PELATIHAN JURNAL ILMIAH
"MELALUI JURNAL ILMIAH TINGKATKAN KUALITAS DAN KREATIVITAS MAHASISWA"
Pembicara: Drs. Edi Suryanto, M.Pd
TEKNIK PENULISAN ARTIKEL DI BERKALA ILMIAH
PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
KATA KUNCI
Pembicara: Drs. Edi Suryanto, M.Pd
TEKNIK PENULISAN ARTIKEL DI BERKALA ILMIAH
PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
1. Jembatan antara penulis dng. pembaca maka
dibutuhkan teknik khusus. Penulis dituntut menulis
dengan gaya bahasa sendiri.
2. Suatu bentuk kontribusi keilmuan sehingga dapat
dipandang sebagai sarana promosi diri.
3. Harus memenuhi tiga unsur, yaitu: (a) logika ilmu
yang tepat; (2)
bahasa yang jelas, lugas dan komunikatif; (3) sesuai
aturan jurnal
yang akan disasar.
4. Menaati konvensi bidang ilmu yang ditekuni dengan
berpedoman
pada jurnal ilmiahnya/gaya selingkung jurnal.
PENULISAN JUDUL
Judul merupakan bagian awal artikel, sebelum pemba-ca membaca keseluruhan isi
artikelnya.
@Harus khas/berdaya pikat, singkat, informatif, komunikatif, dan mampu
@Harus khas/berdaya pikat, singkat, informatif, komunikatif, dan mampu
menggambarkan keseluruhan isi artikel. Disarankan judul antara 12 – 20 kata, tetapi
tetap mencerminkan isi dengan pas.
@Judul yang singkat seringkali kurang dapat menggambarkan isi artikel. Sebaliknya, judul yg panjang sering mengaburkan isi artikel.
Judul yang panjang dengan tetap mempertahankan kejelasan makna judul maka
dapat dibuatkan subjudul.
@Hindari singkatan dan tidak ada penambahan nama latin yang bersifat umum
@Hindari singkatan dan tidak ada penambahan nama latin yang bersifat umum
@Hindari pemuatan kata-kata umum, seperti: penelaahan, studi, pengaruh, hubungan, survei, kajian.
@ Disarankan menonjolkan dan menempatkan kata kun-ci yang paling penting dan khas.
@ Disarankan menonjolkan dan menempatkan kata kun-ci yang paling penting dan khas.
Hal ini dimasudkan untuk memudahkan pelayanan penelusuran pustaka.
Penempatan kata kunci memiliki nilai tambah, yaitu: (1) membantu pembaca
mendapatkan gambaran isi ar- tikel dengan mudah dan cepat, (2) merangsang pembaca
menjadi pembaca aktif.
JUDUL KURANG BAIK
Sangat pendek (Psikoanalisis), atau amat umum (Dilema Konsep Seni) sehingga tidak bermakna, apalagi jika semua orang sudah tahu
Menggunakan subjudul bertele-tele yang sebenarnya tidak diperlukan (Tradisi Hagiografi Sufi Yasawi: Relasi Tasawuf dan Politik – Pendekatan Sejarah dalam Studi Islam Kon-temporer menurut Devun Dewees)
Terlalu jelimet dalam menunjukkan segi-segi reniknya (Evaluasi Hasil Angket Pengembangan Minat Siswa terhadap Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Literasi Sains Berbasis Bahan Ajar di Kelas 3 SD Negeri 1 Kleco, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, Tahun Pelajaran 2012/2013)
Tidak efektif karena tidak mudah/segera dipahami (Penciptaan Bahan Baku Gerabah Seni dengan Meman-faatkaan Limbah Bahan Campuran dengan Teknik Pengolahan Silinder Guna Meningkatkan Kualitas Bahan Baku dan Efisiensi Produk)
Klise (Pengaruh...., Studi...., Analisis...., Hubungan...., Kajian...., Pengamatan pada....)
Menyebutkan nama ilmiah makhluk (seperti: padi, karet, kelapa sawit, gurami) yang sudah sangat terkenal
NAMA PENULIS DAN ALAMAT
Dalam artikel berisi dua unsur,yaitu: nama penulis dan nama lembaga/unit kerja lengkap dengan alamatnya.
Nama penulis tidak dilengkapi dengan pangkat, kedu- dukan dan gelar akademik. Penulis lebih dari satu orang, semuanya ditulis lengkap, tidak menggunakan singkatan dkk., atau et.al., dan lain-lain.
Penulisan nama penulis berkait dengan tanggungja-wabnya terhadap isi artikel. Karenanya, penulisan se-tiap nama penulis, harus harus sepengetahuan dan seizin penulis bersangkutan. Pencantuman urutan na-ma penulis dapat menjadi unsur pelik dan menjadi sumber sengketa
Di jurnal ilmiah, ketua peneliti/penulis utama ditem-patkan pada urutan pertama, urutan berikutnya ang-gota. Penulis dari lembaga berlainan, alamat lembaga masing-masing harus dicantumkan.
Artikel dari skripsi/tesis/disertasi, mahasiswa penulis-nya lazimnya sebagai penulis pertama, sedangkan pembimbing sebagai penulis kedua/terakhir. Pembim-bing lebih bertindak sebagai promotor untuk mem-promosikan mahasiswanya pada masyarakat ilmiah.
Penulis korespondensi tidak selalu penulis utama. Pe-nulis korespondensi bertanggung jawab atas semua korespondensi serta perbaikan artikel.
Penulisan nama bervariasi, tetapi penulis hendaknya taat azas menuliskan namanya, khususnya yang tidak memiliki nama keluarga/marga/ baptis.
Nama penulis konsisten baik bentuk dan pengejaannya
Alamat lembaga/rumah ditulis dan lengkap, perlu di-sertakan nomor telepon, faksimile, dan e- mail, untuk korespondensi dengan pembaca/ilmuwan lain.
Taat asas dalam menuliskan nama, khususnya mereka yang tidak memiliki nama keluarga.Jangan seperti ini:
Djohara Djajadinata
Djajadinata, Djohara
Johara Jayadinata
Jayadinata, Johara
Johara Dj.
Djohara Dj.
Djohara J.
Johara J.
Nama penulis tidak dilengkapi dengan pangkat, kedu- dukan dan gelar akademik. Penulis lebih dari satu orang, semuanya ditulis lengkap, tidak menggunakan singkatan dkk., atau et.al., dan lain-lain.
Penulisan nama penulis berkait dengan tanggungja-wabnya terhadap isi artikel. Karenanya, penulisan se-tiap nama penulis, harus harus sepengetahuan dan seizin penulis bersangkutan. Pencantuman urutan na-ma penulis dapat menjadi unsur pelik dan menjadi sumber sengketa
Di jurnal ilmiah, ketua peneliti/penulis utama ditem-patkan pada urutan pertama, urutan berikutnya ang-gota. Penulis dari lembaga berlainan, alamat lembaga masing-masing harus dicantumkan.
Artikel dari skripsi/tesis/disertasi, mahasiswa penulis-nya lazimnya sebagai penulis pertama, sedangkan pembimbing sebagai penulis kedua/terakhir. Pembim-bing lebih bertindak sebagai promotor untuk mem-promosikan mahasiswanya pada masyarakat ilmiah.
Penulis korespondensi tidak selalu penulis utama. Pe-nulis korespondensi bertanggung jawab atas semua korespondensi serta perbaikan artikel.
Penulisan nama bervariasi, tetapi penulis hendaknya taat azas menuliskan namanya, khususnya yang tidak memiliki nama keluarga/marga/ baptis.
Nama penulis konsisten baik bentuk dan pengejaannya
Alamat lembaga/rumah ditulis dan lengkap, perlu di-sertakan nomor telepon, faksimile, dan e- mail, untuk korespondensi dengan pembaca/ilmuwan lain.
Taat asas dalam menuliskan nama, khususnya mereka yang tidak memiliki nama keluarga.Jangan seperti ini:
Djohara Djajadinata
Djajadinata, Djohara
Johara Jayadinata
Jayadinata, Johara
Johara Dj.
Djohara Dj.
Djohara J.
Johara J.
Þ indeks nama penulis: abjad dan urutan yang berbeda-beda Þ merugikan penulis
Alamat diperlukan untuk maksud korespondensi (penting untuk redaktur dan pembaca)
Lengkapi alamat setiap penulis (alamat pos, e-mail), bisa ditulis dalam catatan kaki
Kelaziman sekarang menuliskan alamat surat dan alamat e-mail
untuk mahasiswa pascasarjana, tuliskan nama perguruan tinggi tempat studi dan lembaga asal (jika ada)
Alamat diperlukan untuk maksud korespondensi (penting untuk redaktur dan pembaca)
Lengkapi alamat setiap penulis (alamat pos, e-mail), bisa ditulis dalam catatan kaki
Kelaziman sekarang menuliskan alamat surat dan alamat e-mail
untuk mahasiswa pascasarjana, tuliskan nama perguruan tinggi tempat studi dan lembaga asal (jika ada)
TANGGAL/GENESIS NASKAH
Di bawah nama dan alamat pada beberapa jurnal dituliskan tanggal penerimaan naskah oleh penerbit diikuti tanggal naskah disetujui untuk dipublikasikan.
[Diterima 1 Februari 2010/Disetujui 8 Februari 2010]
[Diterima 1 Februari 2010/Disetujui 8 Februari 2010]
Penulisan ini dimaksudkan untuk menegaskan siapa yang berhak sebagai penemu pertama bila kelak tim- bul sengketa mengenai siapa penemu/peneliti yang me-publikasikan pertama kali pada masyarakat ilmiah.
Memberikan informasi waktu yang diperlukan untuk memproses naskah sejak diterima sampai dipublikasi- kan serta kinerja pengelola jurnal ilmiah tersebut.
PENCANTUMAN NAMA PENULIS DAN LEMBAGA
Di bawah nama dan alamat pada beberapa jurnal dituliskan tanggal penerimaan naskah oleh penerbit diikuti tanggal naskah disetujui untuk dipublikasikan.
[Diterima 1 Februari 2010/Disetujui 8 Februari 2010]
[Diterima 1 Februari 2010/Disetujui 8 Februari 2010]
Penulisan ini dimaksudkan untuk menegaskan siapa yang berhak sebagai penemu pertama bila kelak tim- bul sengketa mengenai siapa penemu/peneliti yang me-publikasikan pertama kali pada masyarakat ilmiah.
Memberikan informasi waktu yang diperlukan untuk memproses naskah sejak diterima sampai dipublikasi- kan serta kinerja pengelola jurnal ilmiah tersebut.
Memberikan informasi waktu yang diperlukan untuk memproses naskah sejak diterima sampai dipublikasi- kan serta kinerja pengelola jurnal ilmiah tersebut.
ABSTRAK
Abstrak merupakan ringkasan lengkap dan menjelas- kan keseluruhan isi artikel. Umumnya disajikan dalam satu paragraf dan disarankan tidak lebih 200 kata.
@Penulisan abstrak yang baik perlu dipertimbangkan karena abstrak merupakan bagian artikel yang dibaca setelah judul. Dibaca tidaknya suatu artikel tergan-tung pada kesan yang diperoleh pembaca pada saat membaca abstraknya.
@Abstrak dalam bahasa Inggris merupakan hal yang mutlak harus ada (persyaratan dalam akreditasi).
@Abstrak harus bersifat informatif dan deskriptif. Arti- nya, setiap informasi yang terkandung pada abstrak harus berdasarkan fakta.
@Abstrak harus mengandung empat unsur, yaitu: (1) ar-gumentasi logis dilakukan observasi/penelitian untuk memecahkan masalah, (2) pendekatan untuk meme-cahkan masalah (metode), (3) hasil dan pembahasan, dan (4) simpulan dan saran (IMRAD: introduction, methods, results, and discussions). Setiap unsur diung-kapkan dalam kalimat yang singkat dan jelas sehing-ga abstrak tidak terlalu panjang.
@Usahakan pembaca dapat menangkap isi artikel tanpa harus mengacu ke artikel lengkapnya. Karena itu, ab-strak harus disusun secara lengkap, ringkas, cermat, objektif, dan cendikia.
@Pelayanan abstrak (abstracting service) menyukai ab-strak pendek karena secara langsung dapat mengutip keseluruhannya. Abstrak yang panjang biasanya akan dipenggal supaya menjadi pendek. Pemenggalan ini se-ringkali kurang memperhatikan detil isi sehingga da-pat mengaburkan makna abstrak keseluruhan. Tentu, hal ini merugikan penulis dan pembaca menjadi ku-rang berkenan membaca karena maknanya kabur.
@Abstrak tidak mengandung pustaka dan penunjukan gambar, tabel, dan ilustrasi. Data dalam abstrak, hen-daknya disajikan secara tepat sehingga pembaca tidak perlu mengacu pada gambar, tabel, ilustrasi, rujukan yang disajikan di dalam teks. Pada abstrak hindari pula penggunaan singkatan.
@Abstrak dalam bahasa Inggris dimaksudkan agar da-pat diakses oleh pembaca yang tidak berbahasa Indo-nesia.
@Abstrak bukan “Pengantar”.
@Abstrak harus bersifat informatif dan deskriptif. Arti- nya, setiap informasi yang terkandung pada abstrak harus berdasarkan fakta.
@Abstrak harus mengandung empat unsur, yaitu: (1) ar-gumentasi logis dilakukan observasi/penelitian untuk memecahkan masalah, (2) pendekatan untuk meme-cahkan masalah (metode), (3) hasil dan pembahasan, dan (4) simpulan dan saran (IMRAD: introduction, methods, results, and discussions). Setiap unsur diung-kapkan dalam kalimat yang singkat dan jelas sehing-ga abstrak tidak terlalu panjang.
@Usahakan pembaca dapat menangkap isi artikel tanpa harus mengacu ke artikel lengkapnya. Karena itu, ab-strak harus disusun secara lengkap, ringkas, cermat, objektif, dan cendikia.
@Pelayanan abstrak (abstracting service) menyukai ab-strak pendek karena secara langsung dapat mengutip keseluruhannya. Abstrak yang panjang biasanya akan dipenggal supaya menjadi pendek. Pemenggalan ini se-ringkali kurang memperhatikan detil isi sehingga da-pat mengaburkan makna abstrak keseluruhan. Tentu, hal ini merugikan penulis dan pembaca menjadi ku-rang berkenan membaca karena maknanya kabur.
@Abstrak tidak mengandung pustaka dan penunjukan gambar, tabel, dan ilustrasi. Data dalam abstrak, hen-daknya disajikan secara tepat sehingga pembaca tidak perlu mengacu pada gambar, tabel, ilustrasi, rujukan yang disajikan di dalam teks. Pada abstrak hindari pula penggunaan singkatan.
@Abstrak dalam bahasa Inggris dimaksudkan agar da-pat diakses oleh pembaca yang tidak berbahasa Indo-nesia.
@Abstrak bukan “Pengantar”.
KATA KUNCI
Kata kunci adalah kata-kata yang mengandung konsep pokok yang dibahas dalam artikel.
@Kata kunci dapat diambil dari thesaurus bidang ilmu masing-masing.
@ Pilihlah kata kunci yang paling baik yang dapat mewa-kili topik yang dibahas dalam artikel tersebut.
@Kata kunci penting dalam pengindeksan artikel dan dapat membantu keteraksesan tulisan ke pembaca me-lalui pemindaian komputer di internet. Bila ingin men-cari suatu artikel dengan membaca kata kunci, maka salah satu kata kunci yang ditulis dapat membuka ar-tikel tersebut.
@Jumlah kata kunci 3 - 5 kata dan cara pengurutannya dari yang spesifik ke yang umum dan ditulis dalam sa-tu baris.
@Jumlah kata kunci 3 - 5 kata dan cara pengurutannya dari yang spesifik ke yang umum dan ditulis dalam sa-tu baris.
@Kata kunci ditempatkan sesudah abstrak.
Contoh:
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR SINTESIS KREATIF MELALUI BAHAN AJAR MODEL PETA KONSEP
Mintasih Indriayu*, Harini, dan Dewi Merdekawati
Pendidikan Ekonomi, JPIPS FKIP UNS, Jln. Ir. Sutami 36 A Surakarta
*Alamat korespondensi: Perum Bumi Anugrah, Sapen, Mojolaban – Sukoharjo
E-mail: Indri@uns.ac.id, HP 08122605619
Diterima 1 Februari 2010 dan Disetujui 8 Februari 2010
Abstract: This research aim to describing about: there is or not make-up ability cre-ative synthesis thinking of Economic Program Study Education Students at FKIP UNS through development of teaching material concept map model. The research method was CAR (Classroom Action Research) by the two cycles. Location of re-search in Economic Education Program, FKIP UNS. Result of research show that material teaching with concept map model can develop ability students of creative synthesis thinking. This situation can be seen that before using materials teaching with concept map model, the ability students to release of ideas, formulating ideas with them own language and to develop ideas still less were gratifying. But on the contrary after applying materials teaching with concept map model at study process of Introductory Economics can be seen the existence of make-up ability students of creative synthesis thinking at all of its aspect.
Keywords: thinking ability, creative synthesis thinking, learning materials, concept map model
PENDAHULUAN
@Biasanya tidak diberi judul, tetapi ada juga yang di-beri judul
@Antarkan pembaca pada inti pokok tulisan dengan membuat pernyataan masalah yang dihadapi secara jelas.
@Biasanya tidak diberi judul, tetapi ada juga yang di-beri judul
@Antarkan pembaca pada inti pokok tulisan dengan membuat pernyataan masalah yang dihadapi secara jelas.
0 Response to "PELATIHAN JURNAL ILMIAH"
Post a Comment