara 15 dan 30% pasir sangat kasar, kasar, dan medium. Lempung berpasir sangat halus sekali – 30% atau lebih pasir sangat halus (atau) > 40% halus dan sangat halus, dan paling sedikit setengahnya sangat halus sekali dan < 15% sangat kasar, kasar, dan medium. |
Loam | - lempung Bahan tanah yang mengandung 7 hingga 27% liat, 28 hingga 50% debu, dan < 52% pasir. |
Silt loam | - lempung berdebu Bahan tanah yang mengandung 50% atau lebih debu dan 12 hingga 27 % liat atau 50 hingga 80% debu dan < 12% liat. |
Silt - Debu
Bahan tanah yang mengandung 80% atau lebih debu dan <12% liat.
Sandy clay loam - Lempung liat berpasir
Bahan tanah yang mengandung 20 hingga 35% liat, 28% debu,dan 45% atau lebih pasir.
Clay loam - Lempung liat
Bahan tanah yang mengandung 27 hingga 40% lait dan 20 hingga 45% pasir.
Silty clay loam - Lempung liat berdebu
Bahan tanah yang mengandung 27 hingga 40% liat dan <12% pasir.
Sandy clay - Liat berpasir
Bahan tanah yang mengandung 35% atau lebih liat dan 45% atau lebih pasir.
Silty clay - Liat berdebu
Bahantanah yang mengandung 40% atau lebih liat dan 40% atau lebih debu.
Clay - Liat
Bahan tanah yang mengandung 40% atau lebih liat, <45% pasir, dan <40%debu.
Soil type - Tipe tanah
(i) Satuan terendah klasifikasi alam ; pembagian lebih lanjut dari seri tanah dan terdiri atau menggambarkan tanah yang mempunyai ciri sama termasuk tekstur horizon A.
(ii) Di Eropa pengertian ini sama dengan jenis tanah.
Soil variant - Varian tanah
Suatu tanah yang mempunyau ciri-ciri cukup berbeda dari tanah yang diketahui, sehingga dapat dibenarkan diberi nama seri lain, tetapi terbatas pada area geografik yang terbatas sehinggapemberian nama seri baru kurang dapat dipertanggungjawabkan.
Total potential, water - Potensial total, air
Jumlah kerja yang harus dilakukan tiap satuan air murni untuk mengangkut secara bolak-balik dan melalui daerah bersuhu sama sejumlah air dari cadangan air murni, pada ketinggian tertentu dan pada tekanan atmosferik tertentu.
Osmotik potential, total potential - Potensial osmotik, potensial total
Jumlah kerja yang harus dilakukan tiap satuan air murni untuk mengangkut bolak-balik dan melalui daerah bersuhu sama sejumlah air dari cadangan air murni, pada ketinggian dan atmosferik tertentu, ke tempat air yang mempunyai susunan identik dengan air tanah, tetapi identik dengan cadangan referens.
Gravitational potential, total potential - Potensial gravitasi, potensial total
Jumlah kerja yang harus dilakukan tiap satuan air murni untuk mengangkut bolak-balik dan melalui daerah bersuhu sama sejumlah air mempunyai susunan identik denga air tanah, dari tempat pada ketinggian dan atmosferik tertentu, ke tempat air pada ketinggian yang sedang dipersoalkan.
Capillary potential, total potential - Potensial kapiler, potensial total
Jumlah kerja yang harus dilakukan tiap satuan air untuk mengangkut bolak-balik dan melalui daerah bersuhu sama sejumlah air, mempunyai susunan identik dengan air tanah, dari tempat pada ketinggian dan tekanan gas eksternal pada titik yang sedang dipersoalkan, ke air tanah.
Gas pressure potential, total potential - Potensial tekanan gas, potensial total
Potensial ini hanya boleh diperhatikan bila tekanan gas eksternal berbeda dari tekanan atmosferik seperti dalam alat selaput tekanan,. Suatu istilah dan definisi tidak dapat diberikan.
Soil water pressure - Tekanan air tanah
Tekanan (positif atau negatif) yang ada hubungannya dengan tekanan gas eksternal pada air tanah.
Soil water pressure - Tekanan air tanah
Osmotic pressure - Tekanan osmotik
Total pressure - Tekanan total
Hydraulic head - Muka hidraulik
Water content - Kadar air
Jumlah air yang hilang dari tanah yang dipanaskan hingga tanah mencapai bobot tetap pada 105°C, dinyatakan sebagai bobot air tiap satuan bobot tanah kering atau isi air setiap satuan limbak tanah.
Hydraulic conductivity - Konduktivitas hidraulik
Soil water diffusivity - -------
Solclime - Iklim tanah
Keadaan suhu dan kelembaban tanah
Soil water pressure - Tekanan air tanah
Solodized soil - Tanah tersolodisasikan
Suatu tanah yang mengalami proses-proses terbentuknya soloth dan paling tidak mempunyai beberapa ciri soloth.
Solonchak - Solonchak
Suatu jenis tanah dari golongan intrazonal dan kumpulan halomorfik, terdiri dari tanah dengan kerak berwarna kelabu, tipis dan onir, dan mulse granular halus duduk diataaas tanah onir, lepas dan berwarna kelabu ; dibentuk di daerah sub humid hingga bening, panas atau dingin, drainase buruk dan vegetasi jarang terdri dari rumput belukar dan pohon-pohon halofitik.
Solonetz - Solonetz
Suatu jenis tanah dari golongan intrazonal dan kumpulan halomorfik, terdiri dari tanah dengan lapisan atas tipis, lepas, duduk diatas lapisan berwarna gelap, kolumnar dan alkalin ; dibentuk di daerah sub humid hingga kering, panas hingga dingin, drainase lebih baik dari solonchak dan vegetasi halofitik.
Soluble-sodium percentage (SSP) - presentase natrium larut (PNL)
Perbandingan ion natrium dalam Larutan dengan kadar kation total.
PNL=
Solum (solo) - solum (solo), tanah
Bagian atas profil tanah yang mengalami hancuran paling hebat; horizon A dan B
Splash erosion - erosi percikan
Lihat erosi
Spoil bank - buangan tanah
Buangan tanah dari penggalian saluran
Sprinkler irrigation - lihat cara-cara irigasi
Sticky point - titik lekat
(i) Suatu keadaan konsistensi pada mana tanah hampir tidak dapat melekat dengan benda lain. (ii) secara spesifik merupakan presentase bobot air dari tanah yang hampir tidak dapat melekat pada permukaan baja atau nikel bila kecepatan shear = 5 cm/detik.
Stoke’s law - hukum stoke
Suatu persamaan yang menghubungkan kecepatan mengendap akhir dari benda bulat berpermukaan halus dan larutan viskus dengan kerapatan dan viskositas yang diketahui di bawah pengaruh gaya tertentu. Digunakan dalam analisis mekanik tanah dengan memakai metode pipet, hidrometer, dan sentrifuge
V= 2gr2(d1-d2)
9 n
V = kecepatan jatuh, cm dt-2
G = gaya gravitasi, cm dt-2
R = jari-jari zarah, cm dt-2
d1= kerapatan zantara, cm-3 g
d2= kerapatan zantara, g cm-3
n = viskositas zantara dyne dt cm-2
stones - batu
Pecahan batuan dengan diameter kurang dari 25 cm bila bulat dan kurang dari 37.5 cm bila pipih. Lihat pecahan kasar
Stoiness - derajat batuan
Perbandingan relatif dari batu batu yang terdapat dalam tanah. Digunakan dalam klasifikasi tanah. Lihat pecahan kasar.
Stony - berbatu
Mengandung cukup banyak batu atau menghambat pengolahan tanah.
Diklasifikasikan sebagai berbatu, bila lebih dari 0,01% dari permukaan yang ditutupi batu. Digunakan untuk memodifikasi kelas tanah, lempung liat berbatu, fase berbatu. Lihat pecahan kasar
Stony land - lahan berbatu
Stratified - distratidikasikan
Strip cropping - budidaya strip
Structure - struktur
Soil structure - struktur tanah
Structure, index -struktur,indeks
Stubble mulch - mulsa bonggol
Subirrigation - subirigasi, irigasi bawah tanah
Subsoiling - pembajakan lapisan tanah
Subtrate - subtrat
Subsurface tillage - pengolahan lapisan bawah
Summation curve, particle Size - kurva kumulatif, ukuran zarah
Surface runoff - aliran permukaan
Surface soil - tanah lapisan atas
Swamp - rawa
Symbiosis - simbiosis
Symmetry concentration - kadar simetri
Symmetry value - nilai simetri
Absorption, active - serapan, aktif
Absorption, passive - serapan, pasif
Available nutrients - hara tersedia
Biodegradable - bioterurai
Critical nutrient concentration - kadar hara kritik
fertilizer carrier - pembawa pupuk
fertilizer, complete - pupuk, lengkap
fertilizer, compound - pupuk, majemuk
fertilizer, granular - pupuk, granular
fertilizer salt-index - indeks-garam pupuk
fertilizer, starter - pupuk permulaan
fritted trace elements - ---------
heavy metals - logam berat
labile - labil
lowland vs upland - sawah lawan huma
luxury uptake - pengambilan/serapan mewah
maintenance applicatin - -----------
mass flow (nutruents) - gerakan massa (hara)
nutrient antagonism - antagonisme hara
nutrient balance - keseimbangan hara
nutrient concentration - kadar hara
nutrient content - kandungan hara
diffusion, nutrient - difusi, hara
nutrient interaction - interaksi hara
nutrient stress - tegangan hara, stres hara
plant nutrient - hara tanaman
rhizocylinder - ---------
slow-release - lambat-lepas
soil test - uji tanah
broadcast tillage (total surface tillage) | - pengolahan/ pengerjaan tanah secara menyeluruh Bandingkan dengan pengolahan/ penger-jaan tanah setempat, misalnya dalam lajur saja. |
strip tillage | - pengolahan/ pengeringan lajur Pengolahan / pengerjaan tanah pada lajur-lajur tanah yang dibatasi suatu lajur yang tidak diolah/ dikerjakan. |
zone tillage | - pengolahan/ pengerjaan zone |
pre- (pos) emergence tillage | - pengolahan/ pengerjaan tanah sebelum (setelah) (pe) mentikan. Pengolahan/ pengerjaan tanah sebelum atau sesudah biji berkecambah dan muncul dipermukaan tanah. |
pre- (post) harvest tillage | - pengolahan/ pengerjaan tanah sebelum (setelah) panen. Pengolahan/ pengerjaan tanah sebelum (sesudah) panen. |
pre- (post) planting tillage | - pengolahan/ pengerjaan tanah sebelum (sesudah) tanam. Pengolahan/ pengerjaan tanah sebelum (sesudah) biji (tanaman) ditanamkan. |
primary tillage | - pengolahan/ pengerjaan utama Pengolahan/ pengerjaan tanah pada setiap saat yang merupakan pemanipulasian tanah yang utama. Biasanya ini merupakan pengolahan/ pengerjaan tanah secara me-nyeluruh dengan tujuan melepaskan atau mengurangi kekuatan tanah, membenam-kan atau mengubur sisa tanaman dan pupuk, dan mengatur kembali kedudukan agregat-agregat tanah. |
secondary tillage | - pengolahan/ pengerjaan sekunder Setiap kegiatan pengolahan/ pengerjaan tanah menyusul setelah pengolahan/ pengerjaan tanah yang utama, tujuannya ialah menghaluskan tanah sebelum biji ditanam. |
bedding | - pembedangan Pembuatan bedengan yang dipisahkan satu sama lain dengan sebuah selokan kecil. |
block (thinning, checking) | - penjarangan Mengeluarkan tanaman dari barisan, biasa-nya digunakan kored untuk mengurangi jumlah tanaman dan sekaligus mengatur jarak tanaman. |
combined tillage operation | - pengolahan/ pengerjaan tanah Pengolahan/ pengerjaan tanah dengan menggunakan berbagai peralatan. |
cross cultivaion (cross plowing) | - pengolahan/ pengerjaan tanah menyilang Pengolahan/ pengerjaan tanah yang dila-kukan tegak lurus satu sama lain. |
cultivation | - kultivasi Pengolahan/ pengerjaan tanah dangkal untuk menciptakan keadaan dimana aerasi, infiltrasi, dan pengawetan air atau pengendalian gulma diperbaiki. |
dig | - menggali (menggali ubi) Dengan menggunakan alat mekanik mengeluarkan ke permukaan, seperti pada panen ubi jalar atau kentang. |
drag | - menyeret, menghancur- ratakan Menyeret papan atau benda berat lainnya diatas permukaan tanah agar bongkah-bongkah hancur dan meratakan permukaan tanah. |
harrowing | - menggaru Merupakan pengolahan/ pengerjaan sekon-der dimana tanah dihancurkan, diratakan, kemudian sedikit dipadatkan yang dilaku-kan pada penyiapan tanah, mengendalikan gulma, atau membenamkan bahan yang disebar diatas tanah. |
hill | - bumbun, dangir Menaikkan tanah disekitar tanaman, biasanya sepanjang baris tanaman. |
hoe | - cangkul Alat penggali, pengerok, atau untuk maksud lain ; dapat digunakan untuk mengendalikan gulma atau memberaikan/ melepaskan dan mengatur kembali susunan agregat tanah. |
incorporate | - campur-benam Mencampur benda asing bukan tanah, seperti pestisida, pupuk, dan lain-lain, atau sisa tanaman dengan tanah dan kemudian membenamkannya. |
land forming | - pembenahan tanah Kegiatan pengolahan/ pengerjaan tanah yang menghilangkan sebagian tanah sehingga diperoleh konfigurasi tanah yang diinginkan. Pembentukannya dapat dilaku-kan secara besar-besaran seperti pada penimbunan lembah atau pembuatan teras, atau secara terbatas pada pengkonturan, pembedengan atau pengguludan. |
land planing | - perataan tanah Suatu kegiatan pengolahan/ pengerjaan tanah dimana sebagian dari tanah dipin-dahkan sehingga tercipta keadaan hampir datar atau berlereng seragam. |
lift | - Memisahkan akar atau tanaman lain dari tanah kemudian mengangkatnya ke permu-kaan atau ke atas. |
listing (middlebreaking) | - membajak-balik Kegiatan pengolahan/ pengerjaan atau pembenahan tanah dimana digunakan alat untuk membuat dua guludan bertolak belakang satu sama lain. |
plowing | - membajak Pengolahan/ pengerjaan tanah primer secara menyeluruh dimana tanah secara seragam dihancurkan kemudian sebagian atau seluruhnya dibalik. |
residue processing | - pengolahan sisa Suatu kegiatan yang memotong, menghan-curkan atau mematahkan sisa-sisa dalam satu gerakan sebelum pengolahan/ penger-jaan tanah, panen atau penanaman. |
ridge | - menggulud, menggarit Membentuk onggokan tanah secara memanjang, dapat dilakukan dengan pembajak-balik atau alat lain. Guludan yang cukup lebar untuk beberapa barisan tanaman disebut bedengan. |
rod Weeding | - Pengendalian atau pemberantasan gulma dengan menggunakan batang berputar yang dibenamkan dalam tanah dan ditarik sebuah traktor. Gerakannya tidak menimbulkan kerusakan pada tanaman utama. |
U
underground runoff (sepage) - aliran air di bawah tanah
Air yang mengalir ke arah sungai setelah memasuki tanah.
undifferentiated soil group - kelompok tanah yang tak dibedakan
Satuan peta tanah yang terdiri dari dua atau lebih satuan tanah taksonomik yang similar tetapi dijumpai dalam asosiasi geografik yang tak menentu. Lihat asosiasi tanah dan kompleks tanah.
unsaturated flow - aliran tak jenuh
Gerakan air dalam tanah yang tidak jenuh dengan air.
upper plastic limit - had plastic atas
Lihat batas cair.
urband land - lahan urban
Area yang diubah atau terganggu oleh kegiatan urban atau bangunan sehingga intensifikasi tanah demikian menjadi tidak mungkin. Lahan lain-lain.
V
value, color - nilai warna
Intensitas relatif suatu warna dan kurang lebih merupakan fungsi dari akar dari seluruh jumlah cahaya. Satu dari tiga keragaman warna. Lihat sistem warna Munsell, kilap dan kroma.
variant - varian
Lihat varian tanah.
W
wasteland -
Lahan yang tidak cocok, atau mampu menghasilkan bahan yang ada harganya.
water content - kadar air
Lihat air tanah.
waterlogged - jenuh-air
Jenuh dengan air.
water-retention curve - kurva rotensi-air
Lihat kurva pembebasan air dan kurva retensi kelengasan.
water-stable aggregate - agregat mantap-air
Agregat tanah yang mantap terhadap pengaruh air, seperti pukulan butir-butir air hujan, atau gangguan air yang terjadi selama pengayakan basah.
water table - aras air
Aras air tanah atau aras air tepat di bawah tanah yang jenuh dengan air, kedudukan bersama dari titik-titik air tanah yang mempunyai tekanan hidraulik sama dengan tekanan atmosfer.
weathering - hancuran
Semua perubahan fisik dan kimia yang terjadi pada batuan di atau dekat permukaan bumi disebabkan oleh anasir-anasir atmosfer.
windbreak - pelindung-angin
Penanaman pohon atau tumbuhan tegak lurus arah utama angin dengan tujuan melindungi tanah, krop, bangunan, jalan, dan lain-lain terhadap pengaruh angin, seperti erosi angin dan berpindah-pindahnya tanah dan salju.
X
xerophytes - xerofit
Tumbuhan yang tumbuh di tanah yang sangat kering.
Y
yield, sustained - hasil, terus-menerus
Hasil tahunan atau sewaktu-waktu dari tanaman dari suatu area, meliputi pengertian pengelolaan yang mempertahankan produktifitas dari tanah.
Z
zeta potential - potensi zeta
Lihat potensial elektrokinetik.
zonal soil - tanah Zonal
(i) Ciri tanah dari area yang sangat luas atau zone. (ii) Satu dari tiga golongan klasifikasi tanah yang dipakai di Amerika Serikat. Lihat klasifikasi tanah.
zymogenous flora - flora zimogenus
Organisme yang dijumpai dalam jumlah banyak segera setelah pemberian bahan organic yang mudah didekomposisikan.
/plane of atoms - bidang atom
/sheet of atoms - lempeng atom
/layer - lapisan
/inter-layer - antar lapisan
/lattice - kisi
/agric horizon - horizon agric
/albic horizon - horizon albik
/anthropic epipedon - epipedon antropik
/aquic - akuik
/argllic horizon - horizon argilik
/aridic - aridik
/calcic horizon - horizon kalsik
/cambik horizon - horizon kambik
/clay film - selaput liat
/cryic - kriyik
/durinode - bintil lemah
/duripan - duripan
/frigid - frigid
/gypsic horizon - horizon gipsik
/histic epipedon - epipedon histic
/hyperthermic - hipertermik
/lithic contact - batas litik
/mesic - mesik
/mollic epipedon - epipedon molik
/natric horizon - hoizon natrik
/ochric apipedon - epipedon okrik
/organic soil material - bahan tanah organic
/oxic horizon - horizon oksik
Paleosol, buried - paleosol, terkubur.
Paleosol exhumed - paleosol tersembul.
Paralithie contact - batas paralitik.
Pedon - pedon
Pergelic - pergelik
Pertocalcic horizon - horizon petrokalsik
Petrogypsic horson - horizon petrogipsik
Placic horizon - horizon plasik
Plagen epipeden - epipedon plagen
Plinthite - plintit
Salic horizon - horizon salik
Slickensides - bidang licin.
Soil moisture ragimes - regim kadar air, lihat akuik, aridik, torik, udik, ustik, dan xeric.
Soil temperature regimes - regim suhu tanah, lihat pergelik, kriyik. Frigid, mesik, fermik, hipertermik.
Sombrik horizon - horizon sombrik’
Spodic horizon - horizon spodik.
Thermic - termik
Torric - torik.
Udic - udik.
Ustic - ustik.
Xeric - xeric.
Acidity, residual - kemasaman , residual.
Acidity, salt-replasable - kemasaman, dapat dipertukarkan dengan garam.
Acidity, total - kemasaman total
ECe - hantaran listrik , ECe
Evaporatites - evaporit.
Exchangeable-sodium fraction - fraksi natrium dapat dipertukarkan.
Hydroxy-aluminum inter-layers - antar la[isan hidroksi aluminium.
Leaching fraction - fraksi cucian.
Leaching requirement - syarat cucian.
Saline-sodic soil - tanah sodik-salin.
Salt balance - neraca garam, keseimbangan garam.
Salt tolerance - toleransi garam.
Sodication - sodikasi.
Sodium-adsorption ratic - nisbah jerapan-natrium.
Structural charge - muatan structural.
Surface area - area permukaan.
Surface-charge density - kerapatan muatan permukaan.
Aerobic digestion - dekomposisi aerobic, dekomposisi biologic parsial dari bahan organic yang terdapat dalam air buangan atau comberan yang di aerasikan.
Amensalism - amensalisme, suatu interaksi antara dua organisme dimana yang satu tertekan pertubuhan dan perkembangannya karena pembentukan tokain oleh yang kedua.
Ammonia fixation - pengikatan / friksasi ammonia, sorpsikimia dari amon is (NH3) dan mungkin juga ammonium oleh fraksi organic tanah.
Assimilation - asimilasi, penggunaan bahan bahan organic dan anorganik dalam pembentukan sel.
Autotrophic nitrification - nutrifikasi autotropik
Pengoksidasian ammonium menjadi nitrat oleh kombinasi kegiatan dari dua organism autotrofik kimia, yang satu membentuk nitrat dari ammonium dan lainnya mengoksidasi nitrit menjadi nitrat.
Axenic - awakuman, bebas dari segala kehidupan, dimaksudkan untuk organisme yang di isolasikan dari kultur tanah.
Bacteroid - bakteroid, serupa bakteri. Suatu bentuk tak menentu dari suatu sel-sel bakteri tertentu. Terutama di tujukan pada sel Rhizobium yang membengkak dan bervakuol yang terdapat dalam bintil-bintil tanaman legum.
Bacteriophage - bakteriofage, suatu virus yang menyerang bakteri biasanya mengakibatkan kehancuran atau matinya sel inang.
Biological denitrifacation - denitrification biologic, lihat denitrifikasi.
Bioma - bioma, suatu masyarakat besar dan mudah dibedakan yang dibentuk oleh interaksi iklim regional dan biota region dengan substrat.
Dalam suatu bioma bentu kehidupan dari suatu vegetasi klimaks-iklim adalah seragam. Jadi vegetasi klimaks dari bioma padang rumput adalah rumput, meskipun spesies rumput yang dominan dapat berbeda di setiap tempat dalam bioma tersebut.
BOD ( biological oxygen demand ) - kebutuhan oksigen biologic, jumlah oksigen yang dipakai dalam oksidasi biokimia suatu bahan organic dalam waktu tertentu, suhu tertentu dan keadaan tertentu. Suatu ukuran tidak langsung dari kadar bahan bioterurai secara biologic yang terdapat dalam sisa-sisa organik.
Carbon organic nitrogen ratio - nisbah nitrogen organic karbon.
Nisbah bobot karbon organik dan bobot nitrogen organik dalam tanah, bahan organik, atau sel-sel organism mikro.
Chemodenitrification - kemodenitrifikasi, proses bukan biologic yang menghasilkan bentuk gas nitrogen (nitrogen molecular atau nitrogen okside).
COD (chemical oxygen demand) - Kebutuhan Oksigen Kimia
Ukuran kemampuan-pemakaian oksigen dari bahan organik dan anorganik yang terdapat dalam air buangan. Dinyatakan sebagai jumlah oksigen yang diperlukan dalam uji oksidasi kimia.
coliform - koliform
commensalism - komensalisme
competition - kompetisi, persaingan
digestibility (as applied to organic waste) - dapat dicernak (dipakai untuk sisa bahan organik)
dissimilation - disimilasi
ecosystem - ekosistem
ectomycorrhiza - ektomikoriza
endomycorrhi - endomikoriza
endophyte - endifit
eutrophication - eutrofikasi
fixed ammonium - amonium terikat/terfiksasi
habitat - habitat
heterotrophic - heterotrofik
humic substances - senyawa humik
leghemoglobin - leghemoglobin
mesobiota - mesobiota
niche - nisa, tempat
nitrate assimilation - asimilasi nitrat
oxidation ditch - salran oksidasi
parasitism - parasitisme
photocooperation -
predation -
phyllosphere -
soil biochemistry - biokimia tanah
soil microbiology - mikrobiologi tanah
sulfur cycle - peredaran belerang
tillage - pengolahan / pengerjaan tanah
Manipulasi mekanik dari tanah untuk suat tujuan; dalam pertanian terbatas pada pemodifikasian tanah bagi produksi tanaman.
tillage action - kegiatan pengolahan / pengerjaan tanah
Bentuk manipulasi tanah tertentu yang dilakukan dengan menggunakan alat, seperti memotong, memecahkan, membalik dan mencampur tanah.
tillage equipment (tool) - alat pengolahan/pengerjaan tanah
Alat atau mesin lapangan yang dibuat untuk mengangkat, membalik, memperkecil bongkah, memadatkan tanah, mengaduk, dan mencabut gulma, seperti bajak, garu, kultivator, dan lain-lain.
tillage objective - tujuan pengolahan/pengerjaan tanah
Keadaan tanah, permukaan tanah atau penutup tanah yang harus diperoleh salah satu kegiatan pengolahan/pengerjaan tanah.
tillage operation - pelaksanaan pengolahan/pengerjaan tanah
Pelaksanaan salah satu kegiatan pengolahan / pengerjaan tanah di mana dipakai tenaga mekanik yang nyata terhadap sebagian atau seluruh tanah.
tillage requirement - syarat pengolahan/pengerjaan tanah
Keadaan fisik tanah yang dikehendaki setelah ditinjau dari syarat-syarat kegunaan dan ekonomi. Pada saat ini didasarkan atas pengalama praktikal.
anchor - benam
Membenamkan sebagian dari bahan asing bukan tanah, seperti sisa tanaman atau mulsa kertas, dalam tanah.
burving - kubur
Mengubur benda atau bahan asing bukan tanah, seperti goronggorong, pipa, kabel, sisa tanaman atau kompos.
compaction - pemadatan
Meningkatkan kerapatan limbak tanah dan menurunkan kemampuan (porositas) akibat dipakainya suatu gaya mekanik pada tanah. Meneguhkan tanah merupakan salah satu usaha pemmadatan.
crush - pecah / memecah / hancur
Penggunaan tenaga pada permukaan tanah untuk menghancurkan ikatan-ikatan agregat atau bongkah.
cutting - memotong
Merusak tanah dengan gerak memotong.
inversion - membalik
Membalikkan urutan vertikal tanah yang terdapat di alam.
mixing - mencampur
Menyatukan atau mencampur berbagai lapisan tanah atau memasukkan ke dalam dan mencampur bahan asing bukan tanah dengan massa tanah.
loosening - menggemburkan
Menurunkan kerapatan limbak tanah dan menaikkan kemampuan (porositas) tanah akibat digunakannya suatu gaya mekanik terhadap tanah.
shatter - memberaikan, meremukkan
Fragmentasi massa tanah yang rapuh.
shearing - menggunting
Memisahkan bagian-bagian dari massa tanah dengan menggunakan stres gunting.
soil physical reaction - reaksi fisik tanah
Sifat dari gerakan tanah atau pengaruh gerakan terhadap tanah yang disebabkan oleh digunakannya gaya mekanik terhadap tanah.
tearing - merobek
Memisahkan bagian-bagian tanah dengan menarik bagian-bagian tersebut ke berbagai arah.
throow - -------
Gerakan tanah ke segala arah di udara akibat suatu momentum yang dihempaskan pada tanah.
Broadcast tillage (total surface tillage) - Pengolahan/ pengerjaan tanah secara menyeluruh Bandingkan dengan pengolahan / pengerjaan tanah setempat, misalnya dalam lajur saja.
Strip tillage - Pengolahan / pengeringan lajur Pengolahan / pengerjaan tanah pada lajur-lajur tanah yang dibatasi suatu lajur yang tidak diolah/ dikerjakan.
Zone tillage - Pengolahan/ pengerjaan zone
Pre- (pos) emergence tillage - Pengolahan/ pengerjaan tanah sebelum (setelah) (pe)mentikan.
Pengolahan/ pengerjaan tanah sebelum atau sesudah biji berkecambah dan muncul dipermukaan tanah.
Pre- (post) harvest tillage - Pengolahan/ pengerjaan tanah sebelum (setelah) panen. Pengolahan/ pengerjaan tanah sebelum (sesudah) panen.
Pre- (post) planting tillage - Pengolahan / pengerjaan tanah sebelum (sesudah) tanam.
Pengolahan / pengerjaan tanah sebelum (sesudah) biji (tanaman) ditanamkan.
Primary tillage - Pengolahan/ pengerjaan utama
Pengolahan/ pengerjaan tanah pada setiap saat yang merupakan pemanipulasian tanah yang utama. Biasanya ini merupakan pengolahan/ pengerjaan tanah secara menyeluruh dengan tujuan melepaskan atau mengurangi kekuatan tanah, membenamkan atau mengubur sisa tanaman dan pupuk, dan mengatur kembali kedudukan agregat-agregat tanah.
Secondary tillage - Pengolahan / pengerjaan sekunder
Setiap kegiatan pengolahan / pengerjaan tanah menyusul setelah pengolahan / pengerjaan tanah yang utama, tujuannya ialah menghaluskan tanah sebelum biji ditanam.
Bedding - Pembedangan
Pembuatan bedengan yang dipisahkan satu sama lain dengan sebuah selokan kecil.
Block (thinning, checking) - Penjarangan
Mengeluarkan tanaman dari barisan, biasanya digunakan kored untuk mengurangi jumlah tanaman dan sekaligus mengatur jarak tanaman.
Combined tillage operation - Pengolahan / pengerjaan tanah
Pengolahan/ pengerjaan tanah dengan menggunakan berbagai peralatan.
Cross cultivaion (cross plowing) - Pengolahan/ pengerjaan tanah menyilang
Pengolahan/ pengerjaan tanah yang dilakukan tegak lurus satu sama lain.
Cultivation - Kultivasi
Pengolahan/ pengerjaan tanah dangkal untuk menciptakan keadaan dimana aerasi, infiltrasi, dan pengawetan air atau pengendalian gulma diperbaiki.
Dig - Menggali (menggali ubi)
Dengan menggunakan alat mekanik mengeluarkan ke permukaan, seperti pada panen ubi jalar atau kentang.
Drag - Menyeret, menghancur- ratakan
Menyeret papan atau benda berat lainnya diatas permukaan tanah agar bongkah-bongkah hancur dan meratakan permukaan tanah.
Harrowing - Menggaru
Merupakan pengolahan/ pengerjaan sekonder dimana tanah dihancurkan, diratakan, kemudian sedikit dipadatkan yang dilakukan pada penyiapan tanah, mengendalikan gulma, atau membenamkan bahan yang disebar diatas tanah.
Hill - Bumbun, dangir
Menaikkan tanah disekitar tanaman, biasanya sepanjang baris tanaman.
Hoe - Cangkul
Alat penggali, pengerok, atau untuk maksud lain; dapat digunakan untuk mengendalikan gulma atau memberaikan/ melepaskan dan mengatur kembali susunan agregat tanah.
Incorporate - Campur-benam
Mencampur benda asing bukan tanah, seperti pestisida, pupuk, dan lain-lain, atau sisa tanaman dengan tanah dan kemudian membenamkannya.
Land forming - Pembenahan
Kegiatan pengolahan/ pengerjaan tanah yang menghilangkan sebagian tanah sehingga diperoleh konfigurasi tanah yang diinginkan. Pembentukannya dapat dilakukan secara besar-besaran seperti pada penimbunan lembah atau pembuatan teras, atau secara terbatas pada pengkonturan, pembedengan atau pengguludan.
Land planing - Perataan tanah
Suatu kegiatan pengolahan/ pengerjaan tanah dimana sebagian dari tanah dipindahkan sehingga tercipta keadaan hampir datar atau berlereng seragam.
Lift - Memisahkan akar atau tanaman lain dari tanah kemudian mengangkatnya ke permukaan atau ke atas.
Listing (middlebreaking) - Membajak-balik
Kegiatan pengolahan/ pengerjaan atau pembenahan tanah dimana digunakan alat untuk membuat dua guludan bertolak belakang satu sama lain.
Plowing - Membajak
Pengolahan/ pengerjaan tanah primer secara menyeluruh dimana tanah secara seragam dihancurkan kemudian sebagian atau seluruhnya dibalik.
Residue processing - Pengolahan sisa
Suatu kegiatan yang memotong, menghancur-kan atau mematahkan sisa-sisa dalam satu gerakan sebelum pengolahan/ pengerjaan tanah, panen atau penanaman.
Ridge - Menggulud, menggarit
Membentuk onggokan tanah secara me-manjang, dapat dilakukan dengan pembajak-balik atau alat lain. Guludan yang cukup lebar untuk beberapa barisan tanaman disebut bedengan.
Rod Weeding - Pengendalian atau pemberantasan gulma dengan menggunakan batang berputar yang dibenamkan dalam tanah dan ditarik sebuah traktor. Gerakannya tidak menimbulkan kerusakan pada tanaman utama.
roll - -------
Kegiatan pengolahan / pengerjaan tanah sekunder di mana digunakan silinder berputar yang ditarik melalui permukaan tanah. Dalam proses ini terjadi penghancuran bongkah dan perataan permukaan.
rotary hoeing - -------
Kegiatan pengolahan / pengerjaan tanah dengan alat berputar yang ditarik dalam tanah untuk menghancurkan dan mencampur tanah dan mengendalikan gulma.
rotary talling - -------
Sama dengan rotary hoeing hanya di sini dipakai mesin penggerak.
Scarify - membersihkan serasah
Menggemburkan lapisan atas dengan garu bergigi tajam yang ditarik di atas permukaan tanah.
Subsoiling - pengolahan / pengerjaan tanah bagian bawah
Pengolahan / pengerjaan tanah bagian bawah tanpa mengganggu atau merusak lapisan atasnya. Pembalikan atau pencampuran tanah tidak terjadi.
tillage, deep - pengolahan / pengerjaan dalam
Kegiatan pengolahan / pengerjaan tanah primer yang dalam, lebih dalam dari yang biasa.
vertical mulching - pemulsaan tegak
weeding - penyiangan
Pengolahan / pengerjaan tanah yang ringan dengan maksud untuk menghancurkan gulma.
clean tillage (clean cultare, - pengolahan bersih (kultivasi bersih)
clean cultivation) Suatu kegiatan kultivasi yang dilakukan agak sering untuk menekan pertumbuhan tanaman lain kecuali tanaman yang diinginkan.
complete tillage - pengolahan / pengerjaan lengkap
Suatu kegiatan pengolahan / pengerjaan tanah lengkap yang terdiri dari pemakaian berbagai peralatan. Hasil akhir tanah siap untuk dipakai.
conservation tillage - pengolahan / pengerjaan pengawetan
Suatu urutan pengolahan / pengerjaan tanah yang dapat mengurangi kehilangan air atau tanah dibandingkan dengan cara pengolahan / pengerjaan yang konvensional.
controlled traffic - lalulintas terkendali
Pengerjaan / pengolahan tanah di mana peralatan yang dipakai diharuskan melewatii lintas-lintas tertentu saja yang tidak diperlukan.
conventional tillage - pengolahan / pengerjaan konvensional
Pengolahan / pengerjaan tanah yang biasa dilakukan, terdiri dari kegiatan utama dan sekunder.
incomplete tillage - pengolahan / pengerjaan tidak lengkap
minimum tillage - pengolahan / pengerjaan minimum
Pengolahan / pengerjaan tanah seminimum-minimumnya bagi suatu pertanaman atau suatu usaha mendekati persyaratan keadaan tanah dan iklim setempat.
mulch tillage - pengolahan / pengerjaan mulsa
Suatu pengolahan / pengerjaan tanah sedemikian rupa sehingga sisa tanaman atau bahan lain tertinggal di permukaan tanah.
no-tillage system - sistem tanpa pengolahan / pengerjaan
Suatu cara penanaman langsung tanpa pengolahan / pengerjaan tanah.
optimum tillage - pengolahan / pengerjaan optimum
Kombinasi pengolahan / pengerjaan tanah yang memungkinkan pertumbuhan maksimum suatu tanaman.
oriented tillage - pengolahan / pengerjaan terarah
Pengolahan / pengerjaan tanah yang disesuaikan dengan matahari, arah angin, atau bekas pertanaman yag lama.
reduced tillage - -------
Lihat pengolahan / pengerjaan tanah secara minimum.
stubble mucl tillage - pengolahan / pengerjaan mulsa bonggol
Lihat pengolahan / pengerjaan mulsa.
subsurface tillage | - pengolahan/ pengerjaan tanah bagian bawah |
surface tillage | - pengolahan/ pengerjaan tanah permukaan |
countur tillage | - pengolahan/ pengerjaan kontur Pengolahan/ pengerjaan tanah menurut garis kontur |
crop residue management | - pengolahan sisa tanaman. Menyingkirkan bonggol, batang dan sisa tanaman lainnya dengan cara pengolahan/ pengerjaan tanah (i) Menyingkirkan sisa tanaman dari permukaan tanah (mengubur) (ii) membenamkan sisa tanaman, sebagian dibiarkkan tersembul semulsa; (iii) mening-galkan seluruh sisa tanaman di atas permukaan tanah tetapi ukurannya diperkecil. |
crop residue management system | - sistem pengelolaan sisa tanaman Pengelolaan suatu bidang tanah dimana bonggol dan sisa tanaman lainnya dibiarkan di atas permukaan tanah dengan tujuan menghindari erosi angin dan air, mengawetkan air dan mengurangi penguapan. |
crop rotation | - pergiliran tanaman Urutan penanaman yang direncanakan dan diulang berkali-kali pada tempat yang sama. |
fallow | - Bera Kebiasaan membiarkan tanah tanpa tanaman dan bebas gulma dengan tujuan mengumpul-kan dan menahan air dan unsur hara yang dimineralisasikan. |
soil management | - pengelolaan tanah Kombinasi dari seluruh pengolahan/ pengerjaan tanah, cara penanaman, pemu-pukan, pemberian kapur dan perlakuan lain yang dilakukan pada sebidang tanah untuk menghasilkan tanaman. |
strip cropping (strip farming) | - pertanaman larikan (lajur) Penanaman dua atau lebih tanaman yang memerlukan urutan pengolahan/ penger-jaan tanah yang berbeda, atau urutan yang sama tetapi pada musim yang berbeda, dalam larikan atau lajur yang selang- seling sepanjang garis kontur atau tegak lurus arah angin. |
bed planting | - penanaman bedengan Suatu cara penanaman benih bedengan, biasanya beberpaa baris. |
broadcast planting | - penanaman sebar-rata Benih ditanamkan secara merata pada bidang tanah. |
flat planting | ------- Suatu cara menanamkan benih pada tanah yang telah diratakan dengan garu tanpa tanah itu terlalu benyak terganggu selama penanaman. |
narrow row planting | - pananaman (jarak) rapat |
ridge planting | - pananaman guludan Cara penanaman pada guludan. |
slit planting | ------- Suatu cara pengolahan/pengerjaan mulsa. |
0 Response to "Kamus Besar Ilmu Tanah (part 4 R-Z)"
Post a Comment