PENGGUNAAN MEDIA POSTER TERHADAP PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 PANIMBANG
PENGGUNAAN MEDIA POSTER TERHADAP PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 PANIMBANG
TAHUN PELAJARAN 2007/2008
1. Latar Belakang Masalah
Sastra dipandang sesuatu yang dihasilkan dan dinikmati serta dapat disajikan dalam berbagai cara, yaitu langsung diucapkan lewat radio, majalah, buku dan sebagainya. Bahan pokok dalam pengajaran sastra adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Salah satu hasil karya sastra adalah puisi yang merupakan seni kreatif yang menggunakan bahasa sebagai medianya untuk menyampaikan pikiran dan perasaan.
Pengajaran apresiasi puisi yang diajarkan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama kurang mendapat perhatian dari para siswa. Perhatian yang kurang terhadap pengajaran puisi ini menyebabkan kurang akrabnya siswa dengan puisi ini. Guru sendiri cenderung menghindarinya karena kesulitan untuk mengajarnya. Karena belum menentukan metode dan alat bantu yang tepat pengajaran puisi. Hambatan terbesar dalam mempelajari puisi adalah adanya anggapan dari para siswa bahwa puisi tidak ada gunanya.
Penggunaan poster dalam pengajaran puisi diharapkan dapat menarik perhatian siswa karena poster memiliki warna yang menarik dan memiliki daya tarik yang khusus. Pemberian poster bisa disertai dengan ilustrasi berupa uraian dan pernyataan. Hal ini selain menarik perhatian siswa juga dapat membuat keterangan-keterangan menjadi lebih memudahkan pemahaman siswa. Poster yang dipakai tentunya harus disesuaikan dengan tema yang sedang diajarkan agar siswa dapat menghubungkan dengan konsep yang sudah ada. Bila pemakaian poster disesuaikan dengan tema dalam bidang studi bahasa
Penggunaan poster dalam hubungannya dengan pembelajaran puisi dapat membantu daya nalar siswa untuk menjelaskan apa yang dilihatnya yang kemudian dituliskan lewat kalimat sebagai kata kunci untuk menulis puisi. Melalui poster siswa melihat, memperhatikan serta akhirnya mengemukakan ide melalui fakta yang nampak lewat poster. Dengan demikian poster bukan hanya sebagai alat bantu tetapi dapat membantu penafsiran siswa tentang obyek yang sedang diamatinya.
Berdasarkan uraian di atas, perlu diuji apakah benar penggunaan media poster dalam pembelajaran puisi hasilnya akan lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran puisi yang hanya diberikan dengan ceramah, uraian dan pernyataan. Untuk mengadakan kajian secara relevan dibutuhkan informasi. Penulis mengadakan kajian secara relevan dibutuhkan informasi. Penulis mengadakan kajian dengan cara diantaranya hasil penelitian yaitu :
1) Uji Coba pembelajaran puisi sajak seonggok jagung karya rendra dengan teknik parafrase di kelas 1 M.A. Al-Inayah Cilegon tahun pembelajaran 2002/2003, oleh Mutmainah, NPM 32981020 tahun 2003. Dalam hal ini saudara Mutmainah mengkaji masalah pembelajaran memparafrasekan puisi sajak seonggok jagung karya Rendra, 2) Pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap perestasi belajar
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang maka timbul beberapa masalah yang dapat diidentifikasi penelitian antara lain :
1) Persiapan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media poster.
2) Pelaksanaan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media poster
3) Hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media poster
4) Adakah perbedaan menulis puisi antara menggunakan media poster dan tanpa menggunakan poster.
3. Batasan dan Rumusan Masalah
3.1 Batasan Masalah
1) Persiapan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media poster pada siswa kelas VIII SMP Negeri Panimbang 1 tahun pelajaran 2007/2008.
2) Pelaksanaan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media poster pa da siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Panimbang tahun pelajaran 2007/2008.
3) Hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media poster pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Panimbang tahun pelajaran 2007/2008.
3.2 Rumusan Masalah
1) Bagaimana persiapan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media poster pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Panimbang tahun pelajaran 2007/2008?
2) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media poster pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 panimbang tahun pelajaran 2007/2008?
3) Bagaimana hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media poster pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 panimbang tahun pelajaran 2007/2008?
4. Tujuan Penelitian
1) Untuk mengetahui posteran persiapan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media poster pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Panimbang tahun pelajaran 2007/2008.
2) Untuk mengetahui gambaran tentang pelaksanaan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media poster pada siswa kelas V111 SMP Negeri 1 Panimbang tahun pelajaran 2007/2008.
3) Untuk mengetahui hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media poster pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Panimbang tahun pelajaran 2007/2008.
5. Anggapan Dasar dan Hipotesis
5.1 Anggapan Dasar
1) Persiapan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media poster.
2) Pelaksanaan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media poster.
3) Hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media poster.
5.2 Hipotesis
Sudjana (1995 : 37) menyatakan bahwa hipotesis adalah sebagai pendapat yang kebenarannya masih rendah atau kadar kebenarannya masih belum meyakinkan sehingga perlu diuji atau dibuktikan kebenarannya secara empiris.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh yang signifikan dari media pembelajaran terhadap prestasi belajar bahasa
Menurut Arikunto (2006: 71), hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Pada hakikatnya hipotesis adalah jawaban sementara atau dengan jawaban dari suatu masalah. Sebagai jawaban sementara atau dugaan sudah pasti jawaban tersebut belum tentu benar dan karenanya perlu dibuktikan atau diuji kebenarannya. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media poster akan berhasil.
6. Kerangka Teori
6.1 Pengertian Puisi
Menurut Wirojosoedarno (Pradopo, 2005:5) puisi itu karangan terikat oleh: (1) banyak baris dalam tiap bait (Kumplet/Strota, suku karangan); (2) banyak baris dalam tiap bait; (3) banyak suku kata dalam tiap baris; (4) rima; dan (5) irama.
Dari beberapa pendapat di atas bahwa puisi adalah imajinasi seseorang dari lubuk hati yang paling dalam yang menuangkan ke dalam tulisan dan bisa menghasilkan satu karya sastra dalam bentuk puisi. Puisi juga bisa dikatakan ungkapan hati untuk menyampaikan informasi dengan makna yang tersirat. Puisi rangkaian kata-kata yang indah dan mempunyai sejuta rasa dan penuh arti.
Dapat disiimpulkan pendapat dari beberapa pakar bahwa puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, rima, matra serta penyusunan larik dan bait. Keindahan puisi terletak pada persamaan bunyi dan iramanya. Hasil cipta manusia, yang terdiri atas beberapa baris, yang memperlihatkan pertalian makna yang membentuk bait.
6.2 Unsur-unsur Hakikat Puisi
Unsur-unsur yang termasuk dalam hakikat puisi menurut I.A. Richard dalam Situmorang (1983 : 12) adalah sebagai berikut :
1) Tema adalah suatu pokok persoalan yang dikemukakan oleh penyair, setiap puisi pasti memiliki tema, walaupun penyair menyembunyikan tema tersebut.
2) Rasa adalah sikap penyair terhadap pokok persoalan yang terdapat dalam puisinya. Setiap orang mempunyai sikap, pandangan, watak tertentu dalam menghadapi sesuatu.
3) Nada adalah sikap penyair terhadap pembacanya, atau penikmat karya puisinya itu. Bagaimanakah penyair itu memandang sesuatu dengan nada rendah hati, angkuh atau agresif. Semua itu dapat diketahui oleh pembacanya, setelah menikmati karyanya itu. Lembut dan kerasnya makna yang dikumandangkan penyair, melalui karyanya itu, banyak dipengaruhi oleh sifat dan watak penyair itu sendiri.
4) Tujuan adalah amanat yang disampaikan penyair melalui karyanya. Tujuan penyair dalam karyanya, banyaknya dipengaruhi oleh pekerjaan, cita-cita, dan pandanan hidup serta keyakinan agama.
6.3 Pengertian Menulis
Menurut Tarigan (Hasani, 2005:1) menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan grafik tersebut. Rusyana (Hasani, 2005:1) menyatakan bahwa wujud.
Pengutaran sesuatu secara tersusun dengan mempergunakan bahasa disebut karangan.
Menurut Syamsudin (Hasani, 2005:1) Menulis adalah aktivitas seseorang dalam menuangkan ide-ide, pikiran, dan perasaan secara logis dan sistematis dalam bentuk tertulis sehingga pesan tersebut dapat dipahami oleh para pembaca
Menurut Hasani (2005:2) menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Menulis merupakan kegiatan yang produktifdan ekspresif, sehingga penulis harus mampu memanfaatkan kemampuan dalam menggunakan tata tulis, struktur bahasa, dan kosakata.
6.4 Media Pembelajaran Bahasa
6.4.1 Pengertian Media Pembelajaran
Arsyad mengemukakan bahwa media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar (2003 : 4). Arief, dkk. (2003 : 6) menyatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Media pembelajaran segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan sebuah pesan pengirim ke penerima mempengaruhi terhadap daya nalar seseorang untuk menuangkan ide /gagsan dalam sebuah tulisan,
6.4.2 Fungsi Media Pembelajaran
Fungsi media pembelajaran untuk memudahkan para pengajar untuk menyampaikan secara tepat dan efisien kepada siswa.
Fungsi utama media pembalajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru (Arsyad, 2003 : 15).
Fungsi media pembelajaran, yang ikut mempengaruhi situasi, kondisi dan lingkungan belajar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah diciptakan dan didesain oleh guru (Angkowo dan Kosasih, 2007:27).
Hamalik (Arsyad, 2006 : 15) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minta yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Dalam penggunaan media harus disesuaikan dengan psikologis siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan yang diharapkan oleh guru materi yang disampaikan dapat dilakukan dengan tepat oleh siswa.
6.4.3 Dasar-dasar Penggunaan Media Pembelajaran
Sudjana (2003 : 68) bahwa perkembangan konsep teknologi pembelajaran dari komunikasi audio-visual menuju ke pendekatan sistem, disebabkan oleh adanya pemikiran yang memandang teknologi pendidikan sebagai suatu pendekatan sistem di dalam proses belajar mengajar yang dipesatkan pada desain, implementasi dan evaluasi terhadap proses mengajar dan belajar.
Mulyasa (2004 : 148) mengemukakan bahwa pembaruan pembelajaran tidak harus disertai dengan pemakaian perlengkapan yang serba hebat. Dalam rangka pembangunan pendidikan guru dan pengembangan karier pendidikan seperti di atas perlu ditekankan pentingnya pengembangan cara-cara baru yang efektif dan sesuai dengan kemampuan masing-masing peserta didik.
Adapun media yang penulis gunakan gambar (poster) pemakaian media tersebut untuk menunjang pembelajaran.
6.4.4 Kriteria Penggunaan Media dalam Pembelajaran Bahasa
Leshin, dkk. (dalam Arsyad, 2006 : 81-96) mengklasifikasi penggunaan dan pengembangan media pembelajaran ke dalam beberapa bagian, yaitu :
1) Media berbasis manusia
Media berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Salah satu contoh yang terkenal adalah
2) Media berbasis cetakan
Materi pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum dikenal adalah buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah, dan lembaran lepas.
3) Media berbasis visual
Media berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar.
4) Media berbasis audio-visual
Media visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan pekerjaan tambahan untuk memproduksinya.
5) Media berbasis komputer
Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran secara umum mengikuti proses instruksional sebagai berikut :
a) Merencanakan, mengatur dan mengorganisasikan, dan menjadwalkan pekerjaan;
b) Mengevaluasi siswa (tes);
c) Mengumpulkan data mengenai siswa;
d) Melakukan analisis statistik mengenai data pembelajaran; dan
e) Membuat catatan perkembangan pembelajaran (kelompok atau perseorangan).
Kriteria pemeliharaan media harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan sifat-sifat khasnya (karakteristik) media yang bersangkutan. Pemilihan media seyogyanya tidak terlepas dari konteksnya bahwasanya media merupakan komponen dari sistem instruksional secara keseluruhan. Karena itu, meskipu tujuan dan isinya sudah diketahui, faktor-faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi belajar mengajar, organisasi kelompok belajar, alokasi waktu dan sumber, serta prosedur penilaiannya harus dipertimbangkan (Ely dalam Arief, 2003 : 83).
6.4.5 Media Poster
Poster adalah salah satu media yang terdiri dari lambang kata atau simbol yang sangat sederhana, dan pda umumnya mengandung anjuran atau larangan (Depdikbud, 1988:50). Menurut Sudjana dan Rivai (2002:51) poster adaah sebagai kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan warna, dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti didalam ingatannya.
Poster disebut juga plakat, lukisan atau gambar yang dipasang telah mendapat perhatian yang cukup besar sebagai suatu media untuk menyampaikan informasi, saran, pesan dan kesan, ide dan sebagainya (Rohani, 1997:76-77).
Poster terdapat kelebihannya dengan harganya terjangkau oleh seorang guru tetapi ada juga kelemahannya dikarenakan media poster berdimensi dua, sehingga sukar untuk melukiskan sebenarnya.
7. Metode dan Teknik Penelitian
7.1 Metode Penelitian
Menurut Semi (2002:241)metode penelitian merupakan cara atau alat yang digunakan dalam penelitian.Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen.
Menurut Campbell dan stanley (Arikunto,2006:84)membagi jenis-jenis desain berdasarkan metode ini menjadi dua, yaitu pre eksperimental design dan true eksperimental design.Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan desain pre eksperimental karena penulis akan menggunakan kelas eksperimen tanpa kelas kontrol.
7.2 Teknik Penelitian
1) Studi pustaka, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa buku dan informasi lain yang berupa catatan.
2) Uji coba pembelajaran menulis puisi dengan media poster (poster).
3) Tes, digunakan untuk memperoleh data belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran.
7.3 Teknik Analisis data
1) Persiapan
Kegiatan persiapan meliputi langkah-langkah :
a. Mengecek nama dan kelengkapan identitas siswa
b. Mempersiapkan lembar instrumen
c. Mengecek kelengkapan data, termasuk mempersiapkan dan melihat kembali lembaran instrumen yang telah disiapkan
9. Definisi Operasional
1) Yang dimaksud dengan pembelajaran ialah interaksi antara guru dan siswa dengan proses belajar mengajar dalam pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Panimbang tahun ajaran 2007/2008
2) Yang dimaksud dengan penggunaan media poster dalam penelitian ini adalah gambar poster yang dimaksudkan sebagai referensi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Panimbang sebagai objek penelitian.
0 Response to "PENGGUNAAN MEDIA POSTER TERHADAP PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 PANIMBANG"
Post a Comment